Salah satu syarat untuk mengurus visa tinggal di New Zealand adalah police certificates alias SKCK.
You may need to provide police certificates as proof of your good character.
If you’re aged 17 or older and plan to stay in New Zealand for more than 24 months (including any time you have already spent in New Zealand), you must provide police certificates from: any country you are a citizen of or any country you have spent more than 5 years in since you turned 17.
SKCK ini dibutuhkan jika kita akan tinggal di NZ lebih dari 24 bulan alias 2 tahun. Dulu saya sempat bikin SKCK untuk visa NZ ini, padahal tinggal di NZ paling lama cuma 18 bulan. Lalu kenapa bikin?
Ceritanya kami prepare for the worst, kali-kali nanti tiba-tiba diminta. Masalahnya bikin SKCK itu harus sesuai dengan domisili KTP dan alamat di KTP kami masih Kota Padang. Sementara saat itu kami tinggal di Bandung. Daripada pusing kalau nanti dadakan harus bikin, mending bikin dulu aja, kalaupun ga kepake ga apa-apa. Gitu sih mikirnya. Spoiler: pada akhirnya emang ga kepake sih SKCK-nya, ahaha. No problem, mayan ada bahan tulisan, wkwk.
Daftar Isi Tulisan Ini
Ini bukan kali pertama saya bikin SKCK. Sebelumnya saya juga udah pernah bikin untuk administrasi pekerjaan. Tapi untuk visa pastinya beda tempat. Saya coba browsing, ada yang bilang untuk bikin SKCK untuk visa itu cukup dari Polda, tapi ada juga yang bilang harus dari Mabes Polri. Weleh. Dan setelah dijalani, ternyata begini.
Karena beda-beda prosesnya, mending tanya langsung aja ke kepolisian setempat sesuai domisili KTP yaa. Hehe.
Baca juga: Membuat SKCK untuk Urusan Pekerjaan
Saya membuat SKCK untuk visa NZ ini pada tanggal 14 November 2018.
Awalnya saya kira saya bakal urus SKCK ini di gedung markas Polda Sumbar di Jl. Jend. Sudirman itu. Tapi saat nanya ke Polres, katanya ngurusnya di Rimbo Kaluang. No idea itu di mana, karena saya bukan orang Padang, wkwk. Katanya lagi di Jl. Raden Saleh, owkeh, bisa dicari di Google Maps walau ga tahu bangunannya yang mana.
Saya berangkat pakai ojek online, coba telusuri jalannya, bingung. Akhirnya saya coba turun di gerbang Aspol Rimbo Kaluang, alhamdulillah bener di sana lokasinya. Fyuh. Baru cek lagi, di Google Maps ternyata bisa cari yang namanya Intelkam Polda Sumbar.
Di papan informasi tertulis Intelkam Polda Sumbar ini melayani pembuatan SKCK dengan keperluan seperti untuk calon pegawai pemerintah dan perusahaan, untuk masuk pendidikan (PNS, TNI, dan Polri), dan untuk pencalonan pejabat politik. Tapi untuk visa bisa juga.
Jadwal pelayanan SKCK di Intelkam Polda Sumbar ini sebagai berikut:
Kesan pertama saat datang ke tempat ini adalah: sepi. Dibanding Polresta Padang yang selalu rame dengan orang-orang yang mau bikin SKCK, di Intelkam Polda Sumbar ini dikit banget orangnya. Jadi saya optimis proses pembuatan SKCK-nya bakal cepat, yay.
Syarat pembuatan SKCK untuk visa pada dasarnya sama saja dengan syarat SKCK untuk keperluan lainnya. Untuk pengurusan baru, syaratnya:
Saya dan suami karena sebelumnya sudah pernah punya SKCK (bebas untuk keperluan apapun), maka jatohnya untuk perpanjangan. Syaratnya:
Bedanya utamanya di rumus sidik jari aja sih, saat perpanjangan kita ga perlu rekam sidik jari lagi, tinggal pakai rumus sidik jari di SKCK yang lama. Oia karena untuk visa, saya juga bawa paspor untuk jaga-jaga.
Di loket, saya bilang mau bikin SKCK untuk visa. Petugasnya pun langsung cek dokumen-dokumen saya, lalu menyuruh saya mengisi formulir SKCK. Tetap harus isi formulir lagi ternyata. Dulu di Polres saya disuruh beli map merah lagi untuk masukin semua berkas, tapi di Polda ini tidak. Enaknyaa.
Setelah semua dokumen lengkap, saya disuruh menunggu. Berhubung Akas bilang lapar, saya ke warung dulu deh. Begitu balik, SKCK saya udah beres ternyata. Wow cepet banget. Petugasnya nanya apa saya perlu fotokopian yang dilegalisir, saya bilang perlu. Dan petugasnya langsung fotokopiin dan legalisir donk. Enaknyaa. Saya ga perlu cape-cape lagi ke tempat fotokopi.
Selanjutnya tinggal bayar. Saya diminta bayar Rp35.000. Sebenarnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2016, biaya penerbitan SKCK itu Rp30.000 saja. Tapi asumsi saya Rp5.000-nya untuk fotokopi dan legalisir tadi. Ga apa-apa lah ya daripada cape-cape pergi fotokopi lagi.
Demikian pengalaman saya membuat SKCK untuk visa New Zealand. Prosesnya mudah sekali, apalagi buat yang sebelumnya sudah pernah punya SKCK. 😉
Salam,
Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan seputar ikhtiar saya untuk meningkatkan produksi ASI. Kali ini… Read More
Dulu waktu awal-awal datang di Auckland, saya rasanya hampir tidak pernah melihat orang bersepeda. Terasa… Read More
Saya pernah tinggal di Tokyo, Jepang tahun 2010-2013. Saya juga pernah tinggal di Auckland, New… Read More
Mumpung masih bulan Syawal, Selamat Idul Fitri 1445 H ya semuanyaaa. Minal aidin wal faidzin.… Read More
Alhamdulillah tahun ini dikasih kesempatan untuk ketemu Ramadhan lagi. Dan makin lama kok ya Ramadhan… Read More
Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang… Read More
View Comments
Dear Mba Reisha, thanks infonya yang bermanfaat. Saya juga akan berangkat kuliah di NZ Juli 2020 nanti. Pernah dengar pengalaman membuat SKCK di Jawa Timur kah? Semoga kalau berjodoh, nanti bisa ketemuan ya :)
Halo mba, maaf baru sempat balas. Saya ga pernah browsing spesifik untuk SKCK di Jawa Timur mba, tapi pada dasarnya alurnya mirip-mirip kok. Coba dulu aja ya ke Polres setempat :)
Hi kak … itu visa nya sudah dalam bahasa inggris ?
Hi. Visa atau SKCK nih? Kalau visa pasti bahasa Inggris karena yang ngeluarin kan pihak imigrasi New Zealand. Kalau SKCK-nya bilingual, ada bagian yang ditulis pakai bahasa Inggris aja, ada juga bagian yang pakai bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Mbak Reisha, untuk anak apakah perlu SKCK juga kemaren saat pengurusan visa ya?
saya waktu itu ga perlu mbak