Persiapan Pernikahan E♡R: Foto Prewedding (2), Photo Shoot Day

Pagi tanggal 24 November 2013 saya bangun dan mendapati langit abu-abu meneteskan air. Gerimis. Padahal hari sebelumnya cerah banget, langit biru sebiru-birunya, langit yang selalu saya dambakan kalau mau foto-foto, apalagi untuk foto prewedding. Hiks.

Biasanya Bandung itu pagi sampai siang cerah, lalu siang atau sore barulah mendung dan hujan. Dengan perkiraan cuaca Bandung bakal seperti itu, kami sudah berencana untuk start foto jam 7.30 pagi, biar ga keburu hujan siangnya. Apa daya kenyataan berkata lain, kami pun mengundur jadwal ke jam 8 sambil berharap hujannya reda.

Pike datang ke kosan saya pagi-pagi dan saya mulai di-make up. Sembari bersiap-siap, hujan pun berhenti. Ada harapan cuaca membaik walau langit masih putih. Lalu karena masih belum selesai siap-siap, saya minta undur lagi ke jam 8.30.

Saya udah siap berpakaian, lalu rok yang akan saya pakai berulah. Resletingnya rusak. Sial. Ga ada rok lain untuk ganti. Huaaa, padahal udah telat. Evan udah sampai di kampus dan mulai uring-uringan, fufufu. Insiden rok selesai ditangani, saya dan Pike segera ke kampus.

Paw, Evan, Pike, dan saya berkumpul di selasar Labtek V Gedung Benny Subianto. Sebelum memulai sesi foto, Evan ngasih briefing dulu biar kita semua seide. Poin yang paling kami garis bawahi adalah bahwa foto yang kami inginkan ga seperti foto prewedding kebanyakan. Buat kami tidak ada bersentuhan, pegang-pegangan, apalagi mesra-mesraan. Trus juga ga ada foto tatap-tatapan soalnya bakal jadi awkward, haghag.

Selama ini kami menghindari bersentuhan, jadi untuk foto prewedding pun mesti seperti itu. Trus kami ingin menjaga diri kami dan keluarga kami dari omongan-omongan orang di belakang, semisal “belum juga nikah fotonya udah kayak gitu”, “belum halal ih”, dan sejenisnya.

Bagi kami, gunanya foto prewedding tersebut untuk tamu dan para undangan nanti adalah untuk memperkenalkan, semacam bilang “ini lho orangnya yang nikah itu”. 😀

Baca: Persiapan Pernikahan E♡R: Foto Prewedding (1), Behind the Scene

Advertisement

Kostum Pertama: Sekitar Plaza Widya Nusantara dan CC Timur

Kami memulai sesi foto pertama untuk tema foto-foto di kampus. Tempatnya di sekitar Plaza Widya Nusantara yang kebetulan juga berada di dekat labtek kami. Pike menjalankan aksinya untuk mengarahkan gaya. Evan dan saya manut saja, haha.

Hari itu hari Minggu, tapi kampus tidaklah sepi. Apalagi area yang kami pakai sering jadi tempat orang lalu lalang. Alhasil kadang menunggu dulu beberapa saat biar dapat foto tanpa photobomber, hehe.

Semakin siang, cuaca terus membaik. Awan berkurang dan sesekali matahari terlihat. Alhamdulillah.

Kostum Kedua: Sekitar Aula Barat

Selesai berfoto dengan kostum pertama, kami menuju sekre UKM-ITB di CC Barat untuk ganti ke kostum tari piring. Di sekre sudah stand by beberapa adik UKM-ITB yang ngasih bantuan banyak banget selama kami siap-siap.

UKM-ITB baru pindah sekre ke CC Barat ini. Sekeliling ruangan berdinding kaca, ga boleh ditutup dindingnya, ga memungkinkan banget buat jadi ruang ganti. Heuu. Beda banget dengan sekre lama di Aula Timur.

Tapi adik-adik UKM-ITB ini bantu nyariin penutup biar saya tetap bisa ganti baju di sana. Kalau di toilet repot soalnya, apalagi saat itu toilet ITB mayoritas lagi renovasi. Saya juga dibantu masang songket dan hiasan kepala.

Trus saya kan request baju tari warna ungu, mupeng soalnya kalo lihat penampilan UKM-ITB pake baju itu, hehe. Untuk Evan ternyata juga disiapin baju warna ungu. Seingat saya pernah deh untuk baju ungu itu penari cowonya pake baju warna putih. Setelah ditanya ternyata ada dan pakaian untuk Evan pun diganti, hoho.

Tadinya kami berencana berfoto di sekitar Aula Timur, berhubung kenangan kami di UKM-ITB ada di Aula Timur *tsaaaah*. Sayang sekali Aula Timur lagi renovasi. Pun kontur tanahnya rada ga oke buat foto, trus kalau dari lapangan rumput SR, si Aula Timurnya ketutupan pohon yang tinggi-tinggi.

Kami pun pindah ke Aula Barat. Berfoto dengan pose nari ternyata lebih menyiksa, apalagi pas mesti mematung di suatu pose selama beberapa menit. Hauu.

Advertisement

Kostum Ketiga: Sekitar Basic Science Center A

Beres dengan kostum tari piring, kami kembali ke sekre UKM-ITB untuk ganti baju dan shalat Dzuhur. Ternyata di sekre lagi ada acara beauty class. Sekre yang tadi sepi jadi rame banget. Otomatis saya harus ngungsi.

Kami shalat di mushalla gedung planologi, dan akhirnya finishing ganti kostum berikutnya di mushalla itu juga. Untung lagi sepi, hehe. Daaan, si kaftan itu ternyata rempong banget buat jalan, dan asa heboh pula bajunya di kampus, fufufu.

Evan dan saya ga ada ide untuk baju terakhir ini fotonya di mana, apalagi itu di luar tema yang direncanakan. Pike ngusulin di bagian paling barat ITB aja. Kami mulai dari lapangan dekat gedung sipil dan BSC A, lalu lanjut ke jalan dekat BSC A. Jalan di sana sepi banget, ga ada yang lewat waktu itu.

Selesai berfoto, kami kembali ke sekre UKM-ITB untuk mengambil beberapa barang yang tadi kami titipkan di sana. Acara beauty class-nya udah selesai ternyata. Sempat bertemu beberapa anak UKM-ITB yang saya kenal, trus pada heran gitu dengan dandanan saya.

Iya laaah, ngapain juga di kampus dandanannya heboh gitu, haha. Beres ambil barang saya langsung ganti baju ke baju awal biar lebih nyaman.

Saya ga nyangka sesi foto prewedding ini bakal lama. Kami mulai pemotretan pukul 9.30 dan baru selesai pukul 16.15. Padahal lokasinya di satu tempat aja, itupun dah skip makan siang. Kalau ambil beberapa lokasi terpisah bisa seharian kali ya foto-fotonya.

Kami sudah kelaparan, udah telat banget dari jam makan siang soalnya. Hari itu kami tutup dengan makan di sebuah resto masakan Thailand di Setiabudi, hoho.

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment