5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Berkomunitas dan Bermasyarakat

Tulisan kali ini adalah misi kedua dari kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch #8 yang saya ikuti. Walau yang dibahas kali ini prinsip-prinsip yang digunakan dalam komunitas Ibu Profesional, tapi menurut saya semuanya baik juga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam group chat yang kita ikuti, serta dalam berkomunitas dan bermasyarakat di dunia nyata ataupun dunia maya.

Misi 2: Membuka Kerang Istimewa

Setelah menyelesaikan misi pertama minggu lalu, kami pun berhasil mendapatkan Kerang Istimewa. Akan tetapi, kerang tersebut tidak bisa langsung dibuka. Ada teka-teki yang perlu dijawab terlebih dahulu untuk membuka kerang istimewa.

Petunjuk teka-tekinya menarik dan bikin mikir. Petunjuknya berupa studi kasus atau cerita singkat yang sangat mungkin kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Awal-awal saya ga ngeh, ini teka-tekinya maksudnya mau dibawa ke arah mana, hehe. Tapi begitu semua teka-teki sudah dipecahkan, barulah saya nyadar bahwa semua yang dimasukkan ke dalam teka-teki adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan di dalam lingkup Ibu Profesional. Dan dulu sudah pernah di-posting sebagai peraturan grup di grup FB Ibu Profesional.

Jadi pada dasarnya, di Ibu Profesional semua itu boleh, kecuali yang tidak boleh. Apa saja yang termasuk kategori tidak boleh itu? Ini dia.

Tidak Bicara Politik dan Kritik Pemerintah

Eh masa ga boleh sih ngasih kritik? Sepemahaman saya, ngasih kritik boleh asal dibarengi dengan solusi. Dan di Ibu Profesional, kita akan membiasakan untuk lebih fokus pada solusi, bukan pada masalahnya. Jadi jangan cuma bisa kritik doank.

Ini kerasa banget sih manfaatnya, apalagi kalau bahasan kritiknya udah menyangkut masalah pemerintah dan politik yang ada di Indonesia. Seringkali kita temukan orang-orang beramai-ramai mengkritik, bahkan ga ada habisnya, tapi ketika ditanya solusinya apa, pada ga bisa jawab. Padahal apa gunanya cobaaa. Ga ada faedahnya, ga akan menyelesaikan masalah yang ada juga. 

Tidak Bicara Ghibah dan Fitnah

Membicarakan keburukan orang lain di belakangnya, apalagi belum tentu jelas kebenarannya, sangat tidak boleh dilakukan. Rasanya kebanyakan orang sudah tahu apa bahayanya ghibah dan fitnah, tapi tak jarang juga masih banyak yang “asyik” terlibat di dalamnya, huhu.

Saat ada yang mengangkat bahasan berbau ghibah dan fitnah di sebuah grup, ada baiknya kita tanyakan terlebih dahulu sumbernya dari mana, apakah sumber tersebut bisa dipercaya, apakah sudah di-cross check dengan sumber lainnya, dan apakah bisa dipertanggungjawabkan. Jika hal-hal tersebut tidak bisa dijawab, sebaiknyaa sudahi bahasan tersebut yaa. Kalau ga suka sama seseorang, jangan ghibahin di grup, mending hubungi langsung yang bersangkutan.

Tidak Bicara SARAT

Selama ini saya cuma kenal istilah SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Tapi SARAT yang dimaksud di sini adalah suku, agama, ras, dan anggota tubuh, hihi. Membicarakan SARAT sangat berpotensi menyinggung dan membuat orang lain marah, jadi hal ini harus dihindari.

Perkara anggota tubuh nih yang kadang masih dianggap becandaan yang lucu oleh sebagian orang, huhu. Padahal yang namanya body shaming itu bisa mengerikan dampaknya, bisa bikin depresi hingga bunuh diri. Yuk kita hindari. Mulai aja dulu dengan menahan diri dari ngomentarin “wah kamu gemukan ya sekarang” ataupun “wah kamu kurusan ya sekarang” (ingat, tidak semua orang suka menjadi lebih kurus lho) saat ketemu orang lain.

Tidak Bicara Khilafiyah

Khilafiyah adalah perbedaan paham yang tidak pernah berujung, karena masing-masing memiliki keyakinan sendiri-sendiri yang berbeda. Ini tidak terbatas pada tema agama aja ya, tapi juga tema lainnya seperti ilmu pengetahuan, parenting, kesehatan, pilihan hidup, dan sebagainya.

Ini banyak sekali deh ditemukan di dunia maya, padahal ga jelas juga manfaatnya apa, karena masing-masing saling ngotot dan tidak mau terbuka menerima hal yang disampaikan oleh pihak yang berseberangan. Masing-masing merasa dirinya yang paling benar. Kalau ada yang beginian, mending segera diakhiri.

Tidak Memunculkan Konflik Kepentingan

Ada berbagai hal yang bisa memunculkan terjadinya konflik kepentingan, misal terkait produk dagangan, event di luar komunitas, penggalangan dana, hingga kampanye dan atribut politik. Di Ibu Profesional kita mesti bisa profesional, memisahkan kepentingan lain agar tidak muncul konflik nantinya. 

Keberadaan konflik tentu akan membuat sebagian pihak merasa tidak nyaman, hingga bisa memutus tali silaturrahmi.

Demikian prinsip berkomunitas yang ada di Ibu Profesional. Saya yakin prinsip berkomunitas itu benar-baik-bermanfaat, karena di dalam komunitas, kita berkumpul dengan banyak sekali orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, dan kepentingan serta kenyamanan bersama harus diutamakan. Konflik yang tidak membangun sebisa mungkin dicegah agar tidak merugikan.

Dengan terciptanya komunitas yang nyaman buat para anggotanya, kita akan merasa lebih tenang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lainnya. Dan selanjutnya kita bisa menjalankan visi dan misi yang ada serta mencapai tujuan yang ingin didapat dari komunitas yang kita ikuti.

#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah

Salam,

Reisha Humaira

2 komentar pada “5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Berkomunitas dan Bermasyarakat

  • 17 April 2020 pada 16:03
    Permalink

    Keren banget nih, memang semua poin tersebut amat sangat memicu beda pendapat dan bikin panas hahaha.
    Apalagi kalau anggotanya mamak-mamak kan ye, suka yang hot-hot, kalau nggak ada batasan yang jelas dan tegas bisa-bisa buyar karena malah bikin stres dengan perbedaan 😀

    Nggak usah jauh-jauh ya, dalam dunia blogger dalam 1 komunitas saja, sering banget percekcokan terjadi karena perbedaan pendapat 🙂

    Balas
    • 21 April 2020 pada 08:00
      Permalink

      Betul sekali mba. Padahal beda pendapat pun ga apa-apa ya, hidup kita kan juga beda-beda, ngapain diributin, hihi.

      Balas

Leave your comment