Memilih Operator Seluler dan Provider Internet di Auckland

Hai hai, saya mau lanjutin tulisan terkait serba-serbi kehidupan di Auckland. Sebelumnya saya udah nulis soal bagaimana mencari tempat tinggal, sekarang bahas HP sama internet dulu aja ya, hehe. HP dan internet saat ini udah masuk kebutuhan primer ya kayaknya, hihi. Apalagi buat yang merantau jauh gini. 

Baca juga:  Mencari Tempat Tinggal di Auckland

Tentang HP dan Sim Card di NZ 

Memakai HP di NZ mirip banget dengan di Indonesia. Kita tinggal beli SIM card, masukin ke HP, aktivasi, beli paket, udah deh. HP-nya pun bisa pakai HP dari Indonesia. Beda banget dengan waktu di Jepang dulu. Di Jepang HP dan SIM card-nya bundling, jadi kita mesti beli HP di sana, ga bisa beli kartu aja.

Di NZ sendiri ada tiga operator utama, yakni Vodafone, Spark, dan 2Degrees. Masing-masing punya tower dan jaringan sendiri-sendiri. Selain itu juga ada operator lain yang lebih kecil dan harganya lebih murah karena mereka menyewa tower dari operator utama tadi aja, seperti Skinny Mobile, Warehouse Mobile, Compass, Blue Sky, dan Slingshot.

Lalu, pilih operator yang mana? Sebaiknya pilih operator utama aja ya, karena coverage-nya lebih luas. Untuk di Auckland sendiri kayaknya ketiga operator itu sama-sama aja coverage-nya. Paling beda di harga paketnya aja. Kalau di kota lain mungkin berbeda, coba tanya aja ke warga setempat bagusan yang mana.

SIM card sendiri bisa dibeli di banyak tempat. Untuk balance top up alias isi pulsa, bisa dilakukan melalui dua cara:

  • Top up secara online. Ini bisa dilakukan via website atau aplikasi operatornya. Pembayarannya biasanya dengan kartu kredit.
  • Top up secara offline. Saya biasanya pakai cara ini, top up di minimarket. Ke kasirnya bilang aja mau beli voucher atau top up, sebutin nama operatornya. Trus kita bayar dan kasirnya akan ngasih struk yang berisi kode voucher. Nanti tinggal top up via telepon, website, atau aplikasi dengan mengisikan kode voucher tadi. Lebih ribet sih, cuma saya prefer begini ketimbang pakai kartu kredit.
Contoh struk untuk top up pulsa

Kalau udah isi pulsa, wajib banget beli paket atau prepaid plan biar lebih murah. Sama aja ya dengan di Indonesia, lebih murah pakai paket dibanding pakai dari pulsa langsung.

Oia, di NZ kalau mau pindah operator, kita bisa tetap pakai nomor yang sama dengan nomor sebelumnya. Jadi ga perlu ganti ke nomor baru. Bisa diurus langsung ke operator yang baru yaa.

Memilih Operator Seluler

Suami dan saya sendiri memilih menggunakan operator berbeda. Dulu pertimbangannya biar kalau ke luar kota dan ada perbedaan coverage, kita ga sama-sama hilang sinyal. Tapi yaa pas road trip dan jauh dari pemukiman penduduk, sama-sama aja sih ga ada sinyalnya, haha.

Suami memakai operator Vodafone. Kartunya dikasih sama kampus, sepaket dengan barang-barang untuk mahasiswa baru gitu deh. Vodafone ini ibarat Telkomsel kalau di Indonesia. Dari segi harga, di atas Spark atau 2Degrees juga. Suami lanjut pakai Vodafone karena memang prefer dengan operator yang paling oke. Di Indonesia beliau pakai kartu HALO, jadi di sini mending pakai Vodafone aja katanya. Beklah.

Di Vodafone, suami beli paket MyFlex Prepay untuk 1.75 GB data, 50 menit telepon, dan 500 sms. Harganya NZ$20, berlaku selama 28 hari. 

Saya sendiri memakai operator Spark. Suami sih yang milihin, jadi saya nurut aja. Kartunya kami beli di bandara Auckland saat kami baru sampai di sini. Saat ini saya pakai paket $19 Rollover Value Pack. Di paket ini dapat 1.25 GB data, 200 menit telepon, unlimited sms, diskon 50% Spotify Premium, dan Spark WiFi 1 GB/hari. Harganya NZ$19, berlaku selama 28 hari.

Kelebihan operator Spark sejauh ini:

  • Paketnya rollover alias bisa diakumulasikan ke periode berikutnya jika belum habis. Paket telepon sama sms buat saya sih ga pernah habis, tapi paket data selalu habis lah, haha.
  • Student eligible untuk daftar U25 Pack. Bisa daftar secara online. Dengan U25 Pack ini, kita bisa dapat tambahan gratis 1 GB data per bulan serta unlimited telepon dan sms sesama Spark. Suami daftarin paket ini buat kartu saya, jadi lumayan lah yaa sebulan jadi total punya 2.25 GB data, hihi.
  • Di luar banyak tersedia Spark WiFi. Saya sering nemu dekat halte bus. Jadi lumayan banget bisa manfaatin WiFi ini biar irit pakai paket data di HP, hehe.
Telepon umum yang ada Spark WiFi-nya

Memilih Provider Internet

Mana bisa lah ya saya hidup tanpa internet di sini, karena dengan status kerja remote gini saya wajib punya akses internet.  Hehe.

Dulu sebelum pindah, kami coba cari info biaya untuk internet, katanya sekitar NZ$80/bulan. Lumayan juga yaa. Trus dulu itu sempat ada wacana ga usah pasang internet di apartemen. Jadi kalau butuh internetan, pergi ke kampus suami aja, toh apartemennya deket dari kampus. Saya nurut aja sih karena pertimbangannya buat penghematan. Tapi baru aja beberapa hari tinggal di apartemen (waktu itu saya belum datang), suami udah merasa butuh internet, ga bisa ngandalin internet kampus terus-terusan.

Akhirnya dipasang juga internetnya, ahaha.

Provider internet di NZ ada buanyak banget. Suami saat itu memutuskan untuk pakai Freedom Internet aja, karena udah ready di gedung apartemen kami. Jadi tinggal daftar trus bisa langsung online. Kami pakai paket internet yang unlimited dengan kontrak 6 bulan. Biayanya NZ$77/bulan.

Sekian cerita seputar HP dan internet ini. Semoga bermanfaat, minimal jadi ada bayangan berapa pengeluaran bulanan untuk dua hal ini ya, hehe.

Salam,

Reisha Humaira

One thought on “Memilih Operator Seluler dan Provider Internet di Auckland

  • 27 Agustus 2019 pada 19:28
    Permalink

    wah mba.. merantau nya jauh sekali di new zealand. ehehe..
    infonya bermanfaat utk wni yg tinggal dsana juga mbak.. 🙂

    Balas

Leave your comment