Mencoba Pap Smear Gratis dengan BPJS di Laboratorium Klinik Pramita
Kita-kita yang sudah menikah ini sangat dianjurkan untuk rutin pap smear setahun sekali. Pap smear dilakukan untuk menganalisis kondisi kesehatan leher rahim. Pap smear bisa mendeteksi adanya kanker pada rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Saya pertama kali melakukan pap smear tahun 2014. Tahun itu kebetulan ada jatah medical check up dari kantor suami. Tahun berikutnya saya hamil dan melahirkan, jadi saya skip pap smear, keterusan deh sampai beberapa tahun. Alhamdulillah bulan April lalu kesampaian untuk pap smear lagi.
Baca: Medical Check Up dan Pap Smear Pertama (2)
Pengalaman Pap Smear Gratis dengan BPJS Kesehatan
Dulu salah satu alasan saya melupakan pap smear karena malas ke labnya dan mengeluarkan biaya untuk itu #eaaa. Soalnya butuh biaya bukan cuma buat pap smear-nya kan, tapi juga untuk konsultasi dengan dokter jika ingin tahu hasilnya lebih lanjut.
Pas ada info pap smear gratis, timing-nya selalu aja ga tepat. Rasanya rugi banget ga ikutan coba pap smear gratis itu. Tapi setelah beberapa waktu berjalan, saya perhatikan tiap tahun selalu aja ada info pap smear gratis dari laboratorium klinik semacam Pramita dan Prodia, jadi mending manfaatkan deh kesempatan ini. Biasanya sekitaran Hari Kartini atau Hari Ibu kalo ga salah. Pap smear ini jadi gratis karena biayanya dijamin BPJS, jadi kita mesti terdaftar dulu di BPJS Kesehatan.
Baca: Pengalaman Insisi Bintitan pada Anak dengan BPJS
Tahun ini saya mencoba pap smear gratis di Laboratorium Klinik Pramita pada bulan April lalu. Dari info yang saya dapat, syarat untuk bisa pap smear gratis ini sebagai berikut:
- Untuk wanita yang sudah/pernah menikah atau yang pernah berhubungan seksual.
- Tidak dalam keadaan menstruasi (minimal dalam keadaan bersih 3-5 hari).
- Dalam 1-2 hari terakhir tidak melakukan hubungan seksual.
- Tidak menggunakan pantyliner minimal 1 hari sebelum pemeriksaan.
- Tidak menggunakan pembersih kewanitaan minimal 2 hari sebelum pemeriksaan.
- Tidak dalam keadaan hamil.
- Tidak menggunakan obat-obatan vaginal.
- Tidak melakukan pap smear dalam 1 tahun terakhir.
Saya mencoba pap smear-nya di Pramita Jl. Riau, Bandung. Katanya cukup bawa kartu BPJS Kesehatan dan KTP asli dan dua lembar fotokopi. Tapi saat daftar yang fotokopiannya ga diambil deh seingat saya. Tapi yaa buat jaga-jaga siapin aja.
Setelah daftar, saya cuma menunggu sebentar, lalu sudah dipanggil petugasnya ke ruangan. Proses pap smear itu cepat sekali, cuma diambil sampel lendir dari leher rahim. Trus udah deh, beres. Selanjutnya tinggal ambil hasil pap smear-nya sesuai jadwal yang ditentukan. Kita ga perlu keluar uang satu rupiah pun.
Biasanya ada yang nanya, sakit ga pap smear itu? Kayaknya serem. Trust me, pap smear itu ga serem kok.
Di Pramita, hasil pap smear-nya diberikan tapi kita tidak bisa konsultasikan hasilnya. Untuk memahami hasilnya, kita mesti konsultasi langsung ke dokter.
Waktu itu hasil pap smear saya negatif keganasan, jadi trichomonas, monilia, infeksi HPV, dan sel tumor ganas tidak ditemukan. Tapi di kesimpulan lagi-lagi tertera “cervicitis kronis non spesifik”, ini sama persis dengan hasil pap smear saya terdahulu. Karena sudah ada pengalaman sebelumnya, saya ga sekhawatir dulu lagi, paling ini masalah keputihan aja.
Namun demikian, saya tetap menjadwalkan konsultasi ke dokter spesialis kandungan. Kebetulan saya juga mau sekalian cek kondisi IUD saya. Sesuai dugaan, karena ada bakteri, saya diresepkan antibiotik.