Saat Akas Bintitan Hingga Harus Diinsisi
Tahun lalu Akas pernah punya bintitan di kelopak matanya dan karena kondisinya yang parah akhirnya harus diinsisi, alias dilakukan operasi kecil. Ini cerita lengkapnya baru bisa saya tulis sekarang, dari awal mula hingga insisi bintitan pada si anak. Oia ini timeline ceritanya total 1.5 bulan, baru setengah jalan udah lebih dari 1500 kata aja, jadi saya bagi ke dua tulisan aja yaa, hehe.
Daftar Isi Tulisan Ini
Awal Mula Bintitan
Pertengahan November 2017, belakangan saya perhatikan di kelopak mata kanan bawah Akas ada benjolan, tapi baru terlihat kalau Akas sedang melihat ke arah atas. Kalau Akas melihat ke arah depan atau bawah sih terlihat normal. Bintitan kah? Tapi selama ini saya tahunya bintitan itu di kelopak mata bagian luar, sementara ini di luarnya ga ada apa-apa.
Selasa, 14 November 2017
Penasaran dan mulai ga tenang dengan benjolan itu, saya pun pergi konsultasi ke dr. N, dokter spesialis anak di RS Hermina Arcamanik. Yang saya dapat dari konsultasi ini:
- Benjolan itu sepertinya memang bintitan. Rupanya bintitan bisa juga muncul dari sebelah dalam.
- Akas diresepi salep Cendo Fenicol, dioles 2x sehari.
- Selain salep, disuruh rutin kompres hangat juga. Jika setelah seminggu bintitannya belum mengempes, coba kontrol lagi ke dokter, barangkali perlu dirujuk ke dokter spesialis mata.
Salepnya saya pakaikan rutin di kelopak mata Akas sebelah luar. Setelah beberapa hari, kok ga ada progres, malah kelihatannya makin besar. Lalu kebetulan di sebuah grup lagi bahas bintitan, dan dari situ saya tahu bahwa ngasih salepnya itu harusnya di bagian DALAM kelopak mata. Aaargh. Masuk akal sih, apalagi bintitan Akas ini posisinya di dalam kan. Sia-sia aja rasanya beberapa hari kemarin, pantes aja ga ada tanda-tanda bintitannya mengempes.
Berikutnya salepnya saya olesin di bagian dalam, juga rutin dikompres. Seminggu berlalu, saya ga kembali ke dr. N. Khawatir aja kalau nanti ujung-ujungnya dirujuk ke dokter spesialis mata lalu disuruh insisi. Katanya insisi bintitan pada anak itu, anak harus dibius total. Kok rasanya serem.
Pernah beberapa kali ada kotoran mata yang jumlahnya lebih banyak dari biasanya, asumsi saya isi bintitannya keluar sedikit demi sedikit. Tapi masih aja belum kempes. Dan suatu hari saya cek bagian dalam kelopak matanya, ternyata muncul satu bintitan lagi di sebelah yang sebelumnya. Tidaaak.
Bintitannya Bertambah dan Semakin Besar
Saya amati bintitan yang pertama itu tampak mengecil, tapi bintitan kedua yang muncul di sebelahnya justru membesar. Tadinya mencoba tenang dan berharap itu bakal kempes sendiri, lama-lama khawatir juga, apalagi bintitan kedua ini mulai memerah di luarnya. Harus ke dokter lagi sih ini, huhu.
Saya sempat bingung apakah harus ke dr. N lagi atau langsung ke dokter spesialis mata aja? Pertimbangannya karena masih pakai biaya pribadi sih, kalo saya ke dokter spesialis anak dulu lalu dirujuk ke dokter spesialis mata paakah saya harus bayar jasa 2 dokter? Kalau iya kan mending langsung ke dokter spesialis mata aja.
Nanya ke beberapa dokter yang ada kontaknya di WhatsApp saya, katanya langsung ke dokter spesialis mata aja. Baiklah.
Berkaca dari pengalaman antrean RS Hermina Arcamanik yang selalu lama, juga dari hasil browsing, kali ini saya putuskan untuk ke Klinik Mata Bandung Eye Center (BEC) yang di Jl. Sumatera aja.
Konsultasi ke Dokter Spesialis Mata
Kamis, 7 Desember 2017
Pertama datang ke BEC, saya langsung ke resepsionis dan disapa dengan ramah. Saya pasrah aja siapa pun dokter yang ada saat itu. Resepsionisnya bilang saat itu yang ada dr. R1 (kali ini pakai nomor ya karena bakal ada tiga dr. R sepanjang cerita ini, wkwk) dan dr. R1 ini sudah sering menangani pasien anak. Owkeh.
BEC tampak sepi. Setelah daftar, kami diminta menunggu sebentar, lalu dipanggil ke ruangan yang ada alat periksa matanya. Tapi kalau ga salah di sana Akas cuma ditimbang. Kemudian kami disuruh naik ke lantai 2 dan tunggu dipanggil untuk konsultasi. Tanpa menunggu lama, kami pun dipanggil. Sungguh saya merasa ke BEC pilihan yang tepat sekali, waktu saya tidak banyak terbuang untuk antre.
Ya ampun, ternyata bintitan bisa seserius itu ya? Terus biayanya lumayan juga kalau sampai harus Insisi.
Iya bisa parah juga ternyata, padahal rasanya sepele ya, hehe.
Kak aku mau tanya .klo sekarang matanya ada bekas operasinya ga?kaya sayatan ..
Halo Wida. Kalau bekas sayatan insisi ga ada, karena bintitan itu yang disayat di bagian dalam kelopak matanya, jadi ga akan kelihatan. Kalau Akas yang masih ada bekasnya itu bagian yang pecah sendiri itu, tapi itupun ga kentara kok, baru kelihatan kalo dilihat dari dekeeet banget.
Maaf kak mau tanya kl bintitan yg gmbr1 itu waktu diobatin sembuh gak ya pake salep cendo. Soalny anak saya usia 19bln ada gejala seperti itu. Terimakasih salam kenal dari saya
Halo mbak. Beda kondisi beda hasil, wajtu itu anak saya ga mempan pake salep. Kalau mulai kelihatan ada bintitan, coba rutin dikompres hangat dulu aja yaa.
Assalamu’alaikum. Salam kenal mba Reisha. Saya Yuni. Terimakasih banyak informasiny, sangat membantu. Kebetulan saya punya anak usia 2y9m. Dia juga bintitan di kelopak mata atas. Sdh lama, sejak Maret. Sdh kedokter anak juga, dikasih salep sm antibiotik. Cuman kok msh aja ya.. Ini sy masih menanti 1mgg lagi utk kembali konsul. Apakah memang hrs dilakukan inisiasi ya?
Waalaikumsalam mba Yuni, salam kenal juga.
Untuk keputusan perlu atau tidaknya insisi, tergantung dokter ya mbaaa. Saya bukan dokter jadi ga tahu juga harusnya gimana, hehe.
Assalammualaikum…
Nama saya rina dari jakarta selatan, duuuh pas banget baca story mba resha, anak saya mengalami bintitan di atas kelopak mata, saya awalnya santai, krn bintitian hal umum yah bisa terjadi pada siapa saja.. 2minggu sudah berlalu dan bintitan semakin besar, saya coba tanya dok spesialis anak biasa imunisasi di rs hermina, lewat wa krn blm berani ke rs, disuruh mengoleskan salep gentamycin, sudah seminggu saya oles tdk ada perubahan, akhirnya saya ke klinik umum dekat rmh, jawabannya kalo 5 hr dikasih obat antibiotik dan gatal serta salep hrs operasi kecil.. hancur hati saya mendengarnya, semoga pengalaman mba resha bisa menenangkan hati sya
Selamat siang mba Reisha..
Saya mau nanya..
Apakah mba Reisha pernah konsultasi ke dokter kulit?
Karena anak saya juga mengalami kondisi mata yg sama dgn Akas..namun saya tidak lakukan insisi karena kasian harus dibius total..
Sy beberapa kali konsultasi ke dokter mata memang harus diinsisi tapi dokter mata yg terakhir saya kunjungi menganjurkan saya ke dokter kulit..karena dokterny bilang itu benjolannya disebabkan infeksi kulit..(karena benjolannya di bagian kantung mata jd lebih ke kulit bukan bagian dari mata)
Nah, pas di dokter kulit ini tidak menyebutkan utk diinsisi hanya diksh salep cendomycos saja..
Nah msalahnya sudah 9buln berlalu benjolannya masih ada dan memang kecil, stabil dan tidak meradang..
Namun saya bingung apakah bisa sembuh total tanpa diinsisi? Karena sy liat benjolannya stabil saja..dan di sisi lain saya juga khawatir utk efek panggunaan obatnya yg terlalu lama..
Oh ya, selama puasa 6 jam itu apakah Akas tidak rewel minta susu mba?
Terima kasih
Halo mba, maaf baru dibalas. Waktu Akas bintitan saya cuma konsul ke dokter mata mba, ga pernah ke dokter kulit. Saat puasa 6 jam itu Akas sempat rewel pengen makan, tp masih bisa dibujuk2, hehe. Kalau susu, setelah disapih memang susu itu ga saya wajibkan untuk Akas, jadi dia ga ketergantungan sama susu.
Halo Mba reisha..
Maaf mba ..jawabannya mba sepertinya terpotong de mba..jadi ga muncul full
Udah diedit ya mba
Ok terima kasih mba Reisha..