Taman Bermain untuk Anak di Grafton, Auckland
Aloha. Saya bingung mau memulai tulisan ini dengan apa gitu biar menarik, wkwk.
Jadi begini ceritanya. Dulu saya lumayan rajin menuliskan pengalaman atau review singkat tentang taman-taman kota yang saya kunjungi di Indonesia. Mayoritas di Bandung sih. Saya merasa taman-taman itu perlu diabadikan #cieeeh, dituliskan, biar makin banyak yang tahu dan makin banyak yang merasa bahwa ruang terbuka hijau itu tuh penting banget.
Begitu pindah ke Auckland, ketertarikan saya terhadap taman sedikit bergeser, dari yang dulunya cari tempat yang adem dan hijau, sekarang jadi cari taman yang ada playground-nya. Kenapa? Karena di ruang terbuka hijau di sini itu banyak yang menyediakan playground. Dan playground-nya jauh di atas standar playground yang ada di taman di Indonesia, huehe. Dan pas juga masanya seumuran Akas itu lagi seru-serunya main di playground.
Di arsip foto-foto saya saat ini sudah ada belasan taman dengan playground yang kami kunjungi di Auckland. Kalau dibanding jumlah playground di seluruh wilayah Auckland sih masih sedikit sekali, haha. Tadinya mau saya bikin satu playground satu postingan, seperti yang saya lakukan tentang taman kota di Indonesia. Tapi dipikir-pikir lagi, kadang tamannya kecil banget, ga ada cerita khusus di sana. Kalo maksa dijadiin satu tulisan ntar isinya cuma sepanjang caption Instagram, ahaha.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk posting per suburb aja. Suburb itu kayaknya selevel kecamatan di Indonesia. Suburb di Auckland City aja ada banyak, apalagi Auckland Region. Ga tahu jumlah persisnya berapa, silakan hitung sendiri dari list suburb di Wikipedia ini, haha.
Sekian pengantarnya, hehe.
—
Untuk tulisan pertama tentang playground ini, saya pilih suburb Grafton ajah, karena sepanjang pengecekan saya di Google Maps, taman dengan area bermainnya cuma ada satu, ahaha. Kecil juga sih suburb-nya. Lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal kami, berbatasan langsung dengan Auckland CBD. Auckland Hospital dan sekolah Akas ada di suburb ini.
Outhwaite Park
Selasa, 9 April 2019
Hari itu kami mendaftarkan Akas ke sekolahnya. Tadinya saya kira Akas-nya bakal langsung visit atau trial main di sana, tapi ternyata cuma ngurusin administrasi. Trus udah aja. Males juga kalau langsung pulang. Saya cek deh Google Maps, ada taman kah di dekat situ?
Lalu ketemulah Outhwaite Park yang lokasinya paling dekat. Kami pun segera jalan kaki ke sana. Jalannya nanjak juga rupanya, heuheu.
Saat sampai di sana, taman ini terasa teduh sekali. Playground-nya berada di bawah pepohonan, jadi berasa dingin karena ga kena sinar matahari. Padahal tadinya ngarep bisa kena matahari, hehe.
Mainan di playground ini ga banyak. Ada perosotan tapi cocoknya untuk batita kayaknya. Akas yang udah terbiasa dengan mainan yang lebih menantang jadi tampak ga minat main di sana, haha.
Mainan lain pun dia tampak bingung maininnya gimana. Mungkin karena saat itu sepi juga. Cuma kami yang ada di sana saat itu.
Area Outhwaite Park ini sebenarnya lebih luas. Tapi saya terlanjur malas eksplor, hehe. Jadi ga lama main di sana, kami pun memutuskan pulang saja.
—
OK deh sekian saja cerita playground-nya, ahaha. Semoga cerita tentang playground lainnya lebih menarik nanti.
Salam,