Diari Kehamilan Kedua: Kontrol Kandungan Ke-9 (Trimester 3, 37-38 Weeks)

Rabu, 16 Maret 2022

Usia kehamilan saya pun sudah memasuki usia di mana bayi siap lahir kapan saja. Kontrol ke dokter pun dilakukan tiap 1 minggu. 

Cerita Kontrol Kandungan Ke-9

Kontrol kali ini seingat saya ga ada yang spesial, biasa aja, mungkin karena jedanya cuma 1 minggu dari kontrol sebelumnya. Hingga saat itu saya juga ga ada merasakan kontraksi palsu, jadi ya masih santai rasanya.

Kontrol Ketujuh dengan dr. R

Di ruangan dokter, kami tidak menghabiskan waktu yang lama. Setelah masuk ruangan, dr. R menyapa dan langsung USG. Perkiraan berat janin nambah lagi, heuheu. Di satu sisi saya agak khawatir kalau nanti bayinya kegedean, namun di sisi lain dulu pas Akas perkiraan beratnya meleset melebihi berat aslinya pas lahir.

Sambil USG, dr. R juga menjelaskan bahwa tanda-tanda persalinan kedua biasanya agak beda dibanding anak pertama. Bedanya dalam hal semisal, di persalinan pertama biasanya keluar lendir (mucus plug) dulu, tapi di persalinan kedua ngga. Trus di persalinan pertama, posisi kepala bayi turun dulu, baru kerasa kontraksi, tapi di persalinan kedua biasanya kontraksi duluan baru kepala bayi turun. Proses persalinan kedua juga biasanya lebih cepat dibanding yang pertama.

Waktu itu saya cuma angguk-angguk aja mendengar penjelasan dokter, karena dulu persalinan pertama saya dibantu dengan induksi, dan ga ada tanda-tanda persalinan sama sekali sebelum dikasih obat untuk induksi, hehe.

Oia, di kontrol sebelumnya saya sempat nanya soal birth plan, dan dr. R nyuruh saya bikin dulu. Setelah browsing contoh birth plan orang, kok rasanya riweuh. Jadi akhirnya saya cuma sampaikan poin-poin yang penting banget. Disuruh dr. R kirim ke WA beliau, dan begini aja isi WA saya.

Siang dok, saya Reisha yang konsul di BWCC. Terkait birth plan yang dibahas di kontrol minggu lalu, dipikir-pikir lagi kayaknya yang penting buat saya terkait persalinan cuma ini:

  • Jika ternyata nanti harus induksi, kalau bisa saya ingin induksi dengan obat dulu, tidak langsung infus.
  • Jika ternyata nanti harus SC, saya ingin suami tetap mendampingi selama tindakan.
  • Saya ingin diinformasikan semua hal yang dilakukan terhadap saya.

Sisanya terkait bayi:

  • Saya ingin IMD sesuai prosedur yang seharusnya, tindakan lain-lain terhadap bayi dilakukan setelah IMD.
  • Saya ingin diinformasikan semua hal yang dilakukan terhadap bayi.
  • Saya ingin ada visit dari konselor laktasi di awal menyusui.
  • Jika diperlukan, saya ingin cek darah bayi dan bilirubinnya sebelum pulang.

Terkait induksi, kenapa saya tidak mau langsung infus karena katanya induksi dengan infus itu lebih sakit rasanya. Lalu jika harus SC, artinya saya mesti dirujuk ke RS lain. Kepikirannya jika SC, saya pilih ke RSIA Bina Medika, dr. R juga praktek di sana. Kata dr. R suami bisa mendampingi tapi wajib PCR.

Catatan Kontrol Kandungan Ke-9

Catatan Kontrol

  • Tanggal: 16 Maret 2022
  • Tempat: Bintaro Women And Children Clinic (dr. R)
  • Tensi Ibu: 123/60
  • Berat Ibu: 74.3 kg (stabil dalam 1 minggu)
  • Suplemen: Cal 95 (untuk 15 hari)

Hasil USG

  • BPD (diameter kepala): 9.46cm, 38w4d ± 87.8%, 26-03-2022
  • AC (ukuran lingkar perut): 33.49cm, 37w1d ± 49.0%, 05-04-2022
  • FL (panjang tulang paha): 7.57cm, 38w5d ± 76.0%, 25-03-2022
  • EFW (perkiraan berat janin): 3.298g, 38w2d ± 61.3%, 28-03-2022

Biaya Pemeriksaan Kehamilan

  • Administrasi pasien: Rp52.800
  • Konsultasi dokter spesialis: Rp338.400
  • Prosedur USG dengan print: Rp180.000
  • Set alat periksa dokter: Rp49.200
  • Cal 95 (15 tablet): Rp126.000

Total = Rp746.400 (ditanggung asuransi)

# Ditulis di Bintaro, 28 November 2022 #

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment