Idul Fitri 1435 H (2014) di Padang-Baso

Setelah fix bahwa kami bisa Lebaran di kampung halaman, Lebaran pertama kami setelah menikah itu kami putuskan untuk dilalui di Padang, terutama shalat Ied-nya. Pertimbangannya, kami akan kembali ke Balikpapan tanggal 31 Juli 2014, jadi cukup singkat waktu di kampung setelah Lebaran. Keluarga besar suami saya biasanya kumpul di Padang pagi hari setelah shalat Ied, keesokan harinya pada Lebaran ke keluarga pasangan masing-masing. Kalau keluarga besar saya sih biasanya tetap di Baso selama beberapa hari setelah Lebaran.

Lebaran di Padang

Alhamdulillah ketetapan 1 Syawal 1435 H versi pemerintah dengan Muhammadiyah sama, yakni pada 28 Juli 2014. Jadi ga ada masalah buat kami yang sebelumnya mulai puasa ikut jadwal pemerintah. Di Padang, kami shalat Ied di halaman kantor gubernur Sumbar, kebetulan cukup dekat dari rumah keluarga di Padang, bisa jalan kaki aja ke sana. Itu kali pertama saya shalat Ied di sana.

Seusai shalat Ied, kami berkumpul di rumah nenek suami saya. Kumpul dengan keluarga besar, maaf-maafan, makan-makan, bagi THR. Sayangnya ga ada foto-foto, hiks. Kalau ga salah kami kumpul di sana hingga Dzuhur.

Menuju Baso

Setelah Dzuhur, kami kembali ke rumah dan bersiap-siap untuk ke Baso. Ya, kami berangkat dari Padang ke Baso pada hari Idul Fitri. Kali ini kami menggunakan motor saja karena biasanya jalanan di sekitar Bukittinggi itu macet pas Lebaran.

Perjalanan ditempuh dalam waktu 3 jam, alhamdulillah lancar. Kami beberapa kali berhenti untuk meluruskan pinggang, dan sempat mampir ke Sate Mak Syukur di Padang Panjang karena udah lapar. Btw itu kali pertama saya makan Sate Mak Syukur seumur-umur, haha.

Kami sampai sekitar maghrib, saat hari sudah mulai gelap. Mestinya kami bisa lebih cepat sampai kalo ga kelamaan di Sate Mak Syukur. Lebaran gitu di sana penuh juga, jadinya lama datang pesanannya, heuu. Di jalan kami sempat melihat semburat langit oranye saat matahari terbenam dekat Gunung Marapi. Malamnya kalau ga salah kami langsung berkunjung ke rumah salah satu keluarga saya.

Tanggal 29 Juli 2014 kami masih di Baso. Kami dan keluarga besar saya silaturrahim ke keluarga bako (saudara perempuan dari ayah) mama saya, lalu impulsif jalan-jalan ke Puncak Lawang *eaaa*.

Kembali ke Padang

Tanggal 30 Juli 2014 kami kembali lagi ke Padang karena keesokan harinya kami akan berangkat ke Balikpapan. Kembali menggunakan motor, kali ini saya minta suami berhenti di beberapa spot untuk foto-foto, hehe. Di perjalanan sebelumnya ga bisa karena kami ngejar waktu biar ga kemalaman sampai di Baso.

Spot berhenti kami pertama kali adalah di jembatan rel kereta tua di perbatasan Padang Panjang, yang baru saya ketahui namanya pada tahun ini, haha. Namanya Jembatan Marga Yasa.

Selanjutnya saya minta berhenti di Lembah Anai. Saya ga berniat masuk ke dalamnya juga sih, karena rame dan malas berhenti lama-lama. Saya cuma mau motret dari pinggir jalan karena saya belum pernah berfoto di sana. Karena jalanan saat itu juga ramai, akhirnya males foto narsis *halah*. Cukup air terjunnya saja yang difoto.

Di Padang, kami beberes dan packing untuk persiapan ke Balikpapan besoknya. Tanggal 31 Juli 2014 kami kembali ke Balikpapan. Dengan demikian berakhirlah mudik Lebaran kami tahun itu. Alhamdulillah kami bisa melalui Lebaran tahun lalu di kampung halaman. Kalau suami ga dapet off, sepi banget pasti rasanya Lebaran di Balikpapan, hehe. Moga Lebaran tahun ini bisa dilalui di kampung halaman lagi. Aamiin :D.

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment