Pantulan Warna: Perjalanan Stimulasi Baca-Tulis & Literasi Digital
Alhamdulillah zona 5 di perkuliahan Bunda Sayang ini berhasil saya selesaikan. Dibanding zona 4 sebelumnya, kali ini saya merasa lumayan bersemangat.
Ketika mengetahui tema zona 5 ini terkait stimulasi baca tulis dan literasi digital, saya tertarik karena memang pengen agar anak saya cinta membaca. Dari membaca anak bisa dapat banyak pengetahuan dan pembelajaran hingga membentuk karakter.
Begitu tantangan dirilis, saya agak kaget juga karena ternyata tantangannya berupa proyek. Kalau membacakan buku untuk anak sih alhamdulillah udah jadi kebiasaan sehari-hari, karena Akas tiap mau tidur selalu minta dibacakan buku terlebih dahulu.
Paling yang agak saya sesali itu, membacakan buku ini ga saya lakukan sejak Akas masih bayi banget, taapi baru dimulai ketika Akas udah mulai tertarik dengan isi buku. Untungnya sih selama tinggal di Auckland ini aksesnya terhadap buku melimpah banget. Di sekolah juga tiap hari dibacain buku sama gurunya, hingga Akas lah yang “memaksa” saya untuk membacakan buku setiap hari. Tiap mau tidur itu kalau saya ga mau bacain buku dia bakal ngambek atau nangis, wkwk.
Untuk proyek zona 5, awalnya saya kepikiran untuk bikin pohon literasi aja, karena dari contoh yang diberikan, ini tu ga perlu bikin video. Buat saya bikin video itu ribet. Namun kemudian dipikir-pikir lagi, kalau bikin pohon literasi, saya ga punya resource-nya. Di sini saya memang minim banget peralatan untuk berkreasi dengan anak. Tambah lagi bulan depan udah mau balik ke Indonesia, bakal berakhir jadi sampah aja itu pohon literasinya. Mending bikin pohon literasi nanti aja kalau udah settle di Indonesia.
Akhirnya saya ganti haluan. Dari yang tadinya sangat menghindari video, saya malah menantang diri untuk bikin video aja. Mumpung ada kesempatan kan, kapan lagi nyoba edit-edit video singkat.
Proyek yang kami pilih saya beri nama Read Aloud Together, karena di sini kami membaca buku dengan nyaring secara bergantian, biasanya per lembar. Akas sudah mulai belajar membaca, jadi proyek ini sekaligus untuk portofolio progress Akas dalam latihan membaca.
Setiap hari Akas selalu bersemangat saat rekaman Read Aloud Together ini. Bahkan kemudian dia berinisiatif sendiri ngasih kata-kata opening dan closing videonya, padahal saya ga kebayang sama sekali sebelumnya, wkwk. “Halo, ini bukunya. Let’s read!” kata Akas tiap mulai rekaman. Begitu selesai, dia tutup dengan, “Thank you for watching, bye!” Weleh anak ini lebih pede ngomong di depan kamera dibanding saya, ahaha.
Saya pribadi mulai merasakan tantangan mengedit video. Makan waktu juga ternyata ya, apalagi render video itu ternyata lama, wkwk. Sempat rada keteteran, hingga akhirnya saya pilih stop proyek ini di hari ke-10 aja. Fyuh. Akas masih beberapa kali nanyain, “ibu kok kita ga bikin video lagi?” Wadaw, ya maap nak, saat ini ga sempat untuk edit-edit video, tambah lagi space di HP jadi cepat penuh mulu tiap bikin video, heuheu.
Dari proyek ini saya merasa Akas kalau membaca atau dibacakan buku itu memang sekaligus belajar memahami isi bukunya. Kalau dia tidak paham, dia suka nanya maksudnya apa. Dulu saya cukup sering dengar kalau banyak anak yang bisa cepat membaca tapi tidak memahami isinya, dan saya ga mau Akas begini. Semoga aktivitas membaca dengan menyenangkan ini terus berlanjut yaa.
Salam,