Membeli Daging dan Makanan Halal di Auckland
Salah satu tantangan tinggal di luar negeri – terutama di negara yang mayoritas non muslim – adalah perkara makanan halal. Mendapatkan makanan halal tidak semudah di Indonesia yang tinggal pilih. Bagaimana dengan makanan halal di Auckland, New Zealand? Apakah sulit untuk didapatkan?
Daftar Isi Tulisan Ini
Tentang Kehalalan Makanan
Bagi kami, makanan halal tidak sesederhana “tidak mengandung babi”. Selagi masih ada pilihan makanan halal, kami memilih beli yang halal saja. Sebagian muslim sih masih makan daging ya selama bukan babi. Tapi buat saya pribadi, mending ambil yang paling aman aja, toh ga akan mati juga kalau ga makan daging, hehe.
Tidak hanya daging, ada juga sejumlah bahan makanan yang mesti diperhatikan, bisa karena memang haram atau meragukan. Saya biasanya berpegang pada hal-hal berikut.
- Bahan makanan yang haram. Ini wajib dihindari. Contohnya:
- Daging babi dan turunannya (lard, gelatin, dll.).
- Daging lainnya (ayam, sapi, kambing, bebek) yang tidak halal dan turunannya.
- Berbagai jenis khamar (liquor, alkohol, rum, mirin, dll.), termasuk yang terkandung pada bumbu.
- Bahan makanan yang meragukan. Ini karena bisa bersumber dari hewan atau tumbuhan. Jika berasal dari hewan, saya pilih menghindari. Contohnya:
- Shortening, dikenal juga sebagai mentega putih.
- Emulsifier, bahan pengemulsi, biasanya ditandai dengan kode E.
- Lemak, bisa berupa mentega (butter), margarin, dan lemak lainnya.
- Gelatin, bahan dari kolagen, biasa ditemukan dalam produk permen lunak, kue, jeli, dan es krim.
Untuk kelompok bahan yang meragukan ini, sebagian ada yang terang-terangan menulis sumbernya, misal “Emulsifier (Soy Lecithin)”, jadi lebih gampang ngeceknya. Tapi ada juga yang tidak mencantumkan, misal cuma ditulis emulsifier E471. Kalau tidak tertulis, biasanya saya browsing dulu, kalau jelas nabati insya Allah aman, tapi kalau ada kemungkinan hewani, saya pilih hindari.
Baru baca juga kalau terkait gelatin ada perbedaan pendapat. Tapi selama ini saya biasanya berasumsi gelatin itu berasal dari hewan, jadi saya hindari, kecuali tertera bahwa gelatin yang digunakan halal.
Itu baru soal bahan makanan, masalah lebih rumit lagi kalau sudah menyangkut alat dan proses pembuatan makanan, hehe.
Membeli Daging Halal di Auckland
Okeh, langsung ke bahasan seputar makanan halal di Auckland ya. Kita bahas seputar daging dulu karena ini sumber protein yang bakal banyak dipakai sehari-hari, hehe. Daging yang dimaksud di sini adalah ayam, sapi, kambing, dan domba ya.
Mendapatkan daging halal di Auckland tidaklah susah. Memang ga semudah di Indonesia sih, tapi dibanding saat saya di Tokyo dulu (2010-2013), daging halal di Auckland lebih mudah diperoleh. Dulu di Tokyo saya cuma ngandalin toko halal untuk beli daging, itupun adanya daging beku aja. Sementara di Auckland ini pilihan tempat beli daging halal ada banyak dan ada daging segar pula.
Jadi di mana aja nih bisa beli daging halal di Auckland?
Supermarket/Minimarket
Supermarket bisa dibilang tempat utama untuk belanja kebutuhan sehari-hari di Auckland. Supermarket yang terkenal di Auckland ada tiga, yakni Countdown, Pak ’n Save, dan New World. Sementara minimarket lebih bervariasi namanya, tapi tidak semua minimarket menjual daging.
