Menjelajah Auckland dengan Berlari

Kembali ke seri jelajah Auckland. Dulu saya sudah pernah menulis wilayah Auckland mana saja yang bisa dijelajah dengan transportasi umum (bagian 1 dan bagian 2). Kali ini kita jelajah dengaaan … berlari!

Sekilas Cerita Tentang Saya dan Lari

Tahun 2019-2020 adalah tahun di mana saya yang dulunya ga suka dengan yang namanya olahraga, berubah jadi suka sekali berlari. Dari yang dulunya baru lari dikit aja udah ngos-ngosan, hingga bisa lari nonstop sejauh 10 km. Sungguh suatu prestasi buat saya. Sekarang sih jangan ditanya, ahaha.

Baca: Dulu Tidak Suka Lari, Sekarang Kenapa Memilih Olahraga Lari?

Tak bisa dipungkiri, faktor tinggal di Auckland bisa dibilang adalah faktor yang paling mempengaruhi saya untuk menikmati berlari. Kotanya nyaman dan aman, udaranya bersih, dan cuacanya tidak panas menyiksa.

Baca: Nyamannya Menjadi Pejalan Kaki di Auckland

Dan setelah sering berlari, akhirnya saya menjadikan waktu berlari ini sebagai kesempatan untuk meng-explore tempat-tempat baru yang tidak biasa saya lewati dalam kehidupan sehari-hari di Auckland. Lari pun tidak jadi membosankan.

Browsing Google Maps jadi aktivitas yang menyenangkan. Saya bisa cek bisa lari ke mana aja, jaraknya kira-kira berapa, ada apa saja yang menarik di rute tersebut, dan sebagainya.

Tujuan utama saya biasanya adalah taman atau playground. Di Google Maps mudah sekali menemukan area ruang terbuka hijau di Auckland karena wilayahnya memang masih banyak yang hijau.

Apalagi setelah saya tahu ada yang namanya AKL Paths, yakni Auckland walkways, trails, and cycling tracks. Enak banget kotanya punya info lengkap tempat aktivitas outdoor di mana aja. Makin banyak lagi deh info yang didapat. Pengen rasanya dijelajahi semuanya, apa daya waktu terbatas, heuheu.

Beberapa Rute Berlari Selama di Auckland

Ada beberapa tempat yang buat saya memorable selama saya berlari di Auckland. Barangkali nanti ada yang mau nyoba juga.

Yah sebenarnya ga mesti dengan berlari sih. Jalan kaki aja juga bisa. Hanya saja dengan berjalan bakal butuh waktu yang lebih lama, hehe.

Auckland Domain

Auckland Domain ini katanya taman tertua di Auckland, sudah ada sejak tahun 1880-an. Ini juga salah satu taman yang luas di Auckland.

Di sana ada lapangan rumput yang luas dengan bukit kecil di tengahnya. Trus ada Auckland War Memorial Museum, gede museumnya tapi saya ga pernah masuk ke sana, wkwk. Ada botanical garden juga. Lalu ada lagi area yang kayak hutan dan konturnya naik turun.

Yang saya pakai untuk lari biasanya hanya area di sekitar lapangan rumput yang luas itu, karena di situ yang lumayan datar jalannya. Sisanya naik turun. Lari di tanjakan itu melelahkan yaa, jadi sebisa mungkin saya hindari, ahaha.

Tapi kalau larinya di siang hari, kurang enak sih di sana soalnya di jalan tempat larinya itu jarang ada pohon. Panas kena terik matahari, apalagi di musim panas. Kalau musim dingin mungkin ok, tapi saya ga pernah sih lari di musim dingin, wkwk.

Kenapa siang hari coba? Wkwk. Dulu soalnya Akas itu sekolahnya siang ke sore, dan saya bisanya lari saat Akas di sekolah aja.

Auckland Domain ini dekat dari sekolah Akas dulu, jadi saya biasanya lari di sana setelah antar atau sebelum jemput Akas dari sekolahnya.⁣

Albert Park

Albert Park ini dulu adalah taman yang paling dekat lokasinya dari apartemen pertama kami. Karena dekat, Albert Park ini bisa jadi pilihan saya untuk lari kalau waktu terbatas dan ga sempat jauh-jauh.

Di Albert Park ini mayan banyak yang nongkrong kalau cuaca bagus. Banyakan mahasiswa kali ya, soalnya lokasinya memang dekat kampus UoA dan AUT.

Sesungguhnya saat saya lari di sini, saya jarang banget papasan sama orang lain yang juga lari. Jadi kadang berasa aneh lari sendiri, berasa dilihatin orang-orang yang nongkrong itu. Padahal siapa juga yang liatin, wkwk.⁣

Tapi lari di sini emang kerasa lebih cape juga sih karena di Albert Park ini jalannya naik turun, wkwk.

Victoria Park

Victoria Park ini adalah salah satu pilihan saya kalau lagi pengen lari di tempat yang benar-benar datar, wkwk. Katanya Victoria Park ini memang sengaja dibikin datar (dibanding wilayah Auckland yang ga rata) karena ditujukan untuk aktivitas olahraga.

Dulu sih Victoria Park ini lumayan⁣ jauh dari apartemen pertama kami, mesti jalan kaki dulu sekitar 20 menit. Bisa sih dianggap pemanasan aja, hehe.

Tapi setelah pindah ke apartemen kedua, taman ini jadi yang paling dekat bagi kami, hoho. Mayan banget jadinya, apalagi di sana juga ada playground-nya.

Di lapangan rumput di Victoria Park ini sering ada yang main rugby, cricket, sepak bola, dll. Di sebelah lapangan rumput juga tersedia skateboard park. Kalau lari bisa di track lari yang ada di sekeliling lapangan rumput. Bisa juga di trotoar di sekeliling taman kalau mau lebih jauh jarak satu putarannya.

Di musim dingin, pepohonan sekitar Victoria Park ini banyak yang botak tak berdaun. Tapi di musim panas terasa lebih adem, karena pepohonannya jadi rindang banget. Jadi kalau lari siang-siang di situ masih nyaman.

Walau track-nya datar dan adem, sebenarnya ngebosenin juga sih kalo larinya muter-muter di situ aja. Mending disambung ke Westhaven atau Wynyard Quarter dan sekitaran pelabuhan.⁣

Westhaven

Westhaven ini adalah salah satu tempat yang berkesan sepanjang perjalanan lari saya.⁣ Saat pertama kali lari di sana, saya langsung sukaaa.

Waktu awal-awal latihan lari, saya berulang kali memilih lari di sana. Lari 5K pertama pun saya lakukan di sana. Westhaven ini jalannya enakeun, tergolong datar. View sepanjang jalan terasa komplit.

Lari di pinggir laut di mana banyak kapal, yacht, dkk. parkir di situ; berasa banget bahwa Auckland ini memanglah the City of Sails. Sky Tower dari mana-mana di sekitaran teluk ini bisa dilihat. Terus lari ke ujung, sampai deh di bawah Auckland Harbour Bridge.⁣

Di beberapa bagian, kita bukan lari di trotoar lagi, melainkan di jembatan kayu yang dibangun di atas laut. Melewati jembatan kayu ini langkah kaki lebih ringan terasa. Entah memang beneran ngaruh atau karena perasaan saya aja yang damai melihat track cantik begitu, hehe.⁣

Te Ara I Whiti – The Lightpath

The Lightpath atau dalam bahasa Māori namanya Te Ara I Whiti, dikenal juga dengan nama Pink Path. Pas tahu ada track ini, saya langsung penasaran karena jarang-jarang kan ada jalan yang warnanya hot pink begitu.

Awalnya ragu juga sih, soalnya The Lightpath ini bagian dari jalur sepeda. Boleh gitu lari di sana? Tapi dipikir-pikir, ah paling di sana juga sepi karena Auckland itu memang ga rame-rame amat, wkwk. Gasss aja lah.

Ujung The Lightpath ini berada di perempatan Nelson St. dan Union St. Ujungnya berbentuk motif khas Māori, baru deh setelahnya dicat full pink. Warna pinknya ga sengejreng yang saya lihat di internet. Tapi udah expected sih.

The Lightpath ini pendek aja, ga sampai 1 km. Kalau mau lari lebih jauh menurut saya jangan bolak-balik di situ aja. Gersang di sana karena di sekitarnya adanya jalan raya aja. Saya lebih suka ketemu pohon, hehe.

Mending setelah sampai ke ujung satu lagi, nyeberang jalan, sambung deh ke Grafton Gully Cycleway. Teruuus aja, nanti bisa sampai ke City Centre atau dekat pelabuhan.

Tamaki Drive

Jalur dari City Centre melewati Tamaki Drive adalah pilihan saya kalau lagi pengen lari sambil melihat laut. Tamaki Drive ini memang berada di pinggir pantai semua. Suka banget deh lihat pemandangan lautnya plus Rangitoto Island.

Tamaki Drive itu melewati sejumlah pantai, mulai dari Judges Bay, Okahu Bay, Mission Bay, Kohimarama Beach, hingga St. Heliers Beach.

Karena ada banyak opsi pantai, saya tinggal pilih mau lari sampai mana atau sejauh apa. Kalau mau lebih dekat, ya cukup sampai Okahu Bay misalnya. Kalau mau agak jauh lagi, lanjut sampai Mission Bay.

Saking sukanya dengan jalur ini, ketika saya mengikuti event ITB Ultra Marathon tahun 2020 (waktu itu event-nya virtual karena pandemi), saya memilih lari dari St. Heliers Beach hingga Viaduct Harbour. Itu adalah lari 10K nonstop pertama saya.

Oia kalau mau ganti suasana dikit, dari dekat Mission Bay bisa melipir ke Michael Joseph Savage Memorial Park. Mendaki bukit dikit sih, tapi tamannya cantik, ke laut juga cakep. Saya sekali doank ke sana, dan itu adalah lari terakhir saya di Auckland sebelum kembali ke Indonesia, huhu.

Auckland City Heritage Walk

Jadi katanya garis pantai Auckland itu dulu aslinya ga kayak sekarang. Sejak pembangunan dari awal abad ke-20, banyak reklamasi hingga wilayah Auckland akhirnya jadi seperti sekarang.

Ada yang namanya Auckland City Heritage Walk, yang jalurnya sepertinya melalui garis pantai Auckland yang asli sebelum ada reklamasi. Jalur ini terbentang dari Point Erin hingga Parnell Baths.

Jalur yang pernah saya coba lewati hanyalah bagian dari Point Erin hingga Victoria Park. Oia Victoria Park itu dulunya laut katanya, wow.

Saya dulunya ga ngeh ada jalan di sana, soalnya ketutup sama pagar tinggi. Padahal posisinya seberangan dengan jalan di Westhaven. Hingga suatu hari ketika saya di Westhaven, saya melihat ada yang lari lalu ambil rute nanjak ke bukit kecil di seberang jalan.

Penasaran, cek Google Maps, ah iya, tampaknya dia ke Point Erin. Saya telusuri lagi, ada yang namanya Auckland Foreshore Heritage Walk di Google Maps.⁣ Beklah, mari kita coba lari di sana.

Saya start dari Westhaven hingga dekat Auckland Harbour Bridge, terus ke Curran Street di balik jembatan. Mendekati Point Erin, jalurnya menanjak, lalu belok kiri.

Ketemu tempat yang kayak hutan, sepi dan rimbun, kok serem juga kalo sendiri, wkwk. Terus aja ikutin map, ntar sampai deh di jalur yang di pinggir jalan raya.

Cox’s Bay Reserve – Grey Lynn Park

Ini tu agak random sebenarnya karena waktu itu kami pengen bawa Akas main, bingung ke mana, dan setelah cek-cek map, sayu usul ke suami untuk ke Cox’s Bay Reserve.

Kami berangkat ke sana naik bus, tapi pulangnya saya mau lari aja sampai apartemen. Kami baru pertama kali ke sana, jadi rutenya ini benar-benar baru buat saya.

Cox’s Bay Reserve punya lapangan rumput yang luaaas sekali. Memang ditujukan untuk olahraga dan juga rekreasi rupanya. Ada banyak pepohonan juga di sana, trus ada playground, dan dari situ juga terlihat pantai.

Sebenarnya puas-puasin keliling Cox’s Bay Reserve ini juga bisa, tapi karena niatnya sekalian jalan pulang, jadi saya ga berlama-lama di sana.

Berikutnya saya lanjut ke Grey Lynn Park. Di sini juga ada lapangan rumput luas dan track lari di sekelilingnya, cuma konturnya agak bergelombang, heuheu.

Selanjutnya saya masuk ke Northwestern Cycleway, ini jalur sepeda juga dan sepi, hihi. Dari situ lanjut deh terus sampai ke apartemen.

Hobson Bay

Kalau yang ini sebenarnya lebih ke pengen eksplor tempatnya sih ketimbang larinya, wkwk.

Saya rada penasaran di sekeliling Hobson Bay ini seperti apa, akhirnya dicobain deh. Dan kemudian saya kapok, ahaha. Cukup sekali aja deh, soalnya ada tanjakan dan turunan yang bikin gempor.

Waktu itu saya naik bus dulu ke arah Newmarket, lalu mulai lari dari Shore Road. Ketemu lapangan rumput luas dekat situ, trus saya muter-muter dulu deh di sana.

Berikutnya saya lanjut ke Hobson Bay Walkway. Sepanjang nelusurin walkway, hepi aja rasanya lihat pemandangan baru. Tambah lagi ketemu karya seni berunsur Māori.

Dari situ saya lanjut ke arah Orakei Station hingga ketemu Tamaki Drive, lalu belok kiri deh ke City Centre.

Kalau disuruh mengulang lagi eksplor sekitaran Hobson Bay, saya bakal memilih ambil jalur dari Tamaki Drive ke Orakei hingga Hobson Bay Walkway aja, abis itu balik kanan aja, wkwk.

Segitu aja deh ya tempat lari yang bisa saya tulis, yang memang ada dokumentasinya. Sisanya ya adanya record Strava-nya aja, hehe. Semoga bermanfaat. 😀

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment