Jurnal Zona 1 Day 7: Kurang Tidur

Kepindahan kami ke apartemen yang sekarang, selain supaya lebih dekat ke sekolah Akas, juga agar Akas bisa belajar tidur sendiri. Dulu kami tinggal di apartemen dengan satu kamar saja, sehingga hanya ada satu kasur besar yang tersedia untuk ditempati bertiga. Apartemen yang sekarang ada dua kamar, jadi Akas sudah bisa tidur terpisah.

Namun demikian, proses untuk bisa tidur sendiri itu tentulah tidak instan. Akas masih harus ditemani terlebih dahulu, dan tak jarang tengah malam itu Akas kebangun dan memanggil “ibuuuu, ke sini..”. Hadeh.

Tadi malam entah karena apa, tidurnya tampak tak nyenyak dan gelisah. Ada sekitar 3x dia kebangun dan memanggil saya. Saya kudu bolak-balik ke kamarnya. Kalau ga, dia nangis. Alhasil tidur saya pun ikutan ga nyenyak. Masa-masa tidur ga nyenyak karena masih nyusuin anak udah 3 tahun lebih saya lewati, sehingga saat ini saya bisa teler juga kalau ga bisa tidur tenang sampai pagi.

Temuan Hari Ini

Pagi hari, Akas bangun dengan ceria. Sebaliknya, saya masih ngantuk berat dan bad mood. Baru juga Akas ngomong satu kalimat, langsung saya respon dengan rada kesal, “Akas kalau tidur malam itu jangan berulang-ulang panggil ibu..ibu..ibu..”

Setelahnya tetap saja suasana hati saya tidak membaik. Masih ada rasa kesal. Saya memilih diam saja daripada ngomong yang tidak-tidak. Setelah sarapan, sebenarnya masih belum banyak perubahan, tapi saya mencoba menyampaikan kritikan saya pada Akas.

Uh, mungkin kesannya saya berlebihan ya, tapi beneran deh, udah beberapa kali dia kebangun dan memanggil itu, penyebabnya bukan hal besar. Misal dia ternyata kedinginan, lalu manggil ibu hanya untuk dipasangin selimut, padahal selimutnya tinggal ditarik sedikit dari kakinya.

Selain kritikan, saya juga mencoba menggambarkan solusi untuk Akas. Misal kalau Akas kedinginan, tarik aja selimutnya, kan selimutnya ada di situ. Alhamdulillah dia mengerti, tapi gimana praktiknya nanti yaa wallahualam. 😆

Tantangan yang Dihadapi Hari Ini

Tantangan hari ini adalah di tubuh yang sulit diajak kompromi. Tak bisa dipungkiri, kondisi fisik pengaruh banget ke pikiran dan mood, dan ini juga merembet ke komunikasi kita.

Kejadian hari ini menjadi pengingat lagi bahwa kebutuhan mendasar manusia itu harus dipenuhi agar bisa melakukan komunikasi produktif. Dan tubuh sangat berhak atas istirahat yang cukup.

Poin Komunikasi Produktif Hari Ini

Keep Information Short & Simple (KISS)◻️
Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah
Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan
Fokus ke depan, bukan masa lalu◻️
Ganti kata “TIDAK BISA” menjadi “BISA”◻️
Fokus pada solusi, bukan pada masalah
Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan
Ganti nasihat menjadi refleksi pengalaman◻️
Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi◻️
Ganti kalimat yang menolak/mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati◻️
Ganti perintah dengan pilihan◻️

Rencana untuk Esok Hari

Saya ingin mencoba lagi menggali cerita kegiatan Akas di sekolah lewat pernyataan observasi. Semoga ada ide besok ya, hehe.


Nilai Pribadi untuk Hari Ini

Peringkat: 2 dari 5.

#harike-7
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment