Jurnal Zona 1 Day 1: Rutinitas Sepulang Sekolah

Sejak Senin, Akas mulai masuk sekolah di primary school di Auckland. Akas sebenarnya sudah terdaftar sejak 17 Agustus 2020, tapi saat itu sekolahnya masih tutup karena Auckland berstatus lockdown level 3. Sejak Senin lockdown-nya mulai dilonggarkan sehingga sekolah sudah bisa buka kembali.

Sejak bersekolah, rutinitas harian kami bertambah. Barang bawaan Akas ke sekolah pun jadi lebih banyak. Rata-rata tiap hari Akas membawa tas yang berisi bekal makanan, botol minum, serta pakaian ganti. Lalu Akas pergi-pulang ke sekolah dengan skuternya serta memakai helm.

Hari pertama pulang sekolah, saya kaget dengan betapa berantakannya dia. Sepatu digeletakin gitu aja di dekat pintu. Kaos kaki dibuka dan dilempar aja ke karpet. Tas dia taruh di dekat pintu kamarnya. Dia pun langsung mencari mainannya. Saya cukup kesal dan akhirnya ngoceh panjang lebar.

“Duuuh. Kalau pulang sekolah, sepatu taruh di rak sepatu. Kaos kaki jangan dilempar gitu aja. Tas taruh di kamar, keluarin kotak bekal dan botol minumnya. Skuter balikin ke tempatnya, helmnyaa juga. Taruh yang bener, jangan asal-asalan. Jadi anak yang rapi.” Akas merespon dengan bersungut-sungut.

Beres dengan urusan barang, saya menyuruh Akas untuk tidur siang. Lagi-lagi Akas menolak dengan keras bahwa dia tidak mau tidur. Sudah terlanjur emosi, saya paksa supaya dia nurut tidur.

Temuan Hari Ini

Berkaca dari pengalaman sebelumnya itu, hari-hari berikutnya saya mencoba untuk lebih kalem. Yaa namanya juga anak kecil baru pertama kali ada rutinitas seperti ini, wajar saja dia masih belum paham sebaiknya seperti apa. Pulang dari sekolah pun pasti cape, sedih amat kalau sampai rumah justru denger ibunya marah-marah.

Hari ini saya coba menerapkan komunikasi produktif agar rutinitas sepulang sekolah ini berjalan dengan lancar. Begitu masuk rumah, saya coba lihat dulu apa yang akan Akas lakukan, karena mestinya dia sudah tahu.

Akas langsung ke kamarnya untuk menaruh tas, sementara barang lainnya masih ditinggal ngasal di lorong dekat pintu. Saya ngomong dengan lemah lembut, “Kas, ini barang-barangnya sebaiknya ditaruh di mana ya?”.

“Iya ibu, tapi Akas mau pipis dulu yaa.” Akas juga merespon dengan ramah, tidak bersungut-sungut seperti biasanya. Wow.

Beres pipis, dia taruh skuter dan helm ke tempatnya. Kotak bekal dan botol minum dikeluarkan dan dia taruh di dapur. Tapi ada yang terlewatkan. Saya pun bertanya lagi. “Kas, did you forget something?“. “Hmm, I don’t think so,” katanya.

“Coba deh lihat ke sini. Sepatunya di mana hayooo.” jelas saya. Dia pun menyadari sepatunya belum ditaruh ke rak sepatu.

Selanjutnya urusan tidur siang nih. Saya udah expect dia bakal nolak lagi, tapi siapa tahu hasilnya beda kan kalau diajak baik-baik?

“Habis ini tidur siang ya nak”, saya ajak Akas dengan ramah. Mukanya merengut. Lalu saya sambung, “Apa Akas mau main dulu sebentar, baru abis itu tidur?”. Mukanya berubah cerah, “Boleh main 3 menit dulu ibu? Atau 5 menit?”. “Iya boleh,” jawab saya.

Perkara berapa menit ini sebenarnya ga saklek juga, soalnya kami ga pasang timer untuk itu. Baginya cukup untuk sekadar kasih jeda, bahwa dia tidak harus langsung tidur, tapi ada kesempatan main sebentar.

Semua berlangsung lancar dan damai sekali hari ini, melebihi ekspektasi saya. Alhamdulillah.

Tantangan yang Dihadapi Hari Ini

Tantangan paling nyata dari pengalaman ini adalah menahan emosi. Hari ini tidak terlalu terasa karena saya sudah melewatinya di hari-hari sebelumnya.

Selain sudah ada “latihan” di hari-hari sebelumnya, yang juga membedakan di hari ini adalah suasana hati saya yang tenang sekali. Ketika kita merasa tenang, apalagi bahagia, respon kita terhadap suatu kejadian juga insya Allah lebih baik. Mesti diingat-ingat nih untuk seterusnya.

Poin Komunikasi Produktif Hari Ini

Keep Information Short & Simple (KISS)
Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah
Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan◻️
Fokus ke depan, bukan masa lalu◻️
Ganti kata “TIDAK BISA” menjadi “BISA”◻️
Fokus pada solusi, bukan pada masalah◻️
Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan◻️
Ganti nasihat menjadi refleksi pengalaman◻️
Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi◻️
Ganti kalimat yang menolak/mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati◻️
Ganti perintah dengan pilihan

Rencana untuk Esok Hari

Saya berencana menerapkan komunikasi produktif untuk rutinitas pagi sebelum Akas berangkat ke sekolah.


Nilai Pribadi untuk Hari Ini

Peringkat: 5 dari 5.

#harike-1
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Salam,

Reisha Humaira

Leave your comment