Categories: travelingpark

City Park: Taman Lansia, Bandung

Senin, 2 Januari 2017

Yup sekarang sudah tahun 2018, dan saya ga salah tulis tanggal kok, hihi. Baru mau marathon postingan yang tertunda dan ternyata saya ke Taman Lansia tepat 1 tahun yang lalu, haha.

Taman Lansia udah ada dari dulu banget, tapi waktu saya kuliah dulu kalau dengar nama Taman Lansia, saya kira itu taman buat para kakek-nenek aja. Dilihat sekilas isinya pohon-pohon gede dengan sejumlah jalan setapak, jadi ga ada keinginan buat mencoba ke sana.

Di zaman pemerintahan Ridwan Kamil, Taman Lansia direnovasi dan saya tertarik ke sana setelah melihat ada patung dinosaurusnya. Lumayan ya buat foto-foto, haha.

Hari itu suami ada meeting di Jl. Cisangkuy, jadi saya nebeng aja buat main ke Taman Lansia. Tujuan utama tadinya mau foto-foto di patung dinosaurus, tapi karena waktu itu cuma berdua dengan Akas dan di sekitaran patung juga rame, akhirnya cuma foto seadanya deh. Di dekat patung dinosaurus biasanya juga banyak yang ber-cosplay.

Di dalam tamannya sendiri ternyata nyaman juga. Jalan untuk mengelilingi taman sudah bagus, menyenangkan buat Akas yang baru bisa lari-lari saat itu. Tapi di sini ga ada fasilitas untuk anak-anak bermain. Yaa mungkin karena namanya Taman Lansia ya, ngapain ada perosotan, ayunan, dll. haha.

Di kawasan Taman Lansia ini banyak banget pedagang yang berjualan makanan. Jadi lumayanlah kalau ke taman ini buat jajan sambil duduk-duduk di taman nan adem.

Di Taman Lansia ini dibuat 2 danau kecil sebagai pengendali banjir, tapi tahun lalu ke sana sih sepertinya masih dalam proses pembangunan. Ga tau kalau sekarang, karena saya belum pernah ke sana lagi, hihi.

Kalau bawa anak ke Taman Lansia, apalagi yang aktif lari-lari ke sana ke mari, sebaiknya berhati-hati karena kontur tamannya ga rata, apalagi di bagian tengah dekat anak sungai, khawatir jatuh. Tapi jarang juga sih yang jalan ke area tengah ini, hehe.

Belum lama saya di sana, suami datang nyusul, rupanya meeting-nya batal. Kami jalan-jalan bentar, jajan, lalu pergi. Soalnya bingung lagi mau ngapain di sana. Bisa berkuda sih tapi malas karena udah panas, hehe.

Dari Taman Lansia ini tadinya saya pengen foto-foto di Taman Pustaka Bunga juga, karena letaknya sebelahan jadi bisa sekalian kan. Tapiii, begitu saya masuk tamannya, saya tidak melihat satu bunga pun. Sempat mikir mungkin bunganya di sisi lain, tapi tetap ga ada. Apa saya salah lokasi ya, tapi dicek di Google Maps ataupun spanduk di luar ternyata ga salah. Lalu mana bunganyaaa? Waktu itu memang tampak ada beberapa orang sedang bekerja, mungkin tamannya direnovasi lagi. Tapi berbulan-bulan kemudian saya tetap ga lihat ada bunga lagi di sana. Saya ga tau deh gimana nasibnya. Ada yang tau?

Salam,

Leave a Reply

Emailmu tidak akan dipublikasikan. Bagian yang harus diisi ditandai dengan *

Share

Recent Posts

Perjalanan ASI Alin (3): Support System dan Balada Pumping

Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan seputar ikhtiar saya untuk meningkatkan produksi ASI. Kali ini… Read More

5 November 2024

Menjelajah Auckland dengan Bersepeda (1): The Stories

Dulu waktu awal-awal datang di Auckland, saya rasanya hampir tidak pernah melihat orang bersepeda. Terasa… Read More

25 Mei 2024

Pilih Tinggal di Jepang atau New Zealand?

Saya pernah tinggal di Tokyo, Jepang tahun 2010-2013. Saya juga pernah tinggal di Auckland, New… Read More

20 Mei 2024

Idul Fitri 1445 H (2024) di Bintaro

Mumpung masih bulan Syawal, Selamat Idul Fitri 1445 H ya semuanyaaa. Minal aidin wal faidzin.… Read More

22 April 2024

Sekilas Ramadhan 1445 H (2024) di Bintaro

Alhamdulillah tahun ini dikasih kesempatan untuk ketemu Ramadhan lagi. Dan makin lama kok ya Ramadhan… Read More

21 April 2024

Menjelajah Auckland dengan Berlari

Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang… Read More

19 April 2024