NZ Road Trip: Omarama Clay Cliffs, Sebuah Hidden Gem di South Island

Tiap akan road trip, biasanya kami browsing tempat-tempat yang akan dikunjungi terlebih dahulu, jadi udah kebayang tempatnya kira-kira seperti apa. Tapi tidak dengan Omarama Clay Cliffs ini. Tempat ini tidak pernah masuk radar browsing kami.

Namun perjalanan hari itu membawa kami ke sana, dan membuat kami mengganti itinerary yang sudah direncanakan sebelumnya. Kami sungguh bersyukur dibawa “nyasar” ke Clay Cliffs ini, karena kami jadi bisa menikmati landscape berbeda dari apa yang sudah pernah kami lihat di New Zealand sebelumnya.

Perjalanan dari Lake Pukaki Menuju Omarama Clay Cliffs

Minggu, 15 Desember 2019

Salah satu tips road trip di New Zealand berdasarkan pengalaman kami: selalu perhatikan rambu/plang di jalan, kalau ada keterangan dengan embel-embel scenic atau lookout, mampir deh bentar. Biasanya tempatnya bukanlah tempat wisata, melainkan titik perhentian aja, namun pemandangannya juga ga kalah bagusnya.

Selesai makan salmon di pinggir Lake Pukaki, rencananya kami mau melanjutkan perjalanan ke Wanaka Lavender Farm. Kami berhenti sebentar di Twizel karena pak suami mau ke dump station.

Baca: Seri Campervan: 15 Hal Yang Harus Diketahui Seputar Campervan di New Zealand

Dari Twizel, cuaca hujan terus. Di perjalanan, kami lihat ada plang scenic area di sisi kanan jalan. “Mampir ga nih?,” tanya pak suami. “Mampir aja deh bentar, kan kita selow aja ke Wanaka,” kata saya. Biasanya di scenic lookout itu memang kami hanya berhenti sebentar untuk memotret pemandangannya, abis itu lanjut jalan lagi.

Kami belok kanan mengikuti papan petunjuk. Begitu belok kanan, ada keterangan lanjutan, “Clay Cliffs 10 km”. Lah, 10 km? Kirain belok dikit aja.

Berhubung jalannya kecil, kami tidak bisa langsung putar balik begitu saja dengan campervan kami yang lumayan gede. Berhenti pun ga bisa karena khawatir menghalangi jalan bagi kendaraan lain.

Sembari pak suami nyetir saya coba deh googling, Clay Cliffs ini seperti apa sih? Apakah worth untuk didatangi? Baru denger namanya soalnya.

Pas lihat hasil googling, yang muncul adalah gambar-gambar tebing kecoklatan. Eh kok keren. Tapi kok ya saya juga ga yakin apa bener yang itu, soalnya yang kami baca namanya “Clay Cliffs” doank, ga ada embel-embel Omarama, sementara istilah “Clay Cliffs” itu kan terasa general sekali. Karena udah terlanjur jalan ke arah sana, yo wes lah coba dilihat dulu aja.

Jalan ke Clay Cliffs ini ternyata belum diaspal. Lalu di suatu tempat, jalannya ditutup pakai pagar kawat. Suami cek tulisan yang ada di pagar, katanya harus ada izin polisi atau apalah. Pagarnya sebenarnya ga dikunci, tapi kami juga ga berani nerobos gitu aja, khawatir ntar mesti berurusan sama polisi.

Ada satu mobil di belakang kami yang ikutan lihat tulisan itu juga, lalu mereka langsung balik kanan. Duh, udah jauh-jauh ke sana masa ga sampai di tujuan? Ga lama kemudian datanglah beberapa mobil dari balik pagar, orangnya turun trus buka sendiri pagarnya. Suami nanya ke orang itu, katanya ga apa-apa lewat. Alhamdulillah, jadi bisa lanjut.

Dari pagar itu ke Clay Cliffs ternyata masih agak jauh. Di jalan beberapa kali kami papasan sama mobil lain. Lah banyak berarti yang ke sana, tapi kenapa ya jalannya pakai ditutup pagar segala?

Advertisement

Jalan Sebentar ke dalam Omarama Clay Cliffs

Akhirnya kami sampai juga di parkiran Omarama Clay Cliffs. Dari parkiran aja kami langsung terkagum-kagum menyaksikan tebing ini, berbeda sekali dengan bukit ataupun pegunungan yang pernah kami lihat.

omarama clay cliffs
Clay Cliffs dari kejauhan

Cuaca masih hujan, jadi kami putuskan untuk santai sejenak dulu dan makan siang. Sambil masak, sambil berharap cuaca membaik, hehe.

Alhamdulillah begitu beres masak, langit mulai sedikit cerah bahkan langit biru juga terlihat sedikit. Karena cuaca di New Zealand itu gampang sekali berubah-ubah, kesempatan ini pun ga kami sia-siakan. Kami langsung keluar untuk foto-foto.

clay cliffs new zealand
Di dekat parkiran
omarama clay cliffs
Masih mendung langitnya

Dari parkiran kita masih perlu jalan kaki untuk mendekat ke tebingnya. Jalannya jalan tanah dan berbatu tapi cukup lebar. Di kiri kanan jalan ada banyak bunga lupin yang sedang bermekaran. Bunga ini sepertinya memang ada di mana-mana ketika musim panas di South Island, hehe.

jalan menuju clay cliffs
Jalan tanah menuju Clay Cliffs
clay cliffs new zealand
Jalannya lumayan lebar

Makin dekat ke cliffs makin merasa kagum dengan kreasi Allah yang satu ini. Masya Allah. Kombinasi warnanya kayak ada motifnya gitu.

omarama clay cliffs new zealand
Makin dekat
omarama clay cliffs
Best spot deh ini rasanya

Benarlah dugaan kami, cuaca bagus ga bertahan lama. Hujan turun lagi. Kami langsung balik kanan ke campervan untuk makan siang dulu.

clay cliffs new zealand
Balik dulu gara-gara hujan lagi

Beres makan kami bertekad untuk balik ke sana. Dari peta yang ada di parkiran, ada info bahwa kita bisa masuk ke dalam cliff-nya, hanya saja jalannya memang ga sebagus jalan di luarnya. Ga apa-apalah, yang penting bisa lihat di dalamnya seperti apa.

Kali ini kami bergantian ke cliffs, ga bawa Akas karena khawatir kelamaan. Apalagi dia masih belum beres makannya.

Suami duluan jalan ke sana. Ditungguin kok rasanya lama amat, padahal kan deket tempatnya. Begitu balik, katanya worth buat ke sana, tapi track-nya agak sulit. Owh baiklah.

Giliran saya untuk masuk ke Clay Cliffs. Dari parkiran, saya kembali menyusuri jalan tanah yang tadi kami lewati, tapi kali ini sampai ke ujung jalan. Jalan tanahnya mentok di celah kecil di antara dua tebing yang tinggi.

omarama clay cliffs
Jalan tanah tadi berujung di celah itu

Begitu memasuki celah, yang terlihat adalah jalan menanjak yang berbatu-batu. Sungguh keputusan yang tepat untuk ga bawa Akas ke sana. Kayaknya sih bisa-bisa aja Akas menempuh jalan itu, tapi pasti jadi lama.

di dalam clay cliffs
Di dalam Clay Cliffs
clay cliffs new zealand
Jalan nanjak dan berbatu

Di dalam cliffs itu berasa seperti berada di dalam kastil dengan dinding yang tinggi di sekeliling kita. Kadang kayak berasa di planet lain, hehe.

clay cliffs new zealand
Ini lumayan tinggi posisinya

Jalannya nanjak terus, lumayan curam. Saya coba jalan ke atas, ga sesusah yang dibayangkan sih. Hanya saja saya ga terusin jalan sampai ke atas, karena udah kebayang pasti lebih horor turunnya kalau saya naik lebih tinggi, wkwk.

clay cliffs
Ada sungai rupanya di luar cliffs

Setelah puas di dalam cliffs, saya kembali ke parkiran. Akas udah selesai makan, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Sudah jam 4 sore, rencana sebelumnya ke Wanaka Lavender Farm kami tunda dulu karena pasti udah ga keburu ke sana.

clay cliffs new zealand
Alhamdulillah udah puas
clay cliffs new zealand
Akas yang nungguin di dalam campervan

Masih berasa wow karena tempat yang ga pernah ada itinerary justru bikin kami harus mengganti rencana. Tapi ga apa-apa, karena totally worth it, hehe.

Advertisement

Tips Buat yang Mau ke Omarama Clay Cliffs

Berikut beberapa catatan saya dari pengalaman ke Omarama Clay Cliffs.

  • Abis lihat video Youtube, saya baru ngeh di pagar yang kami temui di jalan itu ternyata ada kotak untuk bayar biaya masuk. Ga ada yang jaga memang, jadi ngandalin kejujuran aja. Biaya masuknya NZ$5. Mohon maaf New Zealand, waktu itu kami ga tahu jadi ga bayar. >.<
  • Kalau mau hiking di dalam cliffs-nya, gunakan sepatu yang proper untuk hiking, soalnya kondisinya berpasir dan berbatu.
  • Ada landscape serupa di North Island, yakni Putangirua Pinnacles, sekitar 2 jam dari Wellington. Serupa tapi tak sama sih, yang ini warnanya lebih gelap. Tapi The Pinnacles ini adalah salah satu lokasi syuting film The Lord of the Rings: The Return of the King, jadi bagian dari Paths of the Dead di film itu.

Segitu aja cerita tentang pengalaman kami ke Omarama Clay Cliffs, hehe. Semoga bermanfaat.

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment