Tentang Pendidikan untuk Anak Usia Dini di New Zealand

“Akas sekolah ga di New Zealand?” Biasanya kalau ditanya begini saya jawab: iya, tapi di sekolahnya main-main aja, hehe. Akas sekolah di sini, masuk dua sekolah malah. Eh gimana?

Panjang sebenarnya kalau mau cerita soal sekolah ini mah. Tapi insya Allah bakal saya tulis kok *pede dulu ada yang baca, haha*. Kali ini pengenalan dulu aja ya, biar tahu gambaran umumnya dulu. Soalnya ada beberapa hal menarik dan berbeda banget dengan sekolah untuk anak usia dini di Indonesia.

Jenis ECE di New Zealand

Kalau di Indonesia lebih familiar istilah PAUD atau preschool, di New Zealand biasanya disebut early childhood education (ECE). ECE merujuk pada fasilitas edukasi untuk anak di bawah 5 tahun. Setelah 5 tahun, anak-anak sudah bisa masuk primary school. Maksimal umur 6 tahun, anak-anak sudah harus masuk primary school.

Ada dua jenis layanan ECE di New Zealand, yakni teacher-led services dan parent-led services.

Teacher-led Services ECE

Kategori ini tuh seperti pada preschool kebanyakan, sekolah yang ada guru-gurunya. Minimal 50% dari guru-gurunya mesti yang qualified dan terdaftar sebagai ECE teacher. ECE kategori ini mesti ada lisensinya, dan untuk mendapatkan lisensi itu ECE-nya mesti memenuhi standar yang sudah ditetapkan pemerintah, mulai dari properti, health and safety, staf, program pendidikan, hingga manajemennya.

ECE yang termasuk kategori teacher-led services:

  • Kindergarten

    Di kindergarten, atau biasa disingkat kindy, 100% gurunya mesti qualified. Kindy biasanya menerima anak usia 2-5 tahun. Sekolahnya beberapa jam saja, tapi ada juga yang full day. Ini kayak TK di Indonesia kali ya.

  • Education and care service

    Jenis ini menyediakan layanan sekolah full day atau sesi beberapa jam saja yang jadwalnya cukup fleksibel. Mereka menerima anak usia 0-5 tahun. Education and care service ini, ada yang milik swasta, komunitas, kampus, atau organisasi lainnya. Tipenya juga macam-macam, ada yang fokus ke budaya lokal, ada juga yang menerapkan metode tertentu seperti Rudolph Steiner atau Montessori. Ini di Indonesia kayak daycare+preschool kali yaa.

    Baca juga: Mengenal Montessori di Rumah Bersama dr. Pinansia F. Poetri

  • Home-based education and care service

    Kalau yang ini, sesuai namanya, lokasi sekolahnya itu di rumah. Rumahnya bisa aja rumah si anak, rumah guru atau penyedia layanannya, atau rumah lain yang dipilih oleh orang tua. Layanannya untuk anak usia 0-5 tahun, atau 5 tahun lebih tapi belum masuk primary school. Ini kayak homeschooling kali ya, tapi gurunya bukan orang tuanya.

  • Te Kura (the Correspondence School playgroup)

    Te Kura atau Te Aho o Te Kura Pounamu memberikan pendidikan jarak jauh secara online untuk anak usia 3-5 tahun yang tidak bisa masuk ECE. Yang ikut ini misalnya anak yang tinggal di lokasi terpencil dan jauh dari akses sekolah, atau sedang tinggal di luar negeri. Ga kebayang juga kayak apa programnya buat anak balita, hehe. Di Indonesia ga ada kali ya?

Parent-led Services ECE

Kategori ini yang saya rasa cukup unik dari New Zealand. Di ECE jenis ini, ga ada gurunya. Yang menjalankan kegiatannya adalah para orang tua dan keluarga dari anak-anak yang tergabung dalam ECE tersebut.

New Zealand menyadari pentingnya keterlibatan orang tua dan keluarga (atau whānau dalam bahasa Māori) dalam pendidikan untuk anak usia dini, makanya ada fasilitas begini. Dengan terlibatnya orang tua dan keluarga secara langsung, para orang tua punya kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi soal parenting, education, dan care untuk anak-anaknya, serta membangun komunitas dan kebersamaan di antara keluarga-keluarga yang tergabung.

ECE yang termasuk kategori parent-led services:

  • Playcentre

    Playcentre adalah ECE yang dijalankan oleh orang tua atau keluarga anak mulai dari newborn hingga usia sekolah (maksimal usia 6 tahun). Playcentre harus berlisensi, ada properti sendiri, sehingga pelaksanaannya tetap harus memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. Kegiatannya mengikuti kurikulum ECE di New Zealand yang disebut Te Whāriki. Orang tua pun akan mendapatkan fasilitas kursus/training gratis dari pemerintah.

  • Te Kōhanga Reo

    Ini mirip-mirip dengan playcentre, hanya saja lingkungannya kental dengan budaya Māori. Ini bagian dari upaya untuk melestarikan budaya dan bahasa Māori (te reo) dan harus berlisensi.

  • Playgroup

    Ini beda ya dengan playgroup di Indonesia, hehe. Playgroup yang dimaksud di sini adalah grup berbasis komunitas, dijalankan oleh para orang tua atau volunteer. Sesi playgroup biasanya tidak lebih dari 4 jam per hari, dan biasanya diadakan di community hall. Playgroup ga punya lisensi.

  • Puna kōhungahunga

    Ini adalah playgroup yang fokus ke te reo (bahasa) Māori dan tikanga (budaya, the Māori way of doing things). Kegiatannya bisa aja menggunakan campuran bahasa Inggris dan te reo, atau te reo saja. Tempatnya ada yang di sekolah, community hall, atau marae (meeting ground-nya Māori).

  • Pacific Island-focused playgroups

    Ini adalah playgroup yang fokus ke bahasa dan budaya Pasifika, seperti Samoan, Tongan, Cook Island, Niuean, Tokelauan, Tuvaluan, dan Fijian.

Biaya ECE di New Zealand

Early childhood education di New Zealand sifatnya tidak wajib, tapi katanya 95% anak-anak di New Zealand ikutan. Biayanya berbeda-beda, tergantung jenis ECE-nya dan jumlah sesi serta jumlah jamnya yang kita ikuti. Ada yang biayanya dihitung per hari, per sesi, atau per jam. Ada yang memang wajib bayar, ada juga yang sifatnya cuma donasi.

Untuk anak di bawah 3 tahun, setahu saya pasti ada yang mesti dibayar. Namun khusus untuk anak umur 3-5 tahun, pemerintah New Zealand menyediakan yang namanya 20 Hours ECE.

20 Hours ECE adalah subsidi alias GRATIS biaya hingga maksimal 20 jam untuk anak-anak usia 3-5 tahun yang ikut ECE. 20 jam ini bisa diatur sesukanya pembagian waktunya, tapi tidak boleh lebih dari 6 jam/hari. Kalau ikut tiap hari, berarti bisa pakai 4 jam/hari. Dan pemakaiannya pun boleh di lebih dari satu ECE. Jika anak ikut lebih dari 20 jam/minggu, maka kita hanya perlu membayar kelebihan waktunya.

Semua anak yang tinggal di New Zealand bisa mendapatkan 20 Hours ECE ini. Ga mesti warga negara New Zealand atau permanent resident. Enak banget yaa. Jadi menurut saya kalau tinggal di New Zealand dan punya anak usia 3-5 tahun, mending cobain deh masuk sekolah di situ. Kapan lagi kan bisa merasakan pendidikan ala New Zealand secara gratis.

Etapi kalaupun pakai 20 Hours ECE, kadang masih ada biaya lain seperti biaya makan. Ada juga yang meminta donasi, biasanya jumlahnya ditetapkan berapa. Tapi yaa namanya donasi, boleh-boleh aja ga bayar kalau ga mampu, cuma biasanya orang-orang pada bayar sih, haha.

Pengalaman Mencoba Beberapa ECE di New Zealand

Pindah ke Auckland, maka mencoba sekolah anak di sini sudah jadi bagian dari rencana saya untuk Akas. Dari berbagai jenis ECE yang disebutkan di atas, saya pernah coba tiga macam: playgroup, childcare, dan playcentre.

Playgroup

Di Auckland ada banyak sekali tersedia playgroup, bisa lihat infonya di sini. Dulu pas masih baru-baru datang di sini, saya mencoba ikut Sandringham Community Playgroup. Milih ke sana karena pernah baca blog temen yang anaknya pernah di sana.

Playgroup-nya diadakan di Sandringham Community Center. Begitu datang kita akan ketemu dapur dan ruangan santai. Di situ ada kotak donasi dan lembar daftar hadir. Bayarnya berupa donasi di tiap kedatangan, waktu itu NZ$2 kalo ga salah. Kegiatan anak-anak saat itu mayoritas di luar ruangan.

Yang ikut playgroup ini ternyata ramai sekali, melebihi perkiraan saya. Tempatnya terasa penuh sekali, huehe. Anak-anak dan para orang tua berkumpul, bermain, dan berinteraksi di sana. Mainan yang tersedia beragam sekali. Playground pun ada ternyata dan cukup besar. 

playgroup auckland
Kegiatan Akas di playgroup saat itu, minatnya sama pasir

Sepengamatan saya, kalau playgroup itu santai banget. Kebanyakan anak-anak main dengan orang tuanya masing-masing. Kita boleh datang dan pergi kapan aja. Tempatnya difasilitasi pemerintah. Kita tinggal datang dan main. Tapi di akhir kegiatan kita juga ikut beberes. Yaa namanya juga kegiatan bersama, jadi bersama-sama juga menyiapkan hingga membereskan.

playgroup auckland
Playground di Sandringham Community Center

Saya cuma sekali datang ke sana karena lokasinya lumayan jauh dari apartemen kami, haha. Dan saya belum mencoba ikutan playgroup lain. Ada sih mestinya yang lokasinya lebih dekat, tapi saya masih terlalu mager buat ikut, haha.

Baca juga: Mencari Tempat Tinggal di Auckland

Early Childhood Centre

Kalau ini masuknya kategori education and care service. Kami mendaftarkan Akas ke Te Ako o Te Tui Early Childhood Centre. Ini semacam childcare tapi lebih sering saya sebut sebagai sekolah Akas.

Te Ako ini ECE milik The University of Auckland (UoA), kampus suami saya. Dulu saya mager survei opsi sekolah lain di sekitar apartemen kami, jadi saya langsung pilih di antara ECE milik kampus UoA aja. Ada beberapa ECE yang tersedia, dan dari segi lokasi, Te Ako ini sebenarnya bukan yang paling dekat dari apartemen kami. Apa daya yang deket ini full dan waiting list-nya lama, sementara saya butuh cepat, jadi ya udah lah ya, hehe.

Akas ikut Te Ako ini tiap hari, Senin-Jumat, 4 jam/hari. Di sana tiap hari Akas full sama gurunya, saya cuma antar jemput. Bisa dibilang ini sekolah utama Akas. Sengaja saya pilih opsi ini karena saya juga butuh waktu buat kerja tiap hari. Dan enaknya lagi, Te Ako ini tetap buka di school holiday. Win win solution banget buat emak yang kudu kerja tiap hari karena hidup ga cukup dengan beasiswa yang diterima suami aja, hehe.

Baca juga: Kerja Remote dari Middle Earth, Seperti Apa Rasanya?

Ini penampakan bagian dalam sekolahnya. Satu ruangan besar tanpa sekat-sekat. Ga ada ruangan-ruangan kelas, hanya dipisahkan ruangannya buat anak 0-2 tahun serta anak 2-5 tahun.

childcare auckland
Ruangan di dalam sekolah Akas

Ga berasa sekolah ya menurut saya, berasa tempat main aja. Dan kegiatannya memang kebanyakan main-main aja sih. Detailnya sudah saya tulis terpisah yaa, hehe.

Baca juga: Sekilas Tentang UoA Early Childhood Centre, Sekolah Pertama Akas di Auckland

childcare auckland
Nyanyi bersama saat perayaan Idul Fitri di sekolah

Playcentre

Selain di childcare di atas, kami juga mendaftarkan Akas di Herne Bay Playcentre. Saya tertarik ikut playcentre karena dulu sering baca di blognya Syva. Menarik sih konsepnya dan sepertinya cuma ada di New Zealand *cmiiw*. Dan buat saya ikut playcentre ini bukan sekadar untuk tempat bermain dan belajar buat Akas, tapi juga tempat belajar buat saya.

Playcentre dijalankan oleh para orang tua/keluarga. Bedanya dengan playgroup, playcentre ini lebih terstruktur dan mesti punya lisensi. Para orang tua dikasih course gratis terkait early childhood education, dan course-nya itu ada beberapa level. Sesi playcentre baru bisa terlaksana jika jumlah orang tua dan level course yang sudah diikutinya memenuhi batas minimum yang disyaratkan.

Di playcentre, para orang tua menyiapkan dan merencanakan kegiatan untuk anak-anak, tapi keberjalanannya mengikuti anak aja. Satu sesi playcentre biasanya berlangsung sekitar 2.5 jam, di tengah-tengahnya ada morning tea alias snack pagi bersama. Dalam seminggu kita mesti ikut minimal dua sesi. Jadwal playcentre seperti jadwal sekolah, jadi saat school holiday, playcentre juga libur.

playcentre auckland
Main dengan train set di playcentre

Di playcentre banyak tersedia mainan baik di dalam maupun di luar ruangan. Mainan biasanya dikelompokkan sesuai temanya, dan anak bebas memilih mau main apa aja di hari itu. Sambil main, anak-anak tetap diawasi dan diobservasi oleh para orang tua. Di akhir sesi, akan ada evaluasi tentang kegiatan di hari itu.

playcentre auckland
Salah satu kegiatan playcentre di luar ruangan

Panjang dan banyak banget sih yang bisa diceritakan soal playcentre ini. Nanti ditulis juga insya Allah. Stay tuned yaa, hihi.

Sekian dulu cerita kali ini yaa. Semoga bermanfaat buat para orang tua yang lagi cari sekolah untuk anak balitanya di New Zealand.

Salam,

Reisha Humaira

10 komentar pada “Tentang Pendidikan untuk Anak Usia Dini di New Zealand

  • 27 September 2019 pada 17:21
    Permalink

    duh kece banget ya sekolahnya hihi, salam kenal, nice to read your update teh ..

    Balas
    • 27 September 2019 pada 20:31
      Permalink

      Hehe, salam kenal juga. Terima kasih sudah berkunjung teh 🙂

      Balas
  • 2 Oktober 2019 pada 15:16
    Permalink

    duhh mbaa blognya sangat2 membantu sekali banyak infonya ttg NZ dan rencananya sy taun depan brangkat ke NZ krn sama seperti suaminya mbak dpt beasiswa dari pemerinta NZ juga,,klo mau nanya ttg pencarian tempat tinggal dan sekolah disana bisa kah lewat email kah mba? klo boleh minta emailnya mba, saya sangat berterima kasih sekali..karena rencananya sy bawa keluarga juga tp menyusul krn nunggu anak2 kenaikan kelas dulu

    terima kasih banyak ya mbak sebelumnya

    Balas
  • 3 Oktober 2019 pada 03:07
    Permalink

    Keren banget sekolahnya, konsepnya banyakan outdoor ya, di sana emang bagus cuacanya ya, coba kalau di sini, yang ada anak-anak batuk gegara banyak debu hahahaha.

    Btw bikin vlog aja loh, pas banget nih 🙂

    Balas
  • 9 Oktober 2019 pada 08:42
    Permalink

    Halo kak, saya mahasiswi PGPAUD di salah satu univ di Indonesia. Ada tugas untuk menelaah kurikulum New Zealand, tapi saya belum menemukan filenya. Apa ada situs milik pemerintah yang bisa saya akses?

    Balas
  • 9 Desember 2019 pada 13:18
    Permalink

    kak boleh minta kurikulum paud nya yg translate bahasa indonesia ga? saya kesulitan translate nya heheehe

    Balas
  • 9 Desember 2019 pada 13:35
    Permalink

    kak boleh minta kurikulum paud nya yg translate bahasa indonesia ga? saya kesulitan translatenya hehehe

    Balas
  • 12 Mei 2023 pada 10:56
    Permalink

    Hi kak, salam kenal saya Sintya dari Bali. Skrg tahun 2023 dan bneran tulisan Kaka di blog ini kebaca kok kak. How lucky I was ktemu tulisan ini, saya perlu bnyak research mengenai nz kak, baru sekitar 2minggu sy di nz,bner” baru buat saya, suami dan 2 kiddos, mau daftarin GP, sekolahnya pre School kyak gimana, skrg kami tinggal di Auckland, sangat senang jika bisa bertemu sama Kaka someday, terimakasih kak selalu berbagi informasi yg berguna bagi kami para perantau.
    Salam hangat.

    Balas
  • 23 Agustus 2023 pada 01:18
    Permalink

    Mbak Reisha, kalau yang 0-2 thn, biasanya bayar berapa per jam nya? Makasih mbak

    Balas

Leave your comment