Pengalaman Mendaftar Haji Tahun 2021 di Padang
Salah satu agenda kami setelah kembali ke Indonesia adalah mendaftar haji. Alhamdulillah bulan lalu suami dan saya sudah mendaftar dan mendapatkan nomor porsi haji. Prosesnya ternyata mudah dan bisa cepat selesai kalau semua persyaratannya sudah siap.
Sebelum daftar saya tidak sempat mencari info lengkap, lagi pula dari pengalaman mengurus administrasi selama ini, beda daerah beda prosedur, hehe. Saya cuma tahu bahwa kami mesti ke bank dulu untuk membuat tabungan haji, lalu berikutnya ke Kemenag.
Di tulisan ini saya mau cerita pengalaman kami ketika mendaftar haji di Padang. Kami mendaftar di Padang karena KTP kami saat ini masih domisili Padang.
Daftar Isi Tulisan Ini
Prosedur Mendaftar Haji di Bank
Hal pertama yang kita perlukan untuk mendaftar haji adalah tabungan haji. Membuat tabungan haji sepertinya bisa dilakukan di bank mana saja. Tapi berhubung untuk haji, yang pertama kali kepikiran sama kami adalah bank syariah.
Kami memilih ke Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI adalah hasil merger dari tiga bank syariah besar di Indonesia, yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.
Membuat Tabungan Haji di Bank Syariah Indonesia
Kami mendatangi BSI di Jl. Imam Bonjol, Padang pada hari Jumat, 5 Maret 2021. Cukup surprise juga begitu masuk ke dalam BSI ini karena interiornya terasa modern dan kekinian. Mungkin karena baru ya, hehe.
Ketika menunggu antrean, salah seorang petugas mendatangi kami dan menanyakan keperluan apa. Kami bilang mau bikin tabungan haji, lalu petugasnya nanya apakah kami sudah mengisi data pendaftaran secara online. Wah baru tahu juga nih.
Kami diarahkan untuk mengisi web form Bank Syariah Indonesia ini. Ikuti saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lalu setelah sampai di halaman katalog, pilih Tabungan Mabrur. Berikutnya isikan semua data yang diminta.
Selesai mengisi data, kita akan mendapatkan kode reservasi pembukaan rekening di email. Kode reservasi ini akan kedaluwarsa dalam dua minggu.
Di meja customer service BSI, kita tinggal kasih kode reservasi tadi dan melanjutkan proses pembuatan tabungan haji. Untuk Tabungan Mabrur diperlukan setoran awal untuk buka rekening sebesar Rp100.000, dan kita akan mendapatkan buku tabungan seperti halnya rekening biasa.
Syarat Pendaftaran Haji Reguler di Bank Syariah Indonesia
Setelah memiliki tabungan haji, kita bisa mengisi saldo di rekening tersebut hingga mencapai setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp25.000.000 per orang. Boleh nabung secara bertahap, boleh juga langsung sekaligus. Boleh setor langsung ke bank, boleh juga ditransfer ke rekening tabungan haji.
Ketika membuat tabungan haji, kami belum menyiapkan dananya. Jadi setelah dapat buku tabungan, kami pulang dulu, baru transfer dananya sambil menyiapkan persyaratan lainnya.
Selanjutnya kita bisa memproses pendaftaran haji. Persyaratan yang diminta di BSI sebagai berikut:
- KTP dan NPWP (bagi yang memiliki).
- Setoran awal buka rekening Tabungan Mabrur sebesar Rp100.000.
- Setoran awal BPIH sebesar Rp25.000.000.
- Meterai Rp10.000 sebanyak 3 lembar.
- Pas foto haji dengan latar belakang putih (ukuran 3×4 6 lembar dan ukuran 4×6 3 lembar).
Ketentuan Pas Foto untuk Pendaftaran Haji
Pas foto untuk haji ternyata sedikit berbeda dari pas foto biasa. Dari lembar info yang dikasih BSI, ketentuan pas foto untuk haji yaitu:
- Warna baju/kerudung harus kontras dengan latar belakang.
- Tidak memakai pakaian dinas.
- Tidak menggunakan kacamata.
- Tampak wajah minimal 80%.
- Bagi jamaah haji wanita menggunakan busana muslim.
Kami waktu itu tidak punya pas foto baru, terakhir bikin pas foto itu untuk buku nikah, alias tahun 2013, wkwk. Akhirnya kami memilih bikin pas foto dulu, kan bisa sekalian untuk keperluan lain juga nantinya.
Untuk bagian 80% ga perlu bingung. Tempat cetak foto umumnya sudah paham foto haji seperti apa. Intinya fotonya di-crop, sebagian besar di wajah, badan ga kelihatan, cuma sampai leher aja.
Proses Validasi Pendaftaran Haji di Bank Syariah Indonesia
Setelah melengkapi semua persyaratan, kami kembali lagi ke BSI pada hari Senin, 7 Maret 2021. Dari pengalaman ke BSI waktu itu, KTP dan NPWP cukup bawa aslinya aja. Meterai bisa beli di BSI aja, bayar langsung ke customer service-nya. Bawa sendiri juga boleh.
Kami disuruh mengisi dan menandatangani beberapa form dan surat, selanjutnya BSI akan mengeluarkan tanda bukti. Sayangnya saat itu petugasnya bilang kalau sistem mereka bermasalah, jadi dokumen kami tidak bisa selesai saat itu juga, errrr. Kami mesti menunggu dan bakal dikabari kalau sudah beres katanya.
Keesokan harinya, tanpa menunggu dikabari, kami langsung aja mendatangi BSI. Ketika masih menunggu, kami sudah didatangi customer service yang kemarin, alhamdulillah sudah beres semuanya.
Jadi dari tahap ini ada tiga berkas yang didapat dari BSI untuk nanti dibawa ke Kemenag, yaitu:
- Surat Kuasa/Wakalah, isinya pemberian kuasa dari kita kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mengelola seluruh dana BPIH yang kita setorkan.
- Surat Pernyataan Calon Jamaah Haji, isinya pernyataan bahwa sudah memenuhi persyaratan haji, dkk.
- Tanda Bukti Setoran Awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, isinya bukti bahwa bank sudah menerima setoran kita, dan di situ juga tertera nomor validasi.
Prosedur Mendaftar Haji di Kementerian Agama (Kemenag)
Beres dari BSI, kami segera meluncur ke Gedung Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kota Padang. Lokasinya ternyata berbeda dengan Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Gedung baru sih itu.
Ketika kami datang, gedungnya sepi, ga ada yang antre, jadi kami langsung menghampiri petugas di sana. Kami ditanya apakah sudah foto. Karena belum, kami diarahkan ke ruang foto terlebih dahulu.
Di sana ternyata mesti foto lagi. Hadeh. Agak kesel karena sebelumnya udah bikin pas foto baru segala, mana muka udah merah kena panas di jalan, wkwk. Tapi ya udahlah ya. Dari ruang foto ini fotonya langsung dicetak, dikasih map juga. Bayar lagi Rp80.000 per orang. Di foto yang dicetak itu juga ada nomor, ga tahu tapi nomor apaan.
MasyaAllah Watabarokallah.
Semoga dipanjangkan usianya kak Reisha dan suami, hingga dapat menunaikan ibadah haji bersama, dan mudah-mudahan saya pun dan istri bisa segera menyusul dan melunasi tabungan haji kami juga
Semoga menjadi haji mabrur pada saatnya kak Reisha
Wah 21 tahun ya. Mirip dengan kami yang 19 tahun di Bandung.
Wew, daftar tahun ini udah 21 tahun ya… Kami malah belum daftar huhuhu
semoga suatu saat nanti aku juga bisa buka tabungan haji ya
Assalamualaikum mba mau tanya, untuk surat kesehatan apa tidak diperlukan lagi ya? Kok dr tadi aku baca gak ada persyaratan surat kesehatan
Waalaikumsalam mba. Waktu kami mendaftar memang tidak diminta surat kesehatan mba 🙂
Masya Allah, terima kasih sharing²nya. Semoga kita semua diberikan usia yg panjang agar bisa menunaikan ibadah haji. Aamiin. Doain saya yaa lagi nabung utk daftar haji
Alhamdulillah sudah selangkah menjalankan niat hajinya…yang penting mendaftar dahulu. Semoga kuota haji Indonesia bisa ditambah lagi agar calon jamaah bisa berangkat lebih cepat …
Saya baru lulus kuliah, saya belum dapat kerja yang menjanjikan untuk biaya hidup dan nabung haji. Tapi naik haji adalah cita2 saya dari kecil, walaupun saya belum punya penghasilan yang tetap, tapi saya sangat yakin saya akan mencium ka’bah dan hajar aswad. Saya sangat rindu, saya jadi menangis membaca artikel ini saat lama menunggunya sampai 21 tahun kedepan. Saya ingin segera menabung tabungan haji, untuk saya khususnya, jika Allah mengizinkan saya juga ingin membiayai ibadah haji ibu dan bapak saya juga. Hati saya sangat yakin minimal untuk diri saya, semoga Allah mengabulkan cita2 dan hajat saya, Aamiin. Saya minta doanya kepada semua yang membaca komentar saya
Terimakasih atas informasinya mba Reisa, mudah-mudahan mba dan suaminya menjadi haji mabrur pada saatnya ya. Mudah-mudahan saya segera bisa mendaftar haji dan berangkat haji juga
Berkirim doa semoga lancar hingga tiba keberangkatan haji dan mendapatkan haji yang mabrur. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin
Ternyata antrian haji selama itu.. berarti harusnya daftar haji pas nikah biar anak udh umur 20a kita bisa berangkat haji.
Perlu pertimbangan dan persiapan dana
Terima kasih sharingnya. Sangat bermanfaat.
Untuk pindah domisili, jika domisili baru antrian lebih pendek, maka lebih baik dipindahkan. Namun jika lebih lama, maka pindahnya bisa saat pemberangkatan. Maksudnya berangkat tahun 2029, maka bisa berangkat dari daerah baru dengan mengurus pindah embarkasi. Syarat dan ketentuan mungkin berbeda nanti saat mau berangkat.
ya Allah, daftar 2019 di kalsel, pas cek skrg baru berangkatnya 2050. jauh banget 31 tahun sama postingan ini yg daftar 2021 yg antri 21 tahun.
tapi skrg domisili pindah ke Riau, mau coba urus pindah domisili aja. lama bet Kalsel. kuota dikit tp yg berangkat nya buanyak. Doakan semoga lancar pengurusan pindah domisilinya yaa.
Syukron infonya. Sangat bermanfaat
iya mirip dengan pengalaman saya saat mendaftar haji di bank syariah mandiri dan kemenag depok. Alhamdulillah 2 kelar . kamis DP di bank , jumat ke kemenag dan alhamdulillah ga terlalu antri saat foto.
Terima kasih sharingnya sangat bermanfaat. semoga kita diberikan umur panjang dan sehat wal ‘afiat, sehingga pada saatnya berangkat haji dapat terlaksana sebaik-baiknya dan diberi kelancara oleh Allah SWT.
Maa Syaa Allah tabarakallah
Semoga dimampukan untuk mendaftar haji di thn ini.
Aamiin
jasa renovasi rumah syariah
Terima kasih atas ilmunya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Untuk informasi paket umroh, silahkan kunjungi website kami Ajmal Noor Wisata