Wisata NTT: Meet the Komodo Dragons

Senin, 27 Januari 2014

Udah ke wilayah Taman Nasional Komodo, kurang lengkap rasanya kalau tidak lihat langsung komodonya. Kalau sering nonton Natgeo Wild, komodo ini salah satu hewan yang sering muncul, sebagai reptil terbesar dan terberat di muka bumi, predator yang terkenal dengan ludahnya yang mematikan, dan tentunya cuma ada di negara kita tercinta Indonesia.

Satu hari dari trip kami alokasikan untuk mengikuti paket tour ke Pulau Komodo. Komodo bisa ditemukan di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, tapi kami memilih ke Pulau Komodo saja karena satu alasan: nama pulaunya, haha. Rasanya ga afdal aja gitu liat komodonya bukan di pulau yang bernama Pulau Komodo, eaaa.

Hari sebelumnya, pengelola Pulau Kanawa-nya udah bilang kalau beberapa hari terakhir gelombang laut cukup besar, jadi ga bisa pergi ke Pulau Komodo. Paling bisanya ke Pulau Rinca karena lebih dekat. Mereka ga bisa ngasih kepastian, karena tour-nya tergantung cuaca. Kami pun pasrah. Kalau emang ga bisa ke Pulau Komodo ya gimana lagi.

Pagi setelah sarapan kami menanyakan lagi soal tour. Alhamdulillah katanya cuacanya udah bagus, jadi tour ke Pulau Komodo bisa dilaksanakan, horeee. Trus sebelumnya kami udah siap-siap kalo ternyata yang ikut tour dikit, artinya biaya yang kami keluarkan jadi lebih besar. Tapi alhamdulillah lagi ternyata total ada 8 orang yang ikut. Lumayan jadi lebih hemat. 😀 Yang 6 orang lagi turis asing semua.

Snorkeling di Batu Bolong

Paket tour yang kami ambil ini tidak murni ke Pulau Komodo saja, tapi juga singgah di beberapa spot snorkeling/diving serta Pantai Pink. Dari Pulau Kanawa, tujuan pertama kami adalah ke Batu Bolong, salah satu spot snorkeling/diving yang kece.

Batu Bolong, literally

Tapi berhubung saya ga bisa renang, arus cukup kuat, dan lautnya dalam, saya cuma diam nontonin dari kapal. Ga ada life jacket soalnya. Hiks. Super iri dan sedih banget liat orang-orang itu snorkeling T.T. Saya cuma bisa melihat foto-foto pemandangan bawah air yang dijepret suami saya. Hari itu saya sadari salah satu penyesalan terbesar dalam hidup saya *halah*, yakni ga bisa renang T.T.

Ada banyak ikan di sana
Terumbu karangnya juga bagus
Dan ada penyuuu

Menuju Pulau Komodo

Selesai snorkeling di Batu Bolong, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo. Jauh juga ternyata, makan waktu lebih dari 1 jam, padahal itu udah start dari Pulau Kanawa. Kalau saja memilih menginap di Labuan Bajo, perjalanannya tentu jadi lebih panjang.

Berfoto di atas kapal
Laut biru di sekeliling kami

Tapi sepanjang perjalanan ga bakal kerasa bosan, karena pemandangannya indah banget. Masya Allah deh laut dan pulau-pulau di Nusa Tenggara ini.

Pulau, laut, kapal
Bukit hijau nan cantik

Trekking di Pulau Komodo

Yay, akhirnya sampai di Pulau Komodo. Tadinya saya kira begitu sampai di Pulau Komodo kita bisa langsung lihat komodonya bertebaran di mana-mana *ya kali* :P. Tapi ternyata kita harus trekking di pulaunya, dan bisa jadi ga ketemu sama sekali dengan komodo.

Sampai di Pulau Komodo

Sesampainya di pulau, kami harus registrasi dan bayar terlebih dahulu. Tarifnya beda antara turis domestik dengan turis asing, kalo bawa kamera juga bayar lagi. Setelah urusan administrasi selesai, kami diberi pengarahan terlebih dahulu. Jalur trekking di Pulau Komodo bernama Loh Liang dan ada 4 pilihan jalur trek di sana. Karena keterbatasan waktu, kami pilih Medium Trek.

Peta jalur trekking dan legenda Putri Naga Komodo
Rombongan tour kami hari itu

Selama trekking kami harus ditemani dan patuh pada panduan ranger. Ranger membawa tongkat panjang yang ujungnya bercabang seperti huruf Y. Itu untuk keamanan, karena komodo bisa saja menyerang sewaktu-waktu, apalagi komodo tergolong hewan yang berbahaya. Mengerikan kalau sampai digigit.

View dari atas bukit di Pulau Komodo

Bertemu Komodo

Sebelumnya udah dibilangin sama ranger bahwa bisa aja nanti kami tidak bertemu komodo. Jadi lagi-lagi ya pasrah aja. Tapi ternyata hari itu lumayan banyak juga yang bisa kami lihat. 😀

Baru trekking bentar, katanya ada komodo kecil yang lewat. Saya ga sempat lihat, tapi suami berhasil motret. Komodo yang masih kecil itu kayak kadal aja, dan gerakannya juga lebih lincah dibanding komodo dewasa.

Komodo yang pertama dilihat, masih kecil

Setelah itu, ga lama kemudian ada komodo besar yang berjalan ke arah kami. Ranger menyuruh kami menepi. Kami mengamati komodo itu. Sesekali ia menjulurkan lidahnya. Mantep pisan gaya jalannya.

Komodo besar menjulurkan lidahnya

Lalu komodonya berhenti dan menegakkan kepalanya, persis pose komodo yang biasa kita lihat di internet :P. Dan memang dalam pose ini, komodo terlihat gagah sekali.

Eh komodonya berpose

Tak lama kemudian komodo tsb berbelok dan masuk ke semak-semak. Ranger bilang dekat situ ada sisa bangkai babi hutan, mungkin ia mau makan. Katanya komodo bisa mencium bau darah/bangkai dari jarak 9-10 km dengan bantuan angin. Kami coba mengikuti ke semak-semak, tapi susah juga lihatnya.

Komodonya mencium bau makanan
Komodo di semak-semak

Kami pun melanjutkan perjalanan. Selanjutnya di perbukitan, kami ga bertemu lagi dengan komodo. Tapi begitu hampir selesai treknya, di dekat pantai ternyata ada beberapa komodo yang lagi tidur dan malas-malasan. Hilang deh gagahnya komodo kalau posenya lagi tidur gitu, haha. Walau komodonya lagi tidur, tetap aja kami ga berani dekat-dekat ke komodonya.

Ada yang lagi tidur di kolong
Ini gayanya ga banget, haha

Oia kalo mau punya foto komodo yang bagus dan jernih, menurut saya kudu bawa lensa tele deh. Kami ga punya lensa tele, jadi cuma ngandalin zoom kamera yang ga seberapa.

Komodo yang lagi bersantai

Singgah ke Pantai Pink

Puas dengan Pulau Komodo, kami kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuannya ke Pantai Pink. Sebelumnya sempat berhenti sebentar di Manta Point, salah satu spot snorkeling/diving untuk melihat ikan pari manta. Tapi waktu itu ga ada manta-nya, katanya emang lagi ga musimnya.

Pantai Pink

Di Pantai Pink, rata-rata pada snorkeling lagi, kecuali saya yang cuma mampu main air di pinggir pantai, haha *ketawa miris*. Suami sih sempat mau ngajarin snorkeling, tapi sayanya panikan mulu tiap kepala masuk air. Lagian waktu di sana terbatas, kasian juga kalo ia jadi ga bisa menikmati snorkeling gara-gara saya.

Foto-foto di pantai aja deh

Dinamakan Pantai Pink karena pasir di sana berwarna pink. Sebenarnya ga terlalu keliatan juga sih pinknya, jangan percaya foto-foto di internet yang pantainya pink banget. Udah di-retouch itu mah :P. Kalau dilihat dari dekat, kelihatan bahwa pasir pantainya campuran warna merah dan warna putih.

Kelihatan ga pinknya?
Kalau di-zoom begini baru kelihatan warnanya, hehe

Selesai di Pantai Pink, kami langsung kembali ke Pulau Kanawa. Keliatan waktu itu kalau awan mulai gelap, cuaca bakal ga bersahabat lagi. Berarti seharian itu pas banget kami dikasih waktu tour-nya. Dari pagi sampai siang cuaca cerah, baru pada sore harinya mulai mendung. Alhamdulillah.

Dari obrolan sama teman, sepertinya lebih mudah untuk menemukan komodo di Pulau Rinca daripada di Pulau Komodo. Silakan survey lagi mending mana, hehe. Kalau kami dulu memang tidak ada cari info sama sekali sebelum memutuskan, ditambah lagi sinyal HP susah banget di Pulau Kanawa.

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment