Tentang Musim Panas di Auckland

Musim panas alias summer di New Zealand berlangsung pada bulan Desember hingga Februari. Gampang ngingatnya, kalau di belahan bumi utara lagi Natal dan ada salju-saljunya, nah Natal di belahan bumi selatan sih hangat dan ga ada turun salju, hehe.

Duh ini tu mau saya tulis dari awal Maret lalu, saat musim berganti, seperti di tulisan sebelumnya tentang musim dingin dan musim semi. Apa daya bulan Maret itu mager luar biasa buat nulis, wkwk. 

Seperti Apa Musim Panas di Auckland?

Musim panas di Auckland kayak apa? Berikut gambarannya.

Siang yang Paling Panjang Dibanding Musim Lainnya

Musim panas di manapun di negara empat musim adalah musim dengan siang yang lebih lama. Di Auckland, siang terpanjang itu sekitar 14 jam, mayan jauh bedanya dengan musim dingin di mana siangnya bisa hanya sekitar 9 jam.

Di musim panas di Auckland, matahari terbit sekitar jam 6 pagi, terbenam lewat dari jam setengah 9 malam. Waktu shalat bervariasi, mengikuti matahari yang juga bervariasi jadwalnya sepanjang musim. 

Saya udah pernah merasakan musim panas di Tokyo dan Auckland, dan buat saya pribadi, dari segi jamnya, musim panas di Auckland ini ga nyaman buat saya, heuheu. Dulu di Tokyo saat musim panas, paginya cepet banget, jam setengah 3 pagi udah subuh. Sementara jam 7 malam itu udah gelap. Jadi di malam hari ga ngaruh apa-apa.

Sebaliknya di Auckland, paginya terasa normal, tapi malamnya jadi terasa aneh. Jam-jam yang biasanya udah gelap, eh masih terang. Akas susah disuruh tidur cepat karena di luar masih terang ya artinya belum malam, wkwk. Lalu untuk Isya pun mesti nunggu lebih lama, bisa sampai jam setengah 11 malam baru masuk waktu Isya. Ga kebayang deh saya gimana negara lain yang makin dekat ke kutub.

Suhu Tidak Sepanas yang Dibayangkan

Dulu di Tokyo saya paling ga suka deh sama musim panas, karena di sana itu musim panasnya puanas banget (suhu di atas 30°C pokoke), ditambah dengan kelembapan udara yang tinggi. Alhasil kalau keluar rumah itu bakal kerasa panas dan lengket dengan keringat. Di dalam rumah pun enaknya ngendon di depan kipas angin atau nyalain AC.

Di Auckland, musim panasnya masih terbilang adem. Suhu udara ga pernah di atas 30°C. Paling tinggi seingat saya itu sekitar 27-28°C. Ga panas kan ya suhu segitu untuk skala Indonesia? Hehe. Namun demikian, suhu segitu bakal tetap terasa gerah sih kalau udah tinggal di sini, karena sebelumnya tubuh kita udah terbiasa dengan suhu musim semi yang lebih sejuk lagi. Tapi gerahnya masih terasa wajar, ga sampai bikin keringetan pun.

Di apartemen kami tidak ada AC dan sejauh ini emang ga diperlukan juga sih. Kami punya kipas angin, kebetulan dapat hibah dari teman. Si kipas angin pernah dinyalakan beberapa kali saat musim panas, tapi hanya saat kerasa rada gerah aja di dalam rumah. 

Oia kata suami saya sinar matahari di musim panas di Auckland ini terasa menyengat, apalagi di bagian belakang leher. Saya sih ga ngerasain ya karena ketutup jilbab, wkwk. Jadi walaupun suhu ga panas naudzubillah, mataharinya lumayan juga.

Cuaca yang Bagus dan Enak untuk Liburan

Kalau dulu di musim dingin dan musim semi cukup sering ketemu cuaca hujan dan berangin, selama musim panas kemarin cuacanya banyakan bagus. Jarang sekali hujan, seringnya cerah, langit biru. Kalaupun ada angin, anginnya ga kencang, dan cukup buat bikin adem saat di luar. Cuaca seperti itu mesti dimanfaatkan deh untuk keluar atau jalan-jalan, hehe. 

Baca juga: Seri Campervan: 15 Hal Yang Harus Diketahui Seputar Campervan di New Zealand

Saya sempat merasa aneh dengan cuaca ini, karena dulu saya pernah baca bahwa di New Zealand itu bisa dibilang hujan merata sepanjang tahun. Belakangan baru saya ketahui bahwa tahun ini tu sebagian wilayah di New Zealand ternyata mengalami kekeringan, terutama wilayah bagian utara North Island, termasuk Auckland. Ya, pantas aja jarang hujan. 

Masih Menjalani Daylight Saving Time (DST)

DST sudah dimulai sejak akhir September, dan masih berlanjut sepanjang musim panas. Sebenarnya dari segi jam ga kerasa beda ya, selisih waktu dengan Indonesia tetap 6 jam.

Yang ga enak adalah saya merasa makin parah disorientasi waktu shalatnya, wkwk. Terutama untuk shalat Ashar dan Maghrib. Shalat Ashar jam 6 sore, berasa udah Maghrib, jadi saya dan suami seringkali cross check bahwa tadi itu Ashar dan kita belum Maghrib, wkwk. Begitu pula ketika shalat Maghrib sekitar jam 9 malam.

Pakai Sunblock Wajib Hukumnya

Lebay amat ya pakai istilah wajib, haha. Tapi iya lho, di musim panas ini sunblock adalah barang yang wajib dimiliki dan dipakai, apalagi saat ke luar rumah. Di sekolah Akas juga disediakan sunblock untuk dipakai siapa aja, barangkali belum pakai sebelumnya. Itu pun bakal di-reapply sama gurunya setelah beberapa jam.

Di New Zealand, level UV-nya paling tinggi saat summer, karena: 

  • Bumi paling dekat ke matahari di bulan Desember dan Januari. Ini bertepatan dengan musim panas di New Zealand. Jadi New Zealand lebih dekat ke matahari saat musim panas.
  • Udara di New Zealand sangat bersih sehingga sinar UV bisa leluasa lewat tanpa penghalang. (Jadi polusi harus disyukuri atau gimana ya? #eh)
  • Ada lubang ozon di Antartika sehingga sinar UV yang masuk juga lebih banyak.

Daripada nanti ada masalah sama kulit karena pengaruh sinar UV, mending kita cari aman aja ya dengan pakai sunblock.

Banyak Lalat Berdatangan

Sebelum-sebelumnya, kami ga pernah ketemu dengan lalat di sini. Ada sampah atau buah tergeletak agak lama pun, aman tanpa gangguan. Lain cerita ketika udara udah mulai panas. Lalat-lalat mulai berdatangan, entah dari mana asalnya. Sekalipun rumah udah bersih dan ga ada sampah sama sekali, mereka tetap saja ada, heuu.

Lalatnya agak beda sih tampaknya dari yang pernah saya lihat. Lalat yang mampir ini lebih kecil dibanding lalat yang biasa, tapi lebih besar dibanding lalat buah. Auh ah, untungnya bukan lalat hijau yang gede dan ribut ituh.

Pantas saja di supermarket banyak dijual semprotan anti serangga saat musim panas. Saya baru ngeh ketika mulai kesel sama kehadiran lalat-lalat ini. Tapi saya ga pernah beli semprotannya karena saya baca sekilas, katanya jangan sampai kena makanan ataupun bahan makanan. Ya gimana lagi, apartemen kami sekarang semuanya satu ruangan, ga ada tempatnya juga untuk nyimpan semua makanan di tempat tertutup.

Opsi lain yang lebih aman dan non-toxic adalah pakai fly paper atau silakan googling DIY pengusir lalat, hihi. Untuk fly paper, sepengamatan saya ga ada dijual di supermarket umum. Teman bilang belinya Mitre10, saya ga pernah ke Mitre10, wkwk. Bisa juga beli online. Saya juga ga beli ini karena sekotak isinya banyak sementara saat itu udah mau akhir musim panas. 

Begitu musim panas berakhir, para lalat ini juga raib entah kemana. Hidup pun kembali aman tentram.

Baca juga: Mencari Tempat Tinggal di Auckland

Jadwal Libur Terpanjang

Musim panas biasanya adalah musim liburan di negara-negara empat musim. Apalagi di New Zeland ini sekalian deh sepaket dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Liburan sekolah sudah dimulai sejak tanggal belasan Desember, sementara term berikutnya baru dimulai akhir Januari atau awal Februari. Perkuliahan suami juga libur. Mayan lama yaa.

Buat saya yang tetap bekerja seperti biasa, libur selama itu agak merepotkan sih karena Akas jadi ga sekolah, wkwk. Tapi untungnya sekolah Akas agak beda, liburnya cuma sekitar 2 mingguan. Mungkin karena sekolahnya milik kampus, sementara orang yang kerja di kampus kan butuh sekolahnya juga buat nitipin anak, hehe.

Baca juga: Sekilas Tentang UoA Early Childhood Centre, Sekolah Pertama Akas di Auckland

Kalau libur panjang gitu makin pas donk ya buat jalan-jalan? Emmm, iya siiiih, tapi masalahnya kalau liburan di musim panas itu apa-apa mahaaal. Penginapan, sewa mobil, apalagi sewa campervan muahal banget, jadi yaaa mikir lagi, wkwk.

Boxing Day Sale

26 Desember adalah Boxing Day, dan seperti halnya di Amerika sana, di Boxing Day di New Zealand juga ada sale di berbagai tempat. Namun demikian saya ga bisa kasih gambaran sale di Boxing Day di sini seperti apa, karena saya ga belanja apa-apa saat Boxing Day, ahaha. 

Saya perhatiin yang sale di website-nya, harga barangnya masih terbilang mahal untuk kantong saya, jadi ngapain saya beli, toh ga butuh juga barang-barangnya, hehe. Yang kepake buat saya waktu itu diskon untuk sewa campervan.

Jadi silakan explore sendiri soal sale saat Boxing Day ini yaa, hihi.

Sekian cerita saya tentang musim panas di Auckland. Perlu digarisbawahi kondisi ini ga bisa disamakan untuk semua wilayah New Zealand yaa, hehe. Terutama soal suhu tuh, karena New Zealand ini memanjang dari utara ke selatan. Di South Island summer-nya masih terbilang dingin malah, fufufu.

Semoga bermanfaat yaa, terima kasih sudah membaca. 😉

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment