Sejak menikah, Idul Fitri kali ini adalah Lebaran pertama kami di luar negeri dan Lebaran kedua kami jauh dari kampung halaman. Begitu pindah ke Auckland, kami sudah berencana tidak akan pulang ke Indonesia sebelum suami beres kuliah di sini. Mahal tiketnyaaa, huehe. Lagian di sini juga ga ada libur Idul Fitri, suami ya tetap kuliah di hari raya. Jadinya saya gemes kalau ditanya “mudik ngga?”, heuheu.
Seperti apa Idul Fitri di Auckland? Ok mundur sejenak ke moonsighting di sini yang diwarnai drama hoax.
Daftar Isi Tulisan Ini
Karena di sini mulai puasanya sehari setelah di Indonesia, maka melihat hilal pun baru sehari setelah sidang isbat di Indonesia. FIANZ sebagai lembaga yang punya Hilal Committee di NZ menetapkan jadwal moonsighting pada tanggal 4 Juni 2019.
Baca juga: Sekilas Ramadhan 1440 H (2019) di Auckland
Sekitar jam 18.25 waktu sini suami ngasih tahu bahwa besoknya Idul Fitri, sudah ada info beredar di grup WhatsApp katanya. Saya cek grup yang saya ikuti, juga sudah ada yang forward info berupa foto surat pengumuman dari FIANZ. Tapi saat saya cek halaman Facebook FIANZ, info itu belum ada. Hmm, saya merasa aneh. Tapi mungkin belum di-upload aja ya sama adminnya.
Selang 5 menit kemudian, suami bilang bahwa katanya info Lebaran tadi hoax. Langsung buka WhatsApp lagi, bener aja di grup saya ikuti juga udah rame ributin info yang katanya fake itu. Di halaman Facebook FIANZ pun ada pengumuman singkat:
“Dear community members, There is no news of moonsighting yet. the news on the website is fake.“
Walah, langsung deh itu rame. Surat yang tadi tampak valid soalnya, tapi yaa zaman sekarang apa-apa bisa diedit juga sih. Di FB FIANZ pun rame yang komen. Katanya pengumuman yang tadi itu didapat dari website FIANZ, tapi kemudian website FIANZ-nya down, ga bisa diakses. Wah wah.
Saya amati komentar di FB FIANZ, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya:
Sekitar jam 9 malam barulah akhirnya keluar pengumuman resmi dari FIANZ, bahwa hilal belum terlihat, jadi Ramadhan digenapkan jadi 30 hari dan Idul Fitri di NZ jatuh pada tanggal 6 Juni 2019. Untungnya ga ada perubahan lagi, huehe. Kayaknya paling belakangan sedunia ya ini Idul Fitrinya.
Idul Fitri bukanlah hari libur di NZ. Jadi ya ga ada bedanya dengan hari lainnya di sini. Kalau jatuhnya saat weekday, ya yang kerja tetap kerja, yang kuliah tetap kuliah. Sungguh deh di Indonesia itu enak banget Idul Fitri hari libur, 2 hari pula, tambah cuti bersama pula sebelum dan setelahnya.
Saya baru di Auckland ini merasa jadwal Idul Fitri yang tidak bisa ditentukan dari jauh-jauh hari ini agak memusingkan untuk sejumlah pihak. Memusingkan gimana?
Ada beberapa tempat yang menyelenggarakan shalat ied di Auckland, tapi tahun ini kami memilih ikut shalat ied yang diadakan oleh HUMIA (Himpunan Umat Muslim Indonesia di Auckland). Simpel aja sih alasannya, pengen Lebaran dengan suasana Indonesia, huehe.
Shalat ied HUMIA tahun ini dilaksanakan di Freemans Bay Community Hall. Shalatnya dijadwalkan mulai jam 8.00, tapi karena ada yang bilang biasanya rame, kami berangkat lebih awal. Kami sampai sekitar jam 7.30, masih banyak tempat kosong ternyata. Takbir bergema di dalam hall. Mendekati jam 8.00 makin banyak yang berdatangan. Hall penuh, shalat ied pun baru dimulai menjelang jam 8.30. Imam dan khatibnya didatangkan dari Indonesia, jadi khutbahnya juga dalam bahasa Indonesia.
Usai shalat ied ada acara silaturahmi dan makan-makan. Ini lah ya yang paling dinantikan, wkwk. Akhirnya makan lontong juga, saya ga sempat bikin soalnya, ahaha. Makanannya banyak, kue-kuenya apalagi. Anak-anak juga dikasih bingkisan berisi snack dan mainan.
Sambil orang-orang ngantre makanan, panitia rupanya membereskan semua tikar di hall, menggantinya dengan kursi-kursi agar jamaah lebih nyaman makan-makannya. Terima kasih banyak sekali buat panitiaaa.
Beres ngobrol-ngobrol, kami pun ikutan antre untuk berfoto, mumpung ada backdrop-nya. Akhirnya punya juga foto keluarga edisi Lebaran, hehe.
Beberapa teman Indonesia ada yang memilih shalat ied di Eden Park karena tahun lalu udah ikut yang HUMIA. Di Eden Park itu katanya buat semua muslim di Auckland, jadi bakal merayakan bareng orang-orang dari berbagai negara deh.
“New Zealand Eid Day 2019 Eid al Fitr is being held at Eden Park! Everyone is welcome to celebrate and enjoy the food stalls, performances, games and more.“
Karena katanya di sana masih bakal rame sampai sore, beres dari HUMIA saya dan Akas coba ke Eden Park. Suami pulang duluan karena sorenya ada presentasi. Benar aja, di sana masih ramai, ada sejumlah permainan untuk anak dan banyak stall yang jualan makanan, minuman, pakaian, dll.
Ini kali pertama saya masuk stadium, jadi saya dan Akas langsung turun tangga deh buat lihat lapangan rumputnya dari dekat, wkwk. Ga tahu juga shalatnya tadi di mananya, saya terlalu malas buat nanya-nanya, wkwk.
Kami jalan lagi melihat-lihat sekitar, pas lihat permainan, Akas langsung merengek pengen main. Tadinya mau langsung saya ajak pulang aja, tapi ga tega juga nolak permintaannya. Hari raya buuu, bahagiakanlah anakmu. Akhirnya saya beliin tiket, untuk 2 mainan aja, wkwk. #maafyakas
Langit mulai mendung lagi, gerimis tipis mulai turun. Saya ajak Akas untuk segera pulang. Udah rada ngantuk juga sih saya. Sampai di rumah sekitar jam 12.30, lalu lanjut tidur sampai sore. Teler saya karena malam sebelumnya kurang tidur, ditambah lagi kurang sehat karena pilek.
Udah deh, gitu aja cerita Lebaran saya di hari H-nya, ahaha.
Beberapa hari sebelum Idul Fitri saya dapat info bahwa sekolah Akas bakal ngadain Eid Celebrations pada tanggal 7 Juni 2019. Sekolahnya ini memang isinya anak-anak dari beragam etnis dan negara, jadi kalau ada hari-hari besar gitu suka dirayain katanya, termasuk Idul Fitri.
Jadwal acaranya mulai jam 14.00. Sederhana aja acaranya. Awalnya ada presentasi dari seorang ibu tentang perayaan Idul Fitri di berbagai negara, sayangnya ga ada Indonesia di presentasinya, hehe. Berikutnya gantian ibu lain yang bacain buku untuk anak-anak tentang puasa Ramadhan.
Acara ditutup dengan makan-makan. Karena judulnya afternoon tea, jadi makanannya bukan makanan berat.
2 hari ada nuansa Lebarannya, hari berikutnya udah ga berasa apa-apa lagi, wkwk. Sabtu saya di rumah aja, mau istirahat biar pilek ga makin parah, pun cuacanya juga lagi jelek. Minggu kembali ke rutinitas emak-emak, belanja groceries dan masak. Senin udah kerja lagi. Aaaaah.
—
Demikian cerita Idul Fitri saya tahun ini di Auckland. Berasa kurang sih. Kurang karena ga ada keluarga besar jelas, tapi dengan orang Indonesia lainnya pun belum begitu banyak yang saya kenal, hiks. Maklum lah baru 2 bulanan tinggal di sini. Semoga ke depannya makin banyak yang dikenal yaa.
Walau telat banget di sini, saya mau ngucapin Selamat Idul Fitri 1440 H yaa buat semua. Mohon maaf lahir batin jika ada kata-kata atau tulisan saya yang pernah menyakiti. Bagaimana cerita Lebaranmu?
Salam,
Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan seputar ikhtiar saya untuk meningkatkan produksi ASI. Kali ini… Read More
Dulu waktu awal-awal datang di Auckland, saya rasanya hampir tidak pernah melihat orang bersepeda. Terasa… Read More
Saya pernah tinggal di Tokyo, Jepang tahun 2010-2013. Saya juga pernah tinggal di Auckland, New… Read More
Mumpung masih bulan Syawal, Selamat Idul Fitri 1445 H ya semuanyaaa. Minal aidin wal faidzin.… Read More
Alhamdulillah tahun ini dikasih kesempatan untuk ketemu Ramadhan lagi. Dan makin lama kok ya Ramadhan… Read More
Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang… Read More
View Comments
Assalamualaikum….my name is que im from malaysia.happy sangat baca kamu punya blog…a lot information.Anyways im moving new zealand on 8/3/2020 with my husband and 6 kids…hope can read more about new zealand from you…
Waalaikumsalam Que. Thank you for reading my blog :) I still have many things to write about New Zealand, hehe ;)
Wow, semoga lancar pindah ke New Zealand-nya yaa :)
Assalamualaikum kakak