Wisata Kaltim: Keliling Tenggarong, Kutai Kartanegara

Tenggarong adalah ibukota kabupaten Kutai Kartanegara. Saya pertama kali dengar nama Tenggarong dari serial Wiro Sableng yang musuhnya sepasang setan dari Tenggarong. Jadul banget tontonannya ya, haha. Dulu sih ga peduli Tenggarong itu di mana. Tapi akhirnya browsing setelah kebingungan mau jalan-jalan ke mana lagi saat trip ke Samarinda. Bingung cari tempat menarik apa lagi di Samarinda, coba cek Tenggarong, eh tampaknya lumayan banyak yang menarik, langsung deh dieksekusi.

Rabu, 16 Desember 2015

Taman Pedestrian Jembatan Kutai Kartanegara

Dari Desa Budaya Pampang, kami pergi ke Tenggarong. Saat cek Google Maps, jalur yang ditunjukkan cukup jauh, harus mengitari Sungai Mahakam. Tapi di tengah jalan kami mengikuti papan petunjuk yang ada. Begitu memasuki daerah Kab. Kutai Kartanegara, jalan rayanya mulus banget, trus tau-tau jalan itu menuju ke Jembatan Kutai Kartanegara yang baru. Kami pun melewati jembatan tersebut. Mungkin Google Maps belum update bahwa Jembatan Kutai Kartanegara yang baru udah ada, menggantikan jembatan yang ambruk tahun 2011 silam. Dulu sempat heboh pas jembatannya runtuh.

Baca juga: Wisata Kaltim: Mengunjungi Kampung Dayak di Desa Budaya Pampang

Berfoto dengan Jembatan Kutai Kartanegara

Di Tenggarong kami mencari masjid dulu untuk shalat lalu menuju taman yang berada di dekat Jembatan Kutai Kartanegara. Sayangnya tamannya saat itu sebagian masih direnovasi.

Jembatan Kutai Kartanegara dilihat dari taman
Lagi ngapain ya ini namanya?

Dari taman ini kita bisa melihat Jembatan Kutai Kartanegara di sisi kanan. Daaan, saat foto-foto di sana, beruntung banget pas ada pelangi, hoho. Masyaallah.

Ada pelangi

Di sisi kiri terlihat Pulau Kumala. Stadion Aji Imbut juga kelihatan di seberang sungai. Pulau Kumala terletak di tengah Sungai Mahakam. Dulu sih Pulau Kumala ini katanya semacam Ancol Jakarta. Lalu kemudian Pulau Kumala tak terurus, mati suri, dan sedang menunggu untuk dihidupkan kembali. Kabarnya sekarang sedang dibangun jembatan ke Pulau Kumala untuk mempermudah akses ke sana.

Pulau Kumala di seberang sungai
Pulau Kumala dan Stadion Aji Imbut

By the way, saat akan kembali ke Samarinda kami mencoba kembali ke jalur saat berangkat tadi, yakni melewati Jembatan Kutai Kartanegara, eh ternyata jembatannya ditutup, heuu. Pilihannya kami naik ferry penyeberangan atau muter mengitari Sungai Mahakam. Males nunggu ferry akhirnya kami ambil jalur yang muter aja. Jauh juga ternyata, jadi ngeh kalo jembatannya membantu banget untuk mempersingkat waktu tempuh Tenggarong-Samarinda. Malamnya saat lihat-lihat foto saya baru sadar kalo di jembatannya ternyata ada spanduk bertuliskan “Uji Coba Pembukaan (Soft Opening) Jembatan Kutai Kartanegara”. Hoalah. Pantas saja.

Museum Mulawarman dan Sekitarnya

Di Tenggarong ini sebenarnya ada sejumlah museum dan bangunan bersejarah yang sepertinya menarik untuk dikunjungi. Sayangnya saat itu kami sudah kesorean sampai di Tenggarong. Mau langsung balik ke Samarinda kok ya rasanya juga nanggung, udah jauh-jauh ke sana. Akhirnya kami memutuskan untuk muter-muter aja, sekalian lihat-lihat Kota Tenggarong.

Tenggarong sepertinya kota yang nyaman dan bersih. Kendaraan juga tidak ramai. Sejumlah titik di tepi Sungai Mahakam sedang ditata menjadi taman. Sambil muter, kami sempat berhenti di beberapa tempat untuk foto. Saya cuma minta tolong ke suami untuk motoin berhubung saat itu Akas lagi nyusu sehingga saya stay di mobil saja.

Beberapa highlight bangunan yang kami foto:

  • Museum Mulawarman, dulunya adalah istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

    Museum Mulawarman
  • Monumen Pancasila, lambang keberhasilan Pemda Kab. Kutai Kartanegara dalam pembangunan daerah yaitu dengan diterimanya penghargaan ‘Parasamya Purnakarya Nugraha’ dari Presiden RI.

    Monumen Pancasila
  • Kedaton Koetai Kartanegara, yakni istana milik Sultan Kutai Kartanegara.

    Kedaton Koetai Kartanegara
  • Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin, merupakan salah satu masjid yang bersejarah di Indonesia.

    Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin

Creative Park Tenggarong

Saat muter-muter, kami melihat ada Creative Park ini. Letaknya persis di pinggir Sungai Mahakam. Menariknya mungkin karena ada tulisan gede TENGGARONG plus tugu dengan sebuah mobil yang tersangkut di sana. Saya request ke suami untuk berhenti sebentar di sana sebelum pulang.

View dari pinggir jalan

Ini taman baru sih sepertinya, lumayan instagramable lah buat foto-foto, eheu. Di sana kami benar-benar cuma berhenti sebentar. Foto tulisan TENGGARONG-nya, trus foto tugu mobil nyangkut. Sempat jajan jagung bakar juga dink, hehe. Selesai dari sana kami pun kembali ke Samarinda.

Ada mobil nyangkut
Nama Tenggarong-nya warna-warni

Di Samarinda kami pun menginap semalam lagi berhubung suami butuh istirahat setelah nyetir seharian. Tepar juga kalo langsung kembali ke Balikpapan.

UPDATE:

Jumat, 15 Januari 2016

Museum Mulawarman

Saat adik ipar saya ke Balikpapan, kami jalan-jalan ke Samarinda dan Tenggarong lagi. Salah satu tempat yang ingin saya kunjungi lagi di Tenggarong adalah Museum Mulawarman, pengen lihat di dalamnya seperti apa. Di trip sebelumnya, kami sudah kesorean sampai sana, jadi museumnya sudah tutup. Kali ini kami bela-belain siang-siang ke sana, tapi karena hari itu Jumat, ternyata tutupnya lebih cepat. Aih, apes bener, ga berjodoh lagi sama museum ini. Salah sendiri juga sih ga cari info dulu jadwal bukanya jam berapa aja. Tapi lumayan lah kali ini pagarnya belum ditutup, jadi kami bisa foto-foto di halamannya.

Bangunan Museum Mulawarman
Patung Lembu Swana
Taman di depan museum
Ada sejumlah patung
Patung tampak depan
Berfoto di depan museum

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment