Sebelum pindah ke NZ, wajib urus visa tentunya. Awalnya deg-degan juga, khawatir ada yang salah, ada yang kurang, trus bermasalah. Tapi setelah dijalani, ternyata prosesnya mudah. Apalagi informasi yang tersedia di website imigrasi NZ juga sangat jelas. Tampilan website dan alur pencarian info soal visanya juga bagus.
Daftar Isi Tulisan Ini
Permohonan visa NZ di Indonesia diajukan via VFS Global. Di Indonesia kantor VFS Global ada di Jakarta dan Bali. Kontak VFS Global dan info lainnya bisa lihat langsung di website-nya yaa.
Saat ini ada dua cara pengajuan aplikasi visa NZ, yakni secara offline atau online. Kalau suami, dari awal udah mantap mau mengajukan secara online saja, karena sudah sangat jelas pilihan visanya. Sementara saya sempat ragu untuk visa saya dan Akas, mending mana ya?
Aplikasi Offline (Paper-based)
Aplikasi diserahkan langsung ke kantor VFS Global. Pemohon harus menyiapkan semua persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan dalam bentuk fisik (dokumen asli, fotokopi, print-out). Enaknya secara offline, jadi ada petugas yang membantu mengecek segala kelengkapan dokumen kita, jadi kita ga sendirian mengecek semua. Bayar biaya visanya juga bisa langsung di sana.
Tapi ada yang bilang kalau ternyata nanti ada yang kurang walau sudah dicek di awal sama petugasnya, bakal disuruh datang lagi ke sana (kurang paham juga saya detail ceritanya, mungkin emang lagi apes aja kudu bolak-balik ke sana).
Aplikasi Online (Paperless/Website-based)
Pemohon cukup membuat akun dan login di website imigrasi, lalu meng-upload scan PDF semua persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan. Katanya kelebihannya proses penilaian di imigrasi NZ-nya lebih mudah dan praktis. Namun kita masih tetap harus ke VFS Global untuk verifikasi paspor. Kalau tidak bisa datang, bisa juga dokumennya dikirim ke VFS Global, lalu nanti dikirim balik ke kita. Tapi saya ga tahu prosedur pengirimannya, silakan kontak VFS Global langsung, huehe.
Oia aplikasi online ini pembayarannya menggunakan kartu kredit, biayanya dalam dolar NZ, saya cek dengan kurs saat ini sedikit lebih murah setelah dikonversi ke rupiah dibanding biaya aplikasi offline yang sudah dalam rupiah.
Jenis visa ada banyak, tergantung pada keperluan kita di NZ. Dari pengalaman kami, kami mengajukan aplikasi visa sebagai berikut:
Evan: NZ Scholarship Student Visa
Suami yang mau kuliah, jelas butuh visa pelajar. Di NZ, visa pelajarnya dibedakan tergantung sumber biaya sekolah/kuliahnya. Jadi berbeda jenis beasiswanya antara yang menerima New Zealand Scholarship, yang menerima beasiswa dari pemerintah luar NZ, ataupun yang pakai biaya sendiri.
Oia suami saya urus visa duluan, biar kalau ternyata gagal, saya dan Akas ga perlu urus visa, hehe.
Reisha: Partner of an NZ Scholarship Student Work Visa
Untuk pasangan dari penerima New Zealand Scholarship, pilihan beasiswanya cuma itu, huehe. Tapi untuk pelajar lainnya, pasangannya bisa mengajukan work atau visitor visa. Work visa biayanya lebih mahal, tapi nanti kita boleh bekerja di NZ. Sementara visitor visa biayanya lebih murah (tidak sampai setengah biaya work visa), tapi tidak boleh bekerja di NZ.
Mending mana? Menurut saya mending work visa sih, biar kalau nanti memang butuh tambahan pemasukan selama di NZ kita bisa kerja kapan saja. Kalaupun si pemilik work visa nantinya ga kerja juga ga apa-apa.
Akas: Child of a Student Visitor Visa
Untuk anak, visanya tergantung usianya. Untuk anak yang sudah usia sekolah di NZ, berarti apply student visa. Sekolahnya dihitung sejak primary school. Di NZ anak-anak masuk primary school saat usianya 5 tahun. Saat apply visa, umur akas masih 3.5 tahun, jadi pilihannya visitor visa.
Awalnya saya sempat ragu, untuk Akas apakah apply visitor visa saja atau langsung student visa. Kenapa? Karena saya ingin memasukkan Akas ke preschool di NZ. Ada yang bilang temannya ditolak di preschool karena visa anaknya hanya visitor visa.
Saya kontak VFS Global untuk memastikan. Katanya, kalau mau apply student visa harus ada bukti bahwa si anak sudah terdaftar di sekolah di NZ. Weleh, saya ga punya, wong belum tahu waktu itu Akas bakal masuk mana.
Ya sudah, apply visitor visa saja. Kalau nanti memang butuh student visa, bisa diurus setelah di NZ katanya.
Kalau mau bikin visitor visa untuk turis, alias untuk jalan-jalan di NZ, bisa baca artikel ini ya. 😉
Pada akhirnya kami semua memilih mengurus visa secara online lalu datang ke VFS Global untuk verifikasi paspor. Oia sebelum mengurus visa, jika disyaratkan untuk medical check up, maka lakukan medical check up terlebih dahulu. Nanti butuh input nomor e-Medical-nya.
Baca juga: Medical Check Up untuk Mengurus Visa New Zealand
Siapkan juga pas foto sesuai ketentuan yang dijelaskan di sini. Untuk yang akan tinggal lebih dari 2 tahun di NZ, butuh SKCK, berupa scan PDF. Tapi kami tidak perlu karena tinggalnya hanya 18 bulan.
Baca juga: Membuat SKCK untuk Visa New Zealand
Permohonan visa secara online dilakukan di online.immigration.govt.nz. Di situ kita akan diminta login menggunakan akun RealMe. Akun RealMe adalah online ID yang digunakan untuk berbagai layanan dari pemerintah NZ. Kalau belum punya, berarti bikin dulu akunnya. Penerima beasiswa NZAS biasanya udah punya karena saat daftar beasiswanya juga pakai akun RealMe ini.
Kami dulu cukup menggunakan satu akun RealMe saja. Jadi permohonan visa saya dan Akas juga dilakukan dengan akun RealMe suami. Untunglah bisa karena saya rada malas kalau masing-masing harus bikin akun lagi, hehe.
Setelah login, langsung kelihatan tombol untuk mengajukan aplikasi visa. Tinggal klik sesuai jenis visa yang ingin dibuat. Langkah selanjutnya secara garis besar sebagai berikut:
Poin penting terkait NZ Scholarship Student Visa:
Dokumen yang perlu disiapkan untuk aplikasi online:
Poin penting terkait Partner of an NZ Scholarship Student Work Visa:
Dokumen yang perlu disiapkan untuk aplikasi online:
Poin penting terkait Child of a Student Visitor Visa:
Dokumen yang perlu disiapkan untuk aplikasi online:
Aplikasi online sudah beres diisi, berikutnya kami datang ke kantor VFS Global di Jakarta. Bawa semua dokumen asli. Jangan lupa print juga lembar Tax Invoice/Receipt yang ada pada akun kita setelah submit aplikasi visa. Saya waktu itu ga print itu, ternyata diminta. Bisa sih print di depan kantor VFS Globalnya tapi biayanya lumayan mahal dibanding print di tempat lain.
Masuk ke dalam VFS Global tidak boleh membawa tas, laptop, kamera, dll. Barang bisa dititipkan di jasa penitipan barang sebelum pintu masuk. Biaya penitipannya Rp22,000.
Begitu masuk langsung ambil nomor antrean dan menunggu. VFS Global ini melayani urusan visa Inggris, Kanada, Australia, dan NZ, jadi tunggu aja di dekat loket NZ. Setelah dipanggil, saya serahin print-out halaman dari aplikasi online beserta paspor. Selanjutnya petugasnya cek-cek lagi. Ditanya apakah semua dokumen sudah di-upload. Paspor anak juga ditanya apakah sudah dimasukkan juga scan halaman yang berisi nama orang tuanya.
Beres dicek, kita mesti bayar Rp194,000/orang, sebagai fee untuk VFS Global. Bisa pakai kartu debit BCA kalau ga salah, tapi amannya bawa aja uang cash yang cukup. Setelahnya kita dikasih bukti pengajuan permohonan visa dan tinggal menunggu dikabari.
Oia selama proses pengajuan visa ini ga ditanya sama sekali soal kapan berangkat. Jadi beli tiket pesawatnya belakangan aja ya, kalau permohonan visanya memang sudah disetujui.
Jika permohonan visa kita diterima, kita akan mendapatkan letter of approval. Bentuknya surat, dikirim filenya via email, atau bisa juga di-download di akun imigrasi kita. Cari aja yang ada embel-embel Letter from Immigration New Zealand.
Dulu bayangan saya visanya bakal pakai label/stiker yang ditempel ke paspor itu. Tapi sekarang ga lagi. Visanya ya letter of approval tadi itu, alias eVisa, baik yang mengajukan secara online ataupun offline. Aturan ini berlaku sejak 4 Juli 2018. Yah, rada kecewa, soalnya kan lebih keren visa yang ditempel di paspor itu, wkwk. Oia visanya harus di-print dan dibawa bersama paspor.
Saat cari informasi di website imigrasi, kita bisa cek perkiraan prosesnya berapa lama. Tapi info di sana biasanya lama waktunya, bisa sampai berbulan-bulan. Mungkin itu waktu maksimalnya ya.
Pengalaman kami, waktunya beda-beda, tergantung nasib, wkwk. Karena tanya beberapa orang yang juga ngurus dalam waktu bersamaan, walaupun jenis visanya sama, waktu selesainya beda-beda. Suami saya kebagian yang paling pusing karena visanya lama banget keluarnya, hampir 1 bulan. Itupun setelah kontak ke sana-sini karena udah dikasih warning sama pihak kampus.
Saya dan Akas barengan apply visa. Saya apply sebagai grup malah karena mikirnya bisa barengan keluar visanya. Eh nyatanya terpisah juga selesainya. Akas paling cepet, hanya 3 hari setelah kami ke VFS Global, visanya sudah keluar. Visa saya keluar setelah 6 hari kerja. Teman saya beda lagi, visanya duluan keluar, tapi visa anaknya nunggu lama lagi. Weleh.
Jadii, karena tidak bisa dipastikan, uruslah visa dari jauh-jauh hari, hehe.
—
Aih, panjang juga ternyata jadinya. Sekian deh ceritanya. Intinya pembuatan visa NZ itu mudah kok, bisa diurus sendiri tanpa agen. Yang penting pastikan semua data diisi dengan benar dan persyaratannya lengkap. Insya Allah lancar.
Salam,
Di tulisan sebelumnya saya sudah menceritakan seputar ikhtiar saya untuk meningkatkan produksi ASI. Kali ini… Read More
Dulu waktu awal-awal datang di Auckland, saya rasanya hampir tidak pernah melihat orang bersepeda. Terasa… Read More
Saya pernah tinggal di Tokyo, Jepang tahun 2010-2013. Saya juga pernah tinggal di Auckland, New… Read More
Mumpung masih bulan Syawal, Selamat Idul Fitri 1445 H ya semuanyaaa. Minal aidin wal faidzin.… Read More
Alhamdulillah tahun ini dikasih kesempatan untuk ketemu Ramadhan lagi. Dan makin lama kok ya Ramadhan… Read More
Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang… Read More
View Comments
Mba Reisha, saya sudah diterima di UoA untuk mulai kuliah Juli 2020 di NZ. Saat ini, posisi finansial saya adalah sedang mendaftar MFAT NZ Scholarship dan masih menunggu kabar. Kemungkinan besar, saya akan memulai studi dengan beasiswa dari universitas yang hanya berlaku selama 1 tahun. Tahun-tahun selanjutnya, saya tetap perlu mencari beasiswa. Sepengetahuan Mba, apakah student visa saya adalah yang fee paying student visa ya? Agak bingung karena dapat beasiswanya setelah datang di NZ.. Trims Mba.
Halo mba, saya ga paham jenis visa lain. Bisa coba tanyain langsung ke VFS Global yaa.
Hallo mba Reisha mau tanya apakah visa pasangan ke New Zealand tidak mensyaratkan bukti asuransi?
Halo, ga ada syarat bukti asuransi ya :)
Hi Mba Reisha, apakah untuk partner harus menyertakan hasil test ielts? Thanks
halo mba, utk partner tidak perlu tes IELTS.
Salam kenal mba Reisha, saya Dipta (Diko), tahun lalu sempat komunikasi dengan mas Evan lewat WA (adeknya keyno teman kuliahnya mas Evan). Mba Reisha, mau nanya 2 pertanyaan nih.
1. untuk yang scan passport bagian belakang itu, jadi harus diisi manual dulu ya tulis tangan? Trus dijadikan 1 file pdf dengan bagian depannya gitu ya?
2. Untuk yang dokumen akte kelahiran anak, apa perlu ditranslate ke bahasa Inggris dulu ya?
Terima kasih.
Halo Dipta
1. Betul Bagian belakang kalau masih kosong diisi tulis tangan dulu aja baru di-scan.
2. Akte kelahiran anak di saya udah bilingual, jadi ga perlu terjemahan lagi. Kalau ga bilingual, translate dulu aja utk jaga2.
wah ga nyangka direspon cepat banget hehe. makasih banyak mba.
Halo mba Reisha, saya berencana mengurus visa pelajar NZ dalam waktu dekat. Izin bertanya, apakah perlu menyertakan bukti menyewa tempat tinggal saat mengajukan visa? atau proses menyewa dapat dilakukan setelah visa approved? terimakasih.
Halo mba, dokumen2 yg diminta udah saya tulis semua di atas dan tidak perlu bukti menyewa tempat tinggal. Tempat tinggal bisa dicari belakangan atau bahkan setelah tiba di sana.
halo mbak reisha, mau tanya, pas suaminya mbak reisha baru keluar setelah sebulan, tanya2 nya kemana ya? karena kami sekelurga, cuma adek ku aja nih yg status nya masih under assesment..
terimakasih mbak
Halo mba, dulu saya nanya ke VFS tapi katanya disuruh tunggu dulu aja.
Apakah bisa anak saya usia 6 tahun sekolah disana dengan visa student? Sedangkan kami orang tua hanya sebagai dependant?
Mengingat sekolah disana gratis
Eh maksudnya gimana mas? Anaknya urus visa student lalu ortunya dependent ke anak? Ga bisa sih kalau kayak gitu, karena yg namanya anak kecil visanya mesti dependent ke orang tuanya.
Iya anak nya yg sekolah. Bukan ortu nya
Anak bisa kok dapat student visa, tapi dependent ke ortunya. Ortunya mesti punya work visa. https://www.immigration.govt.nz/new-zealand-visas/visas/visa/dependent-child-student-visa
Jadi anak yg ikut ortu, bukan ortu ikut anak.
Jika ortu memiliki visa student mendapatkan izin part time 20 jam/minggu, apakah pasangan yg ikut juga mendapat izin kerja 20jam/minggu atau bisa full 40jam/minggu?
Tergantung si pasangan dapat visa apa. Kalau punya work visa, bisa full 40 jam/minggu. Tapi kalau cuma punya visitor visa, ga bisa kerja sama sekali.
Kak Reisha, saya sudah apply online sendiri dari 6 april 2023 visa family tapi sampai hari ini masi underassesment.
Adik kaka keluar visa brp lama dengan status under assesment?
Harus contact kemana ya?
Thank you
Halo, dulu yang lama nungguinnya itu suami saya, nunggu seekitar 1 bulan. Selama menunggu kayaknya kita memang cuma bisa menunggu, gtw juga mesti kontak ke mana.
Hai mba Raisa, mau tanya nih, kalau saya dapet beasiswa nya dari University of wellington, berarti fee paying student ya? Dan untuk anak, apakah kalau S3 harus menunjukkan nzd 1250/bulan/anak dikali 3 tahun? Berarti saya harus menunjukkan NZD 135.000 untuk 3 anak dan 3 tahun? Karena ga ada tulisan bila sudah ada akomodasi (bisa lebih rendah)
Halo mba, untuk visanya sepertinya iya ya, yang fee paying student, tapi baiknya tanya lagi ke kampus atau VFS Global utk memastikan.
Kalo utk anak, dana itu ga perlu utk 3 tahun mba. Waktu saya dulu ditulisnya "Per person per month: NZD 1,000 or NZD 400 if they’ve already paid for their accommodation." Saya telpon VFS Global, katanya butuh bukti bahwa kita punya pemasukan minimal NZ$ 1,000/bulan/anak selama 3 bulan terakhir.
Jadi perkiraan saya kalo skrg NZD 1,250/bulan/anak, utk 3 anak siapin dana di rekening sebesar NZD 1,250 x 3 x 3 = NZD 11,250. Tapi coba konfirm lagi aja mba ke VFS Global.
Halo mbk, please mbk minta infonya klo mau nyekolahkan anak usia sd syarat dna ketentuannya
Halo mbak, utk masuk primary school di NZ, udah bisa dari anak usia 5 tahun. Jika mau di public school, ikut sistem zonasinya, jadi cuma bisa pilih sekolah di zona tempat tinggal di sana.
Utk administrasinya, saya lupa persisnya apa aja. Yang jelas siapin paspor, student visa (biar bisa sekolah gratis), sama record imunisasi anak. Detailnya bisa kontak langsung ke sekolahnya.
Ijin bertanya kak, kalo record imunisasi anak itu ada syaratnya gk kk? Misal anak 5 tahun harus sudah imunisasi apa saja,harus sudah lengkap, apa tidak masalah kalo ada imunisasi yg belum, apa cuma syarat menyertakan buku saja, terimakasih.
Halo Gina, untuk syaratnya seingat saya ga ada, yang penting ada record aja. Soal lengkap atau ga-nya beda standar juga soalnya antara Indonesia dan NZ.