Wisata Kaltim: Mengunjungi Kampung Dayak di Desa Budaya Pampang
Rabu, 16 Desember 2015
Wisata budaya adalah salah satu wisata yang menarik dilakukan di Indonesia karena negara ini kaya sekali dengan kebudayaannya. Udah tinggal di Kalimantan, rasanya belum afdal kalo belum ketemu orang Dayak serta rumah adatnya. Kalimantan identik dengan suku Dayak, tapi selama tinggal di Balikpapan, rasanya saya ga pernah ketemu dengan orang Dayak. Balikpapan kebanyakan diisi oleh perantau, sepertinya mayoritas dari Sulawesi.
Salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk melihat suku Dayak adalah Desa Budaya Pampang. Lokasinya relatif dekat dari Samarinda. Di sana terdapat rumah adat besar yang disebut Lamin Adat Pamung Tawai serta sejumlah warga Dayak.
Rumah Lamin berbentuk seperti rumah panggung. Dari luar tampak sederhana, tapi di dalamnya ternyata banyak dihiasi ukiran dan ornamen khas suku Dayak.
Kalau mau lebih puas melihat budaya suku Dayak, sebaiknya berkunjung ke desa ini pada hari Minggu, karena mereka hanya menyajikan pertunjukan kesenian dan tarian adat pada hari Minggu jam 14.00-15.00 WITA. Karena kami ke sana hari Rabu, kami tidak bisa melihat tarian suku Dayak tersebut. Tempatnya juga benar-benar sepi, bahkan saat kami datang cuma ada kami yang berwisata ke sana.
Berhubung ga bisa nonton tari-tariannya, jadinya kami ke sana cuma foto-foto. Kalo bisa foto dengan orang Dayak yang bertelinga panjang. Untuk foto-foto, jangan sembarangan ambil foto orang Dayaknya ya. Sebelum ke sana, saya sudah dibilangin teman untuk hati-hati kalo mau foto orang di sana, nanti disuruh bayar. Oleh karena itu, sebelum berfoto kami tanyakan saja mesti bayar berapa.
Oia, salah satu ciri khas wanita Dayak adalah telinganya yang panjang. Tapi saat ini sepertinya sudah jarang yang meneruskan tradisi ini. Di Desa Budaya Pampang pun, saat itu cuma ada 1 wanita yang telinganya panjang, itu pun ibunya udah tua. Kalau browsing tentang Desa Budaya Pampang, dijamin deh bakal nemu foto ibu bertelinga panjang yang sama, hihi. Ibu ini minta Rp25.000 untuk 1x jepret.
Trus kami juga bertemu seorang bapak, foto dengan beliau bayar Rp25.000 untuk 3x jepret. Selanjutnya bapak tersebut ngajak kami ke rumah lamin dan bilang di sana ada tetua adatnya. Foto dengan tetua adat ini bayar Rp25.000/orang untuk 3x jepret. Ada juga sejumlah anak-anak Dayak di sana, kalo mau foto mesti bayar juga, tapi kami ga minat :D. Oiya para bapak dan ibu ini awalnya pakai baju biasa aja pas kami datang. Tapi begitu mau foto mereka pakai pakaian tradisional Dayak yang mereka punya.
Salam,