Wisata NTT: Menuju Labuan Bajo

Sabtu-Minggu, 25-26 Januari 2014

Hari itu kami akan melanjutkan perjalanan menuju NTT. Perjalanan kami menuju Labuan Bajo menjadi cukup panjang karena kami ambil rute Solo-Jakarta-Denpasar-Labuan Bajo. Sebenarnya ada penerbangan langsung Solo-Denpasar, tapi kami ke Jakarta dulu karena saat itu ada promo tiket Jakarta-Labuan Bajo dan plan ke Komodo lebih dulu diputuskan dibanding ke Dieng. Jadilah rute mesti menyesuaikan, heuheu.

Perjalanan panjang kami dimulai dengan penerbangan dari Solo ke Jakarta dengan Garuda Indonesia GA-227 jam 14.10 WIB. Berhubung penerbangannya siang, sebenarnya kami masih punya banyak waktu di Solo. Rencana awal sih pengen muter-muter Solo dulu. Berhubung rada cape dan males, akhirnya kami putuskan untuk bersantai di hotel saja.

Penerbangan SOC-CGK ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 20 menit. Di bandara Soekarno-Hatta kami mesti menunggu lagi untuk penerbangan kami berikutnya ke Denpasar dengan Lion Air JT-10 jam 20.40 WIB.

Bandara Adi Sumarmo Solo

Transit di Denpasar

Untuk menuju Labuan Bajo, gerbang masuk ke Pulau Komodo, tidak ada direct flight dari Jakarta. Jadi pilihan kami saat itu ambil penerbangan Jakarta-Denpasar, dilanjutkan dengan Denpasar-Labuan Bajo. Kami terbang dari Jakarta tanggal 25 Januari 2014 dengan Lion Air JT-10 jam 20.40 WIB, sampai di Denpasar sekitar jam 23.30 WITA. Penerbangan ke Labuan Bajo baru ada esok paginya, jadi kami mesti menginap dulu di Denpasar.

Di dalam bandara Ngurah Rai

Berhubung nanggung banget kalau mesti nginap di hotel, kami pun ngemper aja di bandara, hihi. Ternyata Bandara Ngurah Rai tengah malam gitu masih lumayan ramai, mungkin isinya orang-orang yang juga menunggu penerbangan pagi seperti kami. Awalnya kami mencoba mencari tempat untuk bisa tiduran di lantai dasar, tapi ga nemu. Mushala dan tempat duduk sudah dikuasai orang-orang yang berada di sana lebih dulu.

Kami pun mencoba naik ke lantai atas yang lebih sepi. Dan di sana ternyata ada mushala yang jauh lebih luas dan kosong! Muhaha, akhirnya kami putuskan untuk tidur di mushala itu saja. Mushala laki-laki dan perempuan terpisah, jadi tidur sendiri-sendiri. Diingat-ingat jomplang banget dah. Hari sebelumnya nginap di hotel yang nyaman dan bisa sarapan sepuasnya, hari berikutnya ngegembel di bandara dan susah nyari makanan karena restorannya belum pada buka, haha.

Bandara baru

Saya susah juga tidur dengan nyenyak karena speaker pengumuman bandara ada sampai ke mushala dan suaranya keras, huhu. Pagi harinya, sambil menunggu keberangkatan kami pun muter-muter bandara yang baru direnovasi tsb. Bandaranya jadi jauh lebih bagus sekarang, hoho.

Baru selesai direnovasi
Jadi lebih bagus
Berasa di bandara luar negeri
Gedung parkir

Terbang ke Labuan Bajo

Waktu kami beli tiket bulan Desember 2013, penerbangan kami dari Denpasar ke Labuan Bajo akan menggunakan Merpati MZ-6550 jam 08.50 WITA. Tanggal 22 Januari 2014, saat perjalanan kereta ke Solo, tiba-tiba saya ditelpon bahwa penerbangan tsb dibatalkan dan tiket kami akan di-refund (dan belakangan ternyata proses refund-nya ribet -_-). Saat itu memang lagi heboh Merpati berhenti beroperasi.

Awalnya agak panik juga, kalau ga dapat penerbangan lain di pagi hari bisa kacau jadwal liburannya >.< (karena jam 12.00 WITA kami sudah harus naik boat dari Labuan Bajo). Langsung deh coba cari tiket lagi dan alhamdulillah masih dapat Sky Aviation SY-750 jam 09.40 WITA dan harganya juga ga jauh beda dengan si Merpati.

Saat check in di bandara Ngurah Rai, kami sempat bingung mencari counter check in-nya. Ternyata counter-nya berada di ruangan lain dan posisinya pun di pojok. Sedih banget, haha. Ini adalah penerbangan pertama saya menggunakan maskapai Sky Aviation. Pesawatnya ga besar, ketinggian terbangnya juga rasanya ga setinggi pesawat yang biasa saya gunakan untuk pergi ke Padang atau Balikpapan *sotoy* 😛

Langit saat itu cerah dan pemandangan di bawah terlihat jelas. View Nusa Tenggara dari atas emang bagus banget, soalnya memang banyak pulau di sana. Sempat lihat gunung juga, tebakan saya itu Gunung Rinjani di Lombok. 😀 Jadi untuk penerbangan Denpasar-Labuan Bajo, saran saya pilih tempat duduk di dekat jendela karena view-nya baguuus.

Pemandangan dari pesawat ke Labuan Bajo
Ada gunung
Gugusan pulau-pulau

Sampai di Labuan Bajo

Kami sampai di bandara Komodo Labuan Bajo sekitar jam 11.00 WITA. Cukup surprise buat saya yang baru pertama kali mencoba bandara kecil. Saat itu bandara baru sedang dibangun (sekarang sih udah beroperasi) jadi kami masih menggunakan bandara yang lama. Runway cuma ada satu, pesawat pun berhentinya persis di depan gedung bandara. Pas turun pesawat berasa pesawatnya berhenti di jalan di depan rumah gitu, hihi.

Bandara Komodo Labuan Bajo yang lama
Bandara baru yang masih sedang dibangun saat itu
Berasa parkir di halaman rumah

Fasilitas di dalam bandaranya pun minim banget. Ga ada conveyor belt untuk bagasi, jadi bagasi cuma dikumpulkan di dekat jendela yang tersedia lalu angkat sendiri-sendiri deh dari situ. 😛

Bagasi diambil secara manual

Dari bandara, kami segera mengambil taksi untuk diantar ke Kanawa Beach Bungalows Resort office yang berada di dekat pelabuhan Labuan Bajo. Taksinya bukan sedan, ongkosnya kalo ga salah Rp50.000.

Tak terlalu jauh dari bandara, pemandangan Labuan Bajo sudah bisa terlihat. Dan indaah sekali. Baiknya sang supir taksi menawarkan untuk berhenti supaya kami bisa foto-foto. Bagus banget, langsung terpesona, dan saya ngebayangin saat matahari terbenam juga pasti jauh lebih bagus, kyaaa. Masya Allah, indah nian Nusa Tenggara ini.

Labuan Bajo nan indah
Masyaallah

Perjalanan dari bandara ke area pelabuhan ternyata ga gitu lama. Kami pun turun di Kanawa Beach Bungalows Resort office. Kami registrasi ulang di sana dan menunggu untuk naik boat ke Pulau Kanawa yang ada tiap hari pukul 12.00 WITA. Barang-barang bawaan kami dikumpulkan, lalu petugas menyewa satu angkot untuk mengantar barang-barang tsb ke pelabuhan. Kayaknya mereka ga punya mobil sendiri ya, hihi. Sementara kami berjalan kaki menuju tempat untuk naik kapal.

Kalau sebelumnya kami kedinginan di Dieng Plateau, mulai dari sini kami pun kepanasan. 😀

Untuk trip ke Komodo ini, kami akan menginap selama 3 hari di Pulau Kanawa. Cerita dilanjutkan di postingan selanjutnya ya.

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment