Tentang Layanan Kesehatan di New Zealand
Salah satu hal yang pernah beberapa kali ditanyakan ke saya terkait New Zealand adalah terkait kesehatan. Pakai asuransