NZ Road Trip: Mampir ke Glenorchy Mencari Jejak The Lord of the Rings
Rabu, 3 Juli 2019
Sampai juga saya ke tulisan terakhir dari seri road trip kedua kami di New Zealand, hoho. Hari sebelumnya kami main salju di Coronet Peak, Queenstown, lalu malamnya kami menginap di Glenorchy.
Pesawat kami untuk kembali ke Auckland akan terbang pada sore hari, jadi kami masih punya sedikit waktu untuk muter-muter Glenorchy sebelum mengembalikan campervan yang kami sewa. Tidak banyak yang bisa kami eksplorasi, tapi masih mending lah ya daripada tidak sama sekali, hehe.
Glenorchy adalah sebuah kota kecil, eh atau mungkin desa, yang terletak di ujung kepala Lake Wakatipu, sekitar 45 km dari Queenstown. Pagi-pagi kami jalan kaki sejenak di sekitar campground, dan langsung terlihat bahwa Glenorchy ini dikelilingi perbukitan yang ditutupi salju juga seperti terlihat dari Queenstown. Namun daerahnya kecil dan tidak ramai, terasa kontras sekali dengan Queenstown yang cukup padat dan ramai oleh turis. Tenang, itu imej pertama Glenorchy buat saya.
Daftar Isi Tulisan Ini
Berkunjung ke Glenorchy Wharf Shed
Usai sarapan, kami langsung menuju pinggir Lake Wakatipu. Langit sebagian cerah, sebagian mendung saat itu.
Tujuan utama kami adalah bangunan berwarna merah dengan tulisan GLENORCHY di depannya. Ini foto landmark yang sering muncul kalau kita googling Glenorchy.
Bagunan merah ini dulunya merupakan wharf shed milik NZ Railways Department. Katanya dulu di Glenorchy ada stasiun kereta, trus bangunan merah ini dipakai untuk nyimpen barang dan sebagainya.
Wharf shed itu sudah ada sejak tahun 1900, namun yang ada sekarang bukanlah bangunan original lagi. Bangunan aslinya itu sudah hancur karena banjir tahun 1999. Jadi yang sekarang ada adalah hasil dibangun ulang.
Kita bisa masuk ke dalam wharf shed ini, tapi ga banyak juga sih isinya. Yang menarik mungkin cuma beberapa papan info yang berisi foto-foto dan sejarah terkait Glenorchy.
Di seberang danau di balik wharf shed berjejer perbukitan bersalju. Saat itu ga gitu banyak sih saljunya, mungkin karena masih awal-awal musim dingin.
Glenorchy Lagoon dan “The Dead Marshes”
Dari pinggir danau kami lanjut driving ke Glenorchy Lagoon. Saya sebenarnya ga kepikiran mampir di sana, karena ga tahu ada apaan di sana, wkwk. Tapi pak suami bilang mampir aja bentar di sana. Rupanya ini salah satu tempat yang dipake untuk syuting film The Lord of The Rings.
“Film-maker Peter Jackson famously used this site to portray “The Dead Marshes” in his Lord of The Rings trilogy.” Gitu ceunah. Saya malah ga inget sama sekali The Dead Marshes itu yang mana, wkwk. Pak suami sih ingat.
Saya kudu cari dulu di Youtube The Dead Marshes itu scene yang mana. Abis lihat baru deh ngeh. Oh, iya iya. Yah wajarlah ya saya ga tahu, ga sengetop Hobbiton Movie Set di Matamata soalnya, hihi.
Di Glenorchy Lagoon ini sebenarnya ada jalur buat jalan kaki di situ, tapi kami cuma moto dari pinggir jalan. Waktu mepet soalnya, hehe. Kalau jalan di sana mungkin jadi semacam reka ulang perjalanan Frodo, Sam, dan Gollum di sana ya, haha.
Mencari Isengard, Rumahnya Saruman
Bicara Isengard, yang saya ingat hanyalah Saruman. Sisanya ga tahu, hahaha. Ya gitu deh, saya ga baca bukunya, cuma nonton film-filmnya, lalu kalau udah lama berlalu ya mana ingat lagi detail-detail filmnya.
Di Glenorchy ternyata juga ada tempat yang dijadikan sebagai backdrop dari wilayah Isengard di trilogi The Lord of The Rings. Tempat itu biasa disebut dengan Isengard Lookout. Tadinya berharap di sana bisa moto tempatnya lalu dibandingin dengan foto Isengard di film gitu deh, apa daya ga berjodoh, heuheu.
Begitu driving dari Glenorchy Lagoon tadi, cuaca sudah mulai tidak bersahabat. Langit yang tadinya masih mendung sekarang sudah mulai menurunkan rintik-rintiknya. Semakin mendekat ke lokasi Isengard Lookout, hujannya malah makin banyak.
Barisan bukit bersalju terlihat dari kejauhan, cukup membuat bertanya-tanya, apakah itu backdrop Isengard yang dimaksud? Domba-domba juga masih menghiasi sejumlah padang rumput di sekitar perbukitan.
Langit semakin gelap dan kami mulai bingung, apakah sudah sampai di Isengard Lookout yang dimaksud? Soalnya kami udah sampai di titik pin lokasi di Google Maps tapi pemandangannya terasa berbeda. Kami meneruskan perjalanan lagi hingga sampai ke jalan tanah, tidak beraspal sama sekali.
Di sana pemandangannya tampak lebih mirip dengan foto Isengard Lookout yang ada di Google. Sayangnya awan yang sangat tebal menutupi perbukitan itu, jadi hanya pemandangan seperti ini yang bisa kami lihat. Ya sudah lah ya, hehe.
Kalau berjodoh dengan cuaca bagus sih mestinya pemandangannya seperti ini. Jadi walau pake visual effect, tetap aja ada landscape di dunia nyata yang dipake ya untuk film itu.
Berpacu dengan Awan di Pinggir Lake Wakatipu
Dari Isengard Lookout, kami langsung putar balik menuju Queenstown. Hari itu hari terakhir road trip kami. Kami mesti segera balikin campervan trus cuss ke bandara.
Jalan raya dari Glenorchy hingga Queenstown berada di pinggir Lake Wakatipu. Jadi sepanjang perjalanan itu view-nya udah kece banget.
Sayangnya langit masih gelap. Namun demikian saya merasa surprise sekali mendapati warna toska Lake Wakatipu masih terlihat walau langit tertutup awan. Dulu saya kira warna toskanya itu hanya akan terlihat jelas jika cuaca cerah aja. Kami cuma sempat berhenti di satu titik, itupun buru-buru motonya, heuheu.
Perjalanan menuju Queenstown berasa jadi kejar-kejaran dengan awan karena awan gelapnya ternyata juga bergerak dari Glenorchy ke Queenstown. Kami udah berusaha gerak cepat biar pas sampai di Queenstown masih sempat mampir bentar di lake esplanade. Apa daya kami kalah cepat dengan awan, hehe. Sampai di Queenstown hujan sudah turun.
Agak kecewa sih waktu itu, tapi ya udahlah ya. Lagi pula kami masih ada rencana untuk balik lagi ke South Island, jadi insya Allah masih bisa mampir ke Queenstown lagi.
Kami pun segera membereskan campervan dan mengembalikannya. Beres dengan urusan campervan, kami langsung menuju bandara dan kembali ke Auckland.
Tips Buat yang Mau ke Glenorchy
Berikut beberapa catatan saya dari pengalaman ke Glenorchy.
- Jika melakukan road trip dengan campervan yang punya toilet dan shower, dan butuh campground murah dengan powered site di sekitar Queenstown, Glenorchy Hotel & Backpack bisa jadi pilihan. Waktu itu kami cuma bayar $12.
- Lokasi syuting The Lord of The Rings di sekitar Glenorchy dan Queenstown sebenarnya tidak hanya yang kami kunjungi di atas. Coba mampir juga ke Dart River Valley, Paradise, dan Mount Aspiring National Park kalau mau eksplor lebih banyak. Saya malah baru tahu tempat-tempat itu ketika browsing untuk nulis tulisan ini, wkwk.
Demikian cerita kunjungan singkat kami di Glenorchy, menjadi akhir dari rangkaian road trip kami di musim dingin 2019. Buat yang kepo rute dan biaya road trip ini, bisa baca tulisan saya yang berjudul Itinerary dan Biaya Road Trip dengan Campervan di South Island, Winter 2019 ini, hehe.
Semoga bermannfaat.
Salam,
Thanks sharingnya Mba Reisha diajak jalan-jalan virtual ke tempat lokasi syuting film yang aku suka bangetttt. Seru ya kayaknya… meskipun keliatan lagi mendung tapi tetep pemandangannya juara banget!
❤️❤️❤️❤️❤️❤️