NZ Road Trip: Melihat #ThatWanakaTree dan Ke Wanaka Lavender Farm
Wanaka adalah kota kecil yang cukup banyak dikunjungi oleh turis yang sedang berwisata di South Island. Ada sejumlah tempat outdoor ataupun indoor yang bisa dikunjungi di sana. Saya sempat melihat postingan teman yang berkunjung ke Puzzling World dan National Transport and Toy Museum di Wanaka. Cukup menarik sih, tapi dipikir-pikir lagi saat itu kami prefer lokasi outdoor, jadi kami memilih tempat lain aja.
Kami memang tidak mengalokasikan banyak waktu untuk eksplor Wanaka. Oleh karena itu, kami akhirnya cuma mampir di dua tempat, yakni ke tepian Lake Wanaka dan ke Wanaka Lavender Farm.
Daftar Isi Tulisan Ini
Melihat #ThatWanakaTree di Lake Wanaka
Minggu, 15 Desember 2019
Setelah puas menikmati Clay Cliffs, kami masih punya waktu sekitar 3-4 jam sebelum matahari terbenam. Kalau langsung menuju campground, rasanya terlalu cepat. Jadi kami memutuskan mampir ke Wanaka dulu.
Tujuan utama kami ke Wanaka di waktu yang singkat itu adalah mencari pohon yang sering disebut sebagai #ThatWanakaTree. Lokasinya di Lake Wanaka.
Kami memarkirkan campervan di pinggir danau. Tampak ada perbukitan di sekeliling danau, namun dari situ si pohon itu belum terlihat. Ternyata masih mesti jalan dikit.
#ThatWanakaTree, ditulis seperti itu karena asalnya dari hashtag di Instagram. Katanya pohon ini pohon yang paling terkenal di New Zealand dan merupakan salah satu pohon yang paling banyak difoto di New Zealand. Namun ada juga yang menyebut pohon ini salah satu yang over-photographed di New Zealand, wkwk.
Jadi, apa menariknya pohon ini? Si pohon ini tumbuh sendirian di tengah Lake Wanaka. So lonely tampaknya, kekeke. Namun pohon ini banyak dijadikan sebagai objek foto. Udah sih gitu aja, ahaha.
Saat kami ke sana, air danau lagi tinggi jadi yang kelihatan cuma dahan dan rantingnya aja, batangnya ga kelihatan sama sekali. Kalau saya bandingin dengan berbagai foto yang ada di Instagram, sepertinya lebih cantik kalau air danau lagi surut, jadi batang pohonnya juga kelihatan.
Saya dan suami mengambil sejumlah foto #ThatWanakaTree ini. Tapi Akas mana peduli sama si pohon itu, ga ngerti dia apa menariknya, wkwk. Buat Akas lebih menarik mukul-mukulin air danau pake kayu. Yah ga apa-apalah yang penting hepi.
Beres moto-moto pohon, kami pun balik ke campervan. Tak jauh dari sana ternyata ada playground, jadi Akas main sebentar di sana dengan ayahnya. Setelah itu kami pun langsung driving lagi menuju campground.
Menikmati Wanaka Lavender Farm
Senin, 16 Desember 2019
Setelah jalan santai di Blue Pools, kami kembali lagi ke Wanaka. Kali ini tujuannya murni buat ke Wanaka Lavender Farm yang ga keburu didatangi hari sebelumnya.
Kalau sebelumnya dari Wanaka ke Blue Pools saya terkesan dengan The Neck, kali ini saya suka dengan pemandangan domba di padang rumput dengan bukit bersalju di belakangnya. Rasanya New Zealand banget, tambah lagi masih melihat salju ketika musim panas.
Mau ngapain aja di Wanaka Lavender Farm? Tujuan utamanya tentu melihat bunga-bunga lavender itu. Saya belum pernah ke kebun lavender. Katanya lavender berbunga di musim panas. Kalau belum berbunga saya ga minat juga mampir ke situ, huehe.
Ada apa aja di Wanaka Lavender Farm? Ga cuma kebun lavender lho ternyata.
Shop dan Tea Room
Sesampainya di Wanaka Lavender Farm, tempat yang pertama kali kita masuki adalah tempat penjualan tiket sekaligus toko dan tea room-nya. Pertama masuk ke situ, wangi lavender dari produk-produk yang dijual langsung tercium.
Kami baru lihat-lihat area ini terakhir, karena ngejar ke kebun lavender dulu. Kalau produk olahan lavender sih kami ga minat beli, kerasa mahal juga, wkwk. Ada kafe juga di sana, jadi bisa kalau mau duduk santai sambil ngeteh. Tapi kami sih coba yang gratisan aja: mencicipi madu, wkwk.
Baca: NZ Road Trip: Huka Honey Hive dan Semua Tentang Madu Manuka
Lavender Farm
Kalau mau keliling di kebun lavendernya, kita mesti beli tiket masuk. Harga tiketnya untuk bulan Desember-Februari NZ$10, sementara untuk bulan lainnya NZ$5. Anak-anak di bawah 5 tahun gratis. Beda harga, mungkin karena Maret-November itu lavendernya pada ga berbunga, hehe.
Setelah beli tiket, kami segera menuju kebun lavender. Saat itu ternyata belum semua lavendernya berbunga. Yang sudah berbunga pun belum ungu maksimal. Tapi jauh lebih baik lah ya dari pada belum ada sama sekali, masih dapet ungu-ungunya, hehe. Mungkin mending Januari atau Februari ya kalau mau bunganya lebih banyak.
Area kebun lavendernya ternyata lumayan luas dan ga cuma lavender isinya. Ada beberapa objek juga yang ditempatkan di sejumlah tempat. Yah lumayan lah untuk spot foto, hehe.
Di Wanaka Lavender Farm ini saya pengen foto dengan pintu ungu ini, gara-gara dulu pernah lihat di Instagram, haha. Kalau ga salah si pintu ungu ini kelihatan dari jalan raya, cuma kalau dari tempat beli tiket ke sana agak jauh jalannya karena muter.
Sayang sekali saat itu lavender di sekitaran pintu ungu kebanyakan belum berbunga. Jadi hampir semua tampak hijau aja.
Di sana juga saya baru mengetahui ternyata ada ya bunga lavender yang berwarna putih. Dulu saya kira warna lavender itu ungu doank, hehe.
Saat di Wanaka Lavender Farm ini kami akhirnya ngalamin ditawari orang lain untuk dibantu fotoin, 2x pula. Ceritanya kalau kami mau foto bertiga, kami bakal setup tripod untuk HP lalu pasang self-timer. Jadi pasti bakal ada salah satu dari kami yang pencet kamera HP lalu lari-lari ke spot foto. Mungkin yang melihat merasa kasihan lalu bantu deh, wkwk.
Biasanya sih kami foto bareng itu pakai kamera, kebetulan ada remote shutter-nya, jadi ga perlu ada drama lari-lari. Hanya saja kamera itu udah tua, baterainya udah uzur, dan kalau pakai remote shutter itu baterainya cepet banget habisnya.
Untuk charge baterai kamera itu butuh listrik dari powered site, sementara kami mau berhemat dengan ga sering-sering ke powered site. Jadi yo weslah, foto-foto banyakan pakai HP aja, heuheu.
Baca: Seri Campervan: 15 Hal Yang Harus Diketahui Seputar Campervan di New Zealand
Farm Animals
Di Wanaka Lavender Farm ini kita juga bisa lihat sejumlah farm animals, seperti sapi, domba, kambing, bebek, dan lain-lain.
Yang menarik perhatian buat saya mah para alpaca lucu ini. Sayangnya mereka lagi selow duduk santai begini dan cukup jauh dari pagar, jadi ga bisa deh dipegang.
Ketika di sana, akhirnya Akas mau coba pegang binatang! Sungguh sebuah pencapaian. Kenapa? Karena dulu waktu di Bandung, kalau saya bawa Akas ke farm, dia ga pernah mau pegang binatangnya. Boro-boro megang, deketin binatangnya aja masih takut-takut.
—
Kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam di Wanaka Lavender Farm. Rasanya udah semua area dieksplorasi waktu itu. Udah cukup lah rasanya, lagipula kami mau melanjutkan perjalanan ke Queenstown.
Sekian. Semoga bermanfaat ya. 😉
Salam,