NZ journey

Siapapun Bisa Bantu Sesama Saat Pandemi COVID-19, Bagaimana Caranya?

Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 ini. Semua orang terdampak, baik itu kelas bawah, kelas menengah, ataupun kelas atas; tentu dalam bentuk yang berbeda-beda.

Melawan COVID-19 ini membutuhkan usaha dan kerjasama dari semua pihak. Semua orang, siapapun, di manapun, apapun kondisinya, masih bisa lho membantu sesama di saat pandemi. Membantu sesama, tidak harus berada di posisi kaya raya atau punya kelebihan uang. 

Bagaimana cara membantu sesama itu saat melawan COVID-19 ini?

Stay Home, Di Rumah Aja

Lho katanya mau bantu sesama tapi kok dengan di rumah aja?

Eits, jangan disepelekan ya perkara di rumah dan ga ke mana-mana kalau emang ga perlu ini. Percayalah, dengan diam di rumah, kita udah bantu sesama untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Dengan tinggal di rumah, kita melindungi orang-orang yang rentan dari segi usia dan kesehatan supaya tidak terpapar COVID-19.

Dengan di rumah aja, kita sudah turut meringankan tugas para nakes yang sekarang berjuang tiada henti di Puskesmas dan rumah sakit. Dengan tinggal di rumah, kita sudah bantu menyelamatkan nyawa orang lain yang ada di sekitar kita.

Kayaknya lebay ya, sampai ada meme yang bilang bahwa saat ini kita bisa jadi pahlawan penyelamat dunia hanya dengan rebahan di rumah. Tapi itu ada benarnya juga sih.

Dan buat saya pribadi, saat nonton pidatonya bu PM Jacinda Ardern ini kerasa ngena banget, beneran lho ini kita di rumah itu bisa menyelamatkan nyawa orang lain.

You may not be at work, but that doesn’t mean you don’t have a job. Your job is to save lives and you can do that by staying home and breaking the chain. PM Jacinda Ardern

Baca juga: Perubahan Kehidupan Sehari-Hari Ketika Lockdown COVID-19 di New Zealand

Physical Distancing, Jaga Jarak

Tentu tidak semua orang bisa selamanya hanya di rumah. Sebagian orang masih harus keluar bekerja karena bidang pekerjaannya memang harus tetap jalan selama pandemi pun. Kita juga masih butuh keluar untuk urusan esensial seperti belanja kebutuhan pokok dan membeli obat.

Di saat kita harus berada di luar rumah, penting sekali untuk selalu menjaga jarak dengan orang lain. Pemerintah Indonesia juga sudah mewajibkan penggunaan masker, jadi patuhilah.

Jika memang harus bekerja setiap hari, kurangi pergerakan ke banyak tempat, cukup dari rumah ke lokasi bekerja saja. Begitu kembali ke rumah, bersihkan diri karena kita juga perlu melindungi keluarga di rumah dari virus yang mungkin saja terbawa dari luar. Selalu cuci tangan pakai sabun.

Jika sedang sakit, tetaplah di rumah. Kalau perlu pergi berobat, usahakan untuk tidak menggunakan kendaraan umum.

Be Kind, Mari Berbagi Kebaikan

Dulu itu di pidato bu Jacinda ataupun pesan layanan masyarakat di New Zealand ini, selalu diulang-ulang deh kata-kata “be kind”. Di website COVID-19 pemerintah New Zealand dicontohin kebaikan seperti:

  • Selalu pantau kondisi keluarga kita yang sudah lansia atau rentan terhadap COVID-19. Pastikan mereka aman dan kebutuhannya bisa dipenuhi dengan baik.
  • Ngobrol dengan teman, tetangga, dan rekan-rekan kita, tanyakan apa ada yang perlu dibantu.
  • Berikan bantuan esensial seperti makanan dan obat untuk yang membutuhkan.

Tentu masih banyak lagi kebaikan yang bisa dilakukan. Apalagi di Indonesia itu ladang amal banget deh. 

Membantu Jarak Jauh Lewat Donasi

Di posisi kami sekarang, kami tidak bisa berbuat banyak secara langsung untuk membantu sesama yang ada di Indonesia. Tapi selalu ada jalan deh untuk membantu. Di Indonesia saat ini banyak sekali yang membuka pengumpulan donasi bagi pihak yang terdampak. 

Dalam memberikan donasi ini, menurut saya yang perlu diperhatikan adalah:

  • Utamakan keluarga atau tetangga yang lebih dekat terlebih dahulu. Jangan sampai kita sibuk ngasih bantuan ke mana-mana, tapi yang di dekat kita malah terlupakan.
  • Pastikan donasi diberikan kepada pihak yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab.
  • Variasikan sasaran donasi, jangan hanya terbatas pada nakes saja, atau ojol saja misalnya. Ingat bahwa semua orang terdampak.

Tidak Melakukan Panic Buying

Dalam pandemi seperti ini, di mana pun kita berada, pasti bakal ada yang melakukan panic buying. Apalagi saat pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown atau pembatasan sosial. Tingkat kepanikan orang tentu berbeda-beda. Tapiiii, sebelum ikut-ikutan panik, tarik napas panjang dulu, dan coba berpikir jernih.

Dengan tidak panic buying, kita turut memberikan kesempatan kepada sesama untuk mendapatkan barang yang juga mereka butuhkan. Semua orang butuh makan juga kok setiap hari. Dengan tidak memborong barang sebanyak mungkin, kita juga bisa menghindari mubazir.

Tidak Menyebar Hoax dan Turut Menangkal Hoax

Dengan tingkat literasi yang belum baik, di Indonesia masih banyak banget orang yang gampang percaya sama info yang tidak jelas asal-usulnya alias hoax. Media sosial dan grup-grup chat jadi lahan subur untuk penyebaran hoax.

Di masa pandemi COVID-19, please jangan gampang percaya padaa info yang beredar di media sosial. Tahan juga jempolnya untuk forward dan share kepada orang lain. Cek dulu apakah info tersebut benar atau tidak. Kalau infonya berupa tulisan gampang banget kok untuk mengeceknya. Coba copy-kan kalimat tersebut ke Google, ntar bakal kelihatan juga itu hoax atau bukan.

Jika merasa terlalu ribet apa-apa mesti cek dulu, ya sudah, tinggal tidak usah share. Buat yang rajin cek atau sudah tahu itu hoax, jangan lelah untuk mengingatkan orang-orang bahwa info tersebut tidak benar.

Info hoax seputar COVID-19 itu, efek ekstrimnya antara bikin orang jadi terlalu menganggap remeh pandemi ini, atau bikin orang terlalu panik dan ketakutan. Padahal di saat sulit seperti ini, tidak hanya kesehatan fisik aja yang perlu diperhatikan, tapi kondisi emosional dan kesehatan mental juga perlu.

Baca juga: Joker, Kesehatan Mental, dan Media Sosial

Perbanyak Doa pada Yang Maha Kuasa

Ikhtiar apapun yang kita lakukan selalu perlu diiringi dengan doa. Pandemi COVID-19 ini sesuatu yang baru, banyak hal yang belum diketahui oleh para ahli. Manusia berencana dan berusaha, tapi Allah yang bakal menentukan. Yuk mari kita perbanyak doa supaya Allah mengakhiri wabah ini. Apalagi ini udah mau masuk Ramadan. Kita tidak pernah tahu doa siapa yang bakal dikabulkan oleh Allah, jadi siapapun kita, jangan pernah berhenti berdoa.

Selalu ada hikmah dan sisi positif dari kejadian apapun yang kita alami, termasuk COVID-19 ini. Pandemi ini bisa jadi kesempatan buat kita untuk mensyukuri apa yang kita punya dan lebih banyak berbuat baik kepada sesama. Mengutip kata-kata bu Jacinda lagi, be calm, be kind, stay at home, we can break the chain.

Salam,

Leave a Reply

Emailmu tidak akan dipublikasikan. Bagian yang harus diisi ditandai dengan *

View Comments

  • Iya menurut aku sih ini dengan cara work from home bisa mengurangi penyebaran covid-19. Bosan banget sih dirumah terus tapi ya harus bertahan. Ternyata banyak hal yang bisa dilakukan juga. Stay safe.

    Cancel reply

    Leave a Reply

    Emailmu tidak akan dipublikasikan. Bagian yang harus diisi ditandai dengan *

Share

Recent Posts

Perjalanan ASI Alin (3): Support System dan Balada Pumping

Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan seputar ikhtiar saya untuk meningkatkan produksi ASI. Kali ini… Read More

5 November 2024

Menjelajah Auckland dengan Bersepeda (1): The Stories

Dulu waktu awal-awal datang di Auckland, saya rasanya hampir tidak pernah melihat orang bersepeda. Terasa… Read More

25 Mei 2024

Pilih Tinggal di Jepang atau New Zealand?

Saya pernah tinggal di Tokyo, Jepang tahun 2010-2013. Saya juga pernah tinggal di Auckland, New… Read More

20 Mei 2024

Idul Fitri 1445 H (2024) di Bintaro

Mumpung masih bulan Syawal, Selamat Idul Fitri 1445 H ya semuanyaaa. Minal aidin wal faidzin.… Read More

22 April 2024

Sekilas Ramadhan 1445 H (2024) di Bintaro

Alhamdulillah tahun ini dikasih kesempatan untuk ketemu Ramadhan lagi. Dan makin lama kok ya Ramadhan… Read More

21 April 2024

Menjelajah Auckland dengan Berlari

Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang… Read More

19 April 2024