Di supermarket/minimarket, daging halal yang mudah didapatkan adalah ayam dan olahannya. Untuk daging lainnya saya ga tahu sih, jadi di supermarket/minimarket saya biasanya hanya membeli ayam.
Ayam yang dijual di supermarket umumnya memiliki merk. Kalo yang ga ada merknya kayaknya dipotong sendiri sama supermarketnya. Ada sebagian merk yang jelas mencantumkan logo halal, namun ada juga merk yang ga ada logo halalnya tapi ayamnya halal. Untuk yang halal, pilihlah merk Turks, Tegel, Brinks, Best Bird, atau Hello Fresh (bisa juga cek dokumen di web Ministry for Primary Industries ini). Produk ayam ini ada tersedia di rak daging segar ataupun di freezer tempat produk-produk beku.
Ayam segar dijual dalam bentuk ayam utuh dan ayam potong. Kalau beli ayam utuh, kudu potong sendiri karena di supermarket ga ada yang motongin, heuheu. Kalau ayam potong dijualnya kiloan per jenis potongan, seperti breast, thigh, drumstick, dan nibble. Ayam segar ini selain daging ayam aja, ada juga yang udah dibumbuin. Yang udah berbumbu ini praktis banget kalau lagi malas masak atau lagi road trip dengan campervan, karena biasanya tinggal panggang atau goreng, huehe.
Untuk produk olahan ayam, selain sosis biasanya berupa frozen food. Kalau sosis biasanya saya beli sosis Turks. Untuk produk beku, yang banyak variasinya itu produk Tegel, ada berupa chicken nuggets, chicken burger, ayam goreng tepung ala KFC, dll.
Aku sendiri kalo sedang traveling ke negara di mana muslim bykan mayoritas, ga terlalu maksain diri utk cari yg halal. Yg ptg bukan porky aja. Kalo di Tokyo dan Osaka aku msh gampang nemuin, tapi kayak di hachinohe, ga nemu blaas wkwkwkwk. Dan ga mungkin ga makan juga. Jd aku bismillah aja, yg penting dagingnya sapi ato ayam.
Waktu ke Osaka , LBH gampang Krn adekku kerja di sana. Jd dia udh apal tempat2 yg halal, dan bahan2 tertentu yg tercantum di Snack , mana yg bisa di makan dan tidak.
Pas ke Jerman, syukurnya gampang nemuin makanan halal, apalagi ada bantuan sepupu suami yg udh apal lokasi :D.
Gitu deh mba, intinya sih, selagi aku bisa nemuin yg halal, aku pasti coba yg halal. Tapi kalo ga nemu, ya sudahlaaah. Krn aku ga akan mau bawa rice cooker, Indomie dll tiap traveling. Beratin koper 😀
Hehe iya mba, kalo ga ada pilihan lain, bismillah ya selama bukan babi. Tapi kalo saya biasanya lebih prioritasin pilih seafood, telur, atau menu vegetarian dulu sebelum pilih ayam atau sapi, hehe.
Dulu di Jepang cukup mudah nemu menu seafood, atau kalau ga ada, andalan saya itu udon polos (bisa tambah telur, chikuwa, atau sayur), atau onigiri tuna mayo beli di kombini. Udon atau onigiri biasanya di mana-mana ada.
Kalau di NZ ini di kota-kota kecil lebih susah nemu seafood. Paling banter pilihannya fish n chips aja. Kalau pas road trip pake campervan sih aman yaa. Kalau ga pake campervan dan ga nemu lagi, ya gitu deh, beli ayam atau sapi. Di beberapa supermarket saya nemu makanan kotakan yang masakan Malaysia, biasanya saya pilih ini.
Haloo mbak, waah ternyata cukup menantang jg yaa untuk mencari makanan halal, tidak semudah di Indonesia yaa mbak
Kalau di Auckland memang ga semudah di Indonesia mas, tapi ga sesusah yang dibayangkan juga, hehe.
Pingback: Tips Mencari Makanan Halal Di Luar Negeri - mamahgajahngeblog.com