Tips Packing untuk Berangkat Pindah ke Luar Negeri

Packing untuk pindah ke luar negeri itu lebih ribet dibanding packing untuk traveling, hehe. Dari pengalaman kami sekeluarga sebelum pindah ke Auckland, berikut beberapa tips dari kami terkait packing agar perjalanan tetap terasa nyaman walau bawaan banyak.

Tidak Semua Barang Mesti Dibawa

memilah barang untuk packing
Masa-masa memilah barang yang banyak dan berantakan, wkwk

Ada banyak banget barang yang pengen dibawa saat pindah ke luar negeri. Daftar barangnya sudah saya jembreng semua di tulisan sebelumnya.

Baca juga: Daftar Barang yang Perlu Dibawa untuk Tinggal di Luar Negeri

Tapi dari sekian banyak yang rasanya bakal diperlukan, jangan lupa bahwa jatah bagasi kita terbatas. Biaya kelebihan bagasi untuk penerbangan keluar negeri itu mahal, jadi belum tentu sebanding dengan beli barangnya di negara tujuan aja.

Sebagian besar tips untuk memilah barang sudah saya tuliskan di tulisan daftar barang pindahan tadi. Intinya diingat dan dicamkan aja: tidak semua barang mesti dibawa. Hihi. Sudah dipilah tapi hasilnya masih kebanyakan? Urutkan aja berdasarkan prioritas:

  1. Barang yang wajib dibawa, tidak boleh lupa dibawa. Ini jelas prioritas teratas.
  2. Barang yang dibutuhkan dan sulit didapat/tidak dijual di negara tujuan. Ini sebaiknya dibawa.
  3. Barang yang dibutuhkan dan langsung dipakai di awal kedatangan. Ini sebaiknya dibawa.
  4. Barang yang dibutuhkan dan harganya mahal banget di luar negeri. Ini bisa dipertimbangkan lagi, apakah benar-benar dibutuhkan atau untuk jaga-jaga aja siapa tahu butuh.
  5. Barang yang siapa tahu dibutuhkan dan ukurannya kecil. Ini ga apa-apa tetap dibawa karena bisa diselip-selipin di koper atau tas.
  6. Barang yang siapa tahu dibutuhkan dan lumayan berat atau berukuran besar. Ini prioritas terakhir aja kalau memang masih cukup bagasinya.

Packing dari Jauh-Jauh Hari

Yang sudah dibeli, cicil masukin ke koper

Biasanya kalau traveling saya packing itu malam sebelum berangkat. Tapi untuk pindahan, please never do that, haha. Waktu satu hari itu ga cukup untuk packing. Memilah barang itu butuh waktu cukup lama, menyusunnya di koper pun makan waktu. Barang yang udah dimasukkan ke koper ada kemungkinan bakal dibongkar dan disusun ulang lagi, entah itu karena kebanyakan atau ternyata space kopernya ga cukup dengan cara menyusun sebelumnya.

Jadi kapan donk paling lambat packing-nya? Satu minggu sebelum berangkat kali yaa. Lebih cepat cicil packing lebih baik. Saya dulu mayan mepet-mepet packing-nya, alhasil pusing dan panik sendiri, haha.

Bingung mulai packing dari mana? Ngerti banget, been there, hihi. Packing-nya bisa dimulai dengan:

  • Membuat daftar barang yang akan dibawa, makin detail makin baik. Boleh banget lho contek daftar yang sudah saya buat. #eaaa
  • Mengecek aturan maskapai dan imigrasi negara tujuan. Perhatikan barang apa saja yang tidak boleh dibawa ke negara tujuan, serta barang apa yang boleh masuk bagasi tapi tidak boleh dibawa ke kabin pesawat. Perhatikan juga berapa biaya kelebihan bagasi per kg-nya.
  • Membeli barang-barang yang belum dipunya tapi akan dibawa.
  • Mencicil memasukkan barang-barang ke koper, bisa dimulai dengan pakaian dan barang yang tidak rutin dipakai sehari-hari.

Memilih Koper yang Tepat

Masa-masa mencari koper diskonan, wkwk

Koper selain untuk memudahkan membawa barang, juga berguna untuk melindungi barang yang kita bawa. Hal-hal yang bisa dipertimbangkan terkait koper:

Bahan dan Roda Koper

Koper biasanya terbuat dari dua tipe bahan: soft case atau hard case. Saya menyarankan pilih koper hard case aja karena lebih ringan sehingga tidak banyak mengurangi jatah berat barang bawaan. Koper hard case juga tahan air dan lebih tahan terhadap tekanan. Bentuk kopernya juga ga akan menggendut aneh-aneh kalau kebanyakan isinya (koper gendut itu bisa nyusahin kalau berdirinya ga stabil lagi karena persebaran berat yang tidak merata).

Roda koper kebanyakan ada dua atau empat. Saya prefer koper yang beroda empat karena gerakan koper bisa lebih fleksibel. Ga harus dimiringin dan diseret terus tiap jalan.

Ukuran Koper

Karena bakal bawa banyak barang, biasanya kita langsung mikir untuk bawa koper yang ukurannya paling besar ya biar banyak yang muat di situ. Koper besar ini biasanya ukuran 28”. Tapi saran saya, ketimbang bawa 1 koper ukuran besar (28-32”), mending bawa 2 koper ukuran sedang (22-24”) deh. Pertimbangannya:

  • Ada maskapai yang ketentuannya 1 koper maksimal beratnya 23 kg. Koper besar itu kalau diisi penuh beratnya bisa di atas 25 kg, sementara koper sedang pas untuk berat 20an kg.
  • Kalaupun jatah bagasi 30 kg dan satu koper boleh seberat itu, koper besar memang cukup untuk menampung semua barang kita. Tapi koper dengan berat lebih dari 25 kg itu terlalu berat deh untuk diangkat sendiri. Pertimbangkan kemungkinan terburuk seperti ga ada yang bantu angkat barang sehingga mesti diangkat sendiri, menuju tempat tinggal di negara tujuan mesti jalan kaki agak jauh, di tempat tinggal mesti naik tangga dan ga ada lift, dll.

Oh iya bisa pertimbangkan juga pilih koper yang bisa di-expand ukurannya. Biasanya pakai resleting yang kalau dibuka bisa nambah tebal koper beberapa cm.

Pengaman Koper

Pilihlah koper yang punya kunci pengaman TSA (Travel Sentry® Approved) alias TSA LOCKS™. Tandanya ada logo TSA yang berwarna merah. Sebagian koper sudah ada yang kuncinya begitu. Kalau belum dan butuh gembok tambahan, belilah gembok yang TSA juga.

Apa pentingnya kunci TSA ini? Jadi sewaktu-waktu koper kita itu bisa saja dibuka petugas di bandara untuk diperiksa. Kalau kuncinya TSA, petugasnya bisa buka koper kita menggunakan kunci universal, sehingga gembok atau koper kita tidak dirusak. Sementara kalau tidak pakai kunci TSA, mungkin saja koper kita bakal dirusak supaya bisa dicek isinya. Masih mending kalau gemboknya aja yang rusak, kalau resleting kopernya yang rusak kan berabe.

Selain kunci, beli cover untuk koper juga bisa jadi tambahan untuk mengamankan koper dari goresan. Apalagi kalau kopernya mahal ya, sayang aja kalau lecet atau tergores, hehe.

Kualitas dan Daya Tahan Koper

Kalau ini biasanya kaitannya dengan harga. Ada harga ada rupa memang. Koper yang bagus dan tahan banting itu harganya bisa puluhan juta malah. Tapi yaa ini ujung-ujungnya tergantung budget. Tidak perlu memaksakan beli koper mahal kalau memang tidak ada anggarannya.

Sebelum beli koper, surveilah ke beberapa toko offline ataupun online. Lumayan banget kalau lagi ada diskon, sehingga bisa dapat koper kualitas bagus dengan harga miring.

Mengurangi Volume Barang yang Dibawa

Kalau ada barang yang pakai kotak atau kardus tambahan, buang ajaaa

Sudah ada barang-barang dan kopernya, udah bisa mulai cicil packing yaa. Tapi sebelum memasukkan barang ke koper, ada baiknya kita singkirkan hal-hal yang bakal makan banyak tempat di dalam koper.

  • Pakaian yang tebal atau berat seperti jaket tebal, jeans, dan sepatu tertentu mending dipakai langsung saat berangkat. Penumpang ga bakal ditimbang kalau naik pesawat besar, jadi lumayan bisa mengurangi isi koper.
  • Kalau bawa jas, mending pakai langsung juga karena dalam koper rentan banget jadi kusut parah dan berbekas lipatannya.
  • Kalau bawa sepatu lain selain yang dipakai, ga usah bawa dengan kotaknya. Bungkus aja dengan plastik atau kertas koran.
  • Bahan makanan, obat, toiletries, skin care, dan kosmetik yang ada kemasan kotak kertasnya, buang aja kotaknya itu. Cuma nambah-nambahin volume sementara nanti bakal jadi sampah juga.
  • Isi ruang kosong yang ada di dalam barang bawaan, misal sepatu bisa diisi dengan kaos kaki atau pakaian dalam.
  • Browsing Youtube gimana cara melipat atau menggulung pakaian supaya ga menghabiskan banyak tempat dalam koper.
  • Bisa pertimbangkan untuk menggunakan vacuum bag untuk packing pakaian supaya jadi lebih compact.

Mengatur Susunan Barang dalam Koper

Bukan tidak mungkin kita bakal bongkar ulang isi koper beberapa kali

Menyusun barang di dalam koper sebaiknya tidak dilakukan secara asal-asalan ya, biar nanti ga bikin pusing, hehe.

  • Pastikan pakaian disebar di semua koper dan tas yang dibawa. Ini buat jaga-jaga kalau misal koper kita ketinggalan atau bahkan hilang, kita masih punya pakaian ganti.
  • Barang yang bisa pecah mending dibungkus dengan bubble wrap atau dengan pakaian yang empuk dan tebal.
  • Bahan cair atau bubuk sebaiknya dibungkus lagi dengan plastik. Untuk jaga-jaga aja biar kalau ada yang tumpah atau merembes isinya jadi ga kena ke barang lain dalam koper.
  • Tandai koper dengan name/luggage tag, supaya kopernya jelas milik siapa dan tidak tertukar jika ada koper orang lain yang serupa di bandara.
  • Jika memungkinkan, timbanglah koper dan isinya setelah di-packing. Jadi kalau beratnya masih berlebih, bisa dikurangi dulu dari awal.
  • Jika tidak memungkinkan menimbang, taruhlah barang-barang yang ga apa-apa ditinggal/dibuang di bagian paling atas. Tujuannya kalau ternyata nanti berat bagasi berlebih, kita bisa dengan mudah mengeluarkan barangnya tanpa harus bongkar ulang semua isi koper.

Mengatur Bawaan ke Kabin

Anak kecil ini juga kudu bawa tas sendiri, wkwk

Kalau naik pesawat yang full service, biasanya 1 penumpang itu bisa bawa 2 tas/koper kecil ke kabin. Jika memungkinkan, mending bawa pakai koper kecil aja, atau 1 tas dan 1 koper kecil. Saya dulu bawa ransel dan tas tenteng, alhasil cape banget bawanya, huhu.

Hal lain yang perlu diperhatikan:

  • Jangan sampai bawa barang yang dilarang ke kabin ya, ntar disuruh buang sama petugas di bandara.
  • Jangan bawa cairan yang isinya lebih dari 100 ml. Kalau ada, simpan di koper bagasi aja.
  • Taruh barang yang bakal dibutuhkan selama perjalanan (seperti paspor, visa, tiket, HP) di bagian tas yang mudah diakses.
  • Jika bawa anak di atas 2 tahun, biasakan anak punya tas bawaan sendiri. Sesuaikan beratnya dengan kemampuannya. Isinya minimal mainan atau snack dia selama perjalanan.

Barang yang dibawa ke kabin ini di antaranya:

  • Semua dokumen penting dan barang berharga.
  • Laptop dan gadget lainnya.
  • Pakaian ganti minimal 1 set.
  • Toiletries, minimal sikat gigi dan pasta gigi.
  • Pulpen.
  • Mainan, buku, atau aktivitas/hiburan lainnya untuk anak.
  • Minyak telon atau minyak aromatherapy.
  • Tisu basah dan tisu kering.
  • Makanan/snack untuk di perjalanan.

Demikian tips packing-nya. Packing ini memang melelahkan, tapi percayalah semuanya bakal terlewati, hehe. Ada yang mau menambahkan tips packing untuk bawaan rempong gini?

Salam,

Reisha Humaira

6 komentar pada “Tips Packing untuk Berangkat Pindah ke Luar Negeri

  • 21 Juli 2019 pada 01:14
    Permalink

    Buat saya kalau lagi packing, yang paling utama dan nggak boleh kelupaan selain paspor dan perintilan prioritas lain adalah bumbu-bumbu makanan hehehehe boncabe, masako, saos ABC, saos ini itu, semua harus dibawa. Bahkan kadang koper isinya bumbu makanan doang, karena kalau baju masih bisa dibeli di negara tujuan 😀

    Balas
  • 21 Juli 2019 pada 06:44
    Permalink

    Waaw kebayang ribetnyaa ☺ belum pernah kan saya keluar negri. Sementara pergi nginep kerumah mertua di beda desa saja bawaannya ampuun banyaknya. Apalagi ada krucil gitu ya mba’

    Balas
  • 21 Juli 2019 pada 12:06
    Permalink

    Saya aja yang pindahan dari Semarang ke Bandung ribetnya sama bawaan, hehe apalagi ke luar negeri, ya. Super rempong pastinya. Btw, suka baca postingannya Mbak Reisha. Salam kenal, ya

    Balas
  • 7 Januari 2020 pada 15:07
    Permalink

    Harus fokus persiapan ya kak makasih infonya

    Balas
  • 2 Juni 2023 pada 01:20
    Permalink

    Halo kak, salam kenal! minggu depan aku rencana pindah ke luar negeri dan thank God your article memberikan aku insights baru :”) kak, kalo boleh tau, berapa banyak tas yang masuk bagasi pesawat? rasanya barangku udah dikurang2in masih banyak aja, jadi mau bawa tas tambahan 🙁

    Balas
    • 2 Juni 2023 pada 19:18
      Permalink

      Kalau masuk bagasi setau saya batasannya itu dimensi dan total berat, jadi mau ada berapa buah koper pun ga masalah selama beratnya ga over. Kalau dibawa ke kabin kayaknya maksimal bgt itu 3 pcs per orang ya.

      Balas

Leave your comment