NZ Road Trip: Cantiknya Lake Tekapo dan Lake Pukaki di Musim Panas
Lake Tekapo dan Lake Pukaki adalah dua di antara sekian danau cantik di New Zealand yang wajib dikunjungi kalau jalan-jalan ke South Island. Ketika melakukan road trip antara Christchurch dan Queenstown, kita pasti bakal melewati kedua danau ini.
Jarak antara kedua danau ini terbilang dekat, dengan mobil hanya butuh perjalanan sekitar setengah jam. Jadi udah sepaket lah ya.
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Lake Tekapo dan Lake Pukaki
Negara dengan empat musim memiliki pesona yang berbeda di tiap musimnya. Begitu pula dengan suasana di Lake Tekapo dan Lake Pukaki. Tiap musim ada yang berbeda tentunya.
Pengen sih rasanya keliling South Island itu di keempat musimnya. Apa daya terkendala waktu dan dana, haha. Jadi mending pilih waktu terbaik aja buat ke sana.
Menurut pendapat saya, suasana yang menarik buat berkunjung ke Lake Tekapo dan Lake Pukaki adalah antara dua ini:
- Ketika puncak musim dingin dan bersalju. Ini saya cuma bisa lihat dari foto-foto di Google. Ketika barisan pegunungan di seberang danau tertutup salju dengan sempurna, ditambah di pinggir danau pun juga sedang bersalju, rasanya cantik banget. Danaunya sih ga membeku. Tapi timing-nya mungkin agak susah ya karena di pinggir danau itu saljunya ga selalu ada di musim dingin.
- Ketika peralihan musim semi ke musim panas. Ini tepatnya saat bunga lupin sudah bermekaran namun di pegunungan masih ada sisa-sisa salju. Padang bunga lupin yang didominasi warna ungu dan pink menambah keindahan tersendiri bagi danaunya. Bunga lupin mulai bermekaran akhir November, dan sudah banyak yang mekar di bulan Desember.
Dulu saya pengen banget lihat Lake Tekapo dan Lake Pukaki ketika udah ada bunga lupin. Alhamdulillah kesampaian.
Baca: Itinerary dan Biaya Road Trip dengan Campervan di South Island, Summer 2019
Jalan Santai di Pinggir Lake Tekapo
Sabtu, 14 Desember 2019
Malam sebelumnya kami menginap di campground di Lake Tekapo Motels & Holiday Park. Kami sampai di sana tengah malam, jadi ga tahu di sekitarnya seperti apa. Pagi harinya baru sadar bahwa dari campground ini udah terlihat Lake Tekapo. Bunga-bunga lupin pun cukup banyak bermekaran di sana.

Setelah checkout, kami mampir sebentar ke pinggiran danau yang ga jauh dari campground. Ada playground di sana, jadi Akas bisa main sejenak.

Cuaca berawan tapi alhamdulillah masih dikasih sedikit langit biru. Air danaunya berwarna toska, kalaupun mendung masih terlihat warnanya. Tapi memang kalau cuaca cerah banget warnanya bakal lebih keluar lagi.


Setelah Akas main, kami jalan-jalan sebentar di pinggir danau, ke hamparan bunga lupin yang cukup banyak. Ada bunga-bunga lain juga di sana, tapi saya ga tahu namanya apa, hehe.


Saat itu di pinggir danau cuma ada kami, jadi tempat itu serasa milik pribadi. Ga heran sih sepi, karena pusat keramaian di Lake Tekapo memang bukan di sana. Nikmati dulu lah tempat sepi ini sepuasnya, hehe.

Berkunjung ke Church of the Good Shepherd
Berikutnya kami segera menuju Church of the Good Shepherd. Gereja ini juga berada di pinggir Lake Tekapo dan di sekitar sana biasanya lebih ramai pengunjungnya.
Saat kami tiba di sana, gerejanya rupanya lagi dipakai untuk acara pernikahan, jadi pagarnya ditutup. Ada sejumlah pengunjung lain juga yang kudu bersabar menunggu di luar. Kami lihat papan informasi di sana, untungnya acaranya udah mau beres. Jadi sementara menunggu, kami jalan ke sisi lain dulu aja.

Area yang kami datangi banyak ditumbuhi semak-semak serta bunga lupin. Bunga lupin ini tampaknya memang tumbuh liar aja, bukan ala taman yang dirawat bener-bener bebungaannya.

Nun jauh di seberang danau, barisan pegunungan terlihat jelas walau langit masih berawan. Sebagian besar es yang ada di bukit-bukit itu sudah mencair, menyisakan sedikit saja warna putih di puncaknya.

Kebalikan dengan di sisi danau, di muara sungai langitnya malah lebih cerah. Warna toska airnya pun terlihat lebih terang. Ah pengen dipindahin deh rasanya awan-awan di danau itu, hihi.

Sambil menunggu acara nikahan tadi selesai, dan juga berharap langit menjadi cerah, kami memutuskan untuk makan siang dulu. Masak dulu deh di campervan.
Beres makan, awan-awan di langit pun berkurang. Alhamdulillah. Kami kembali foto-foto dengan langit yang udah lebih banyak biru-birunya, hehe.

Kami pun berjalan menuju gereja yang sudah dibuka kembali untuk umum. Cukup banyak pengunjung di sana, sementara gerejanya tidak terlalu besar. Saya cuma moto-moto sedikit. Agak bingung cari sudut yang ok. Apalagi banyak photobomber-nya, haha.


Langit sebenarnya sudah semakin cerah, namun kami sudah menghabiskan waktu lumayan lama di sana. Udah cukup rasanya dan kami masih harus mengejar destinasi berikutnya, yakni Aoraki/Mt. Cook.
Siang dan Senja di Pinggir Lake Pukaki
Perjalanan dari Lake Tekapo menuju Aoraki akan melewati Lake Pukaki. Di Aoraki kami akan hiking, tapi cerita hiking-nya nanti ditulis terpisah aja, hehe.
Sepanjang perjalanan ke arah Lake Pukaki, banyak terlihat bunga lupin. Tumbuh begitu saja di pinggir jalan, di farm yang kosong, di perbukitan. Dan saya yakin bunga-bunga itu memang ga ada yang merawat, hehe.
Kami mampir di pinggir Lake Pukaki View Point. Sebelumnya ga tahu ada spot itu, bisa sampai di sana murni mengikuti petunjuk arah di pinggir jalan aja.


Ga sia-sia mampir ke sana karena dari situ kelihatan Lake Pukaki dengan Mt. Cook di seberang sana. Gunung tertinggi di New Zealand itu memang punya daya tarik tersendiri. Hasil foto dari kamera biasa doank masih kalah jauh dibanding lihat pake mata kepala sendiri. Klise memang, tapi begitulah adanya, heuheu.


Beres menikmati pemandangan di sana, kami segera menuju Aoraki, lalu kembali lagi ke pinggir Lake Pukaki untuk menginap di campground. Lake Pukaki Reserve namanya.
Kami sampai di sana hampir jam 9 malam, namun karena musim panas, jam segitu masih senja. Kami pun bisa menikmati sunset sejenak dari campervan.

Langit senja cukup cantik hari itu. Tak lupa saya kembali memotret bunga-bunga lupin di bawah cahaya oranye matahari yang akan segera terbenam.

Makan Salmon di Mt. Cook Alpine Salmon
Minggu, 15 Desember 2019
Tak jauh dari campground terdapat Mt. Cook Alpine Salmon, toko serta visitor center di pinggir danau yang menjual produk salmon segar. Pagi itu kami langsung ke sana, tentu saja untuk makan salmon.


Udah lama juga kami ga makan salmon segar, hehe. Di New Zealand saya hampir ga pernah beli salmon untuk groceries karena saya merasa harganya kemahalan dibanding harga salmon saat di Jepang dulu, haha.
Baca: Belanja Groceries dan Kebutuhan Sehari-Hari di Auckland
Salmon yang ada di Mt. Cook Alpine Salmon ini dijual sudah dalam kemasan. Ada beragam pilihan dari salmon sashimi, salmon fillet, juga hot/cold smoked salmon.

Awalnya kami mau mencoba salmon sashimi dan smoked salmon. Ketika mau bayar di kasir, kasirnya ngasih tahu kalau smoked salmon di situ bikinnya pake black rum, tapi selama proses pengasapannya, alkoholnya sudah menguap dan ga ada rasa alkohol sama sekali di hasil akhirnya.
Saya terkesan sekali diberitahu hal itu. Mungkin karena ada saya yang kerudungan ya. Turis muslim memang juga banyak yang ke sana. Memang deh salah satu keuntungannya berjilbab itu begitu. Kalau ga mah pasti kasirnya ga akan bilang soal black rum itu.
Tapi soal alkohol pada makanan begini balik lagi ke masing-masing ya. Ada muslim yang ga masalah dengan itu, juga ada yang memilih menghindari. Kami akhirnya memilih pesan dua kotak salmon sashimi aja. Sekotak harganya NZ$10.
Di luar tokonya tersedia banyak meja dan kursi, jadi kita bisa makan salmonnya sambil menikmati indahnya Lake Pukaki. Sayangnya saat itu langit mendung dan Mt. Cook tidak terlihat sama sekali.


Salmon sashimi ini seger, lembut juga ikannya. Akas nyicip dikit trus ga mau katanya. Ah ya sudah, kami jadi bisa makan masing-masing sekotak, padahal tadinya beli dua kotak untuk bertiga, haha.

Akas sempat penasaran sama wasabi. Saya bilang rasanya pedas, saya kasih setitik dari sumpit buat ilangin penasarannya, katanya ga enak. Kirain udahan, etapi dianya masih kepo, tiba-tiba dia emut yang dari sachetan. Biarin deh ya biar tahu sendiri, haha.
Di samping toko salmonnya ada galeri. Isinya terkait sejarah sekitar dan budaya Maori kalo ga salah. Yang menarik perhatian saya sih foto Lake Pukaki dan Mt. Cook saat cerah. Gemez ga bisa lihat langsung yang kayak gitu, hehe.


Tips Buat yang Mau ke Lake Tekapo dan Lake Pukaki
Berikut beberapa catatan saya dari pengalaman ke Lake Tekapo.
Di pinggir Lake Tekapo sebenarnya masih banyak area yang bisa dieksplor. Ada Mt. John Observatory juga di sana, tapi saya ga tahu apa mesti hiking atau bisa pakai mobil ke sana. Spot lainnya bisa lihat-lihat di Google Maps ya.
Di Tekapo ada banyak tempat untuk stargazing. Tekapo memang salah satu spot yang ngetop untuk melihat langit malam penuh bintang serta Milky Way-nya. Kalau browsing foto Church of the Good Shepherd malam hari, cakep banget di belakangnya pas kelihatan Milky Way.
Tapi saya ga saranin stargazing di musim panas karena kelamaan nunggu malamnya, wkwk. Bisa-bisa kudu tengah malam, udah cape. Kalau musim dingin, jam 8 malam aja udah keren tuh langitnya, cuma musuhnya ya itu, dingiiin.
Berikut beberapa catatan saya dari pengalaman ke Lake Pukaki.
- Sepanjang saya nyobain banyak campgroud di New Zealand, Lake Pukaki Reserve itu the best lah view-nya. Cobain deh nginap di sana dan pilih saat cuaca cerah. Langit malamnya keren, lihat danaunya pagi-pagi juga masya Allah indahnya.
- Kalau mau makan salmon, selain Mt. Cook Alpine Salmon, opsi lain ada di High Country Salmon Farm. Tapi lokasinya bukan di pinggir Lake Pukaki, melainkan dekat daerah Twizel. 10 menitan lah dari Mt. Cook Alpine Salmon. Di sana selain makan salmon, bisa juga lihat peternakan dan kasih makan salmonnya. Tempatnya juga lebih luas.
Demikian pengalaman kami berkunjung ke Lake Tekapo dan Lake Pukaki di South Island. Masih kurang puas waktu itu karena langit kurang bersahabat, lalu kami pun kembali ke sana bulan Agustus 2020. But, that’s for another story. Stay tuned. 😉
Salam,

pemandangannya masyaallah indahnya ya teh reisha
berasa ikut piknik ke lihat gunung di kejauhan berselimut salju, kereennn …
salam jalan-jalan
Salam jalan-jalan juga teh. Alam NZ ini memang masya Allah indahnya. 🙂
Mba Reisha mau nanya danau di NZ ketika summer nya bisa untuk berenang gak ya? My dream ke NZ bgt mba Reisha, keep sharing yaa
Halo mbak, kayaknya ada yang bisa ya walau saya belum pernah lihat, hehe. Kalau di Auckland soalnya banyakan pada ke pantai kalo summer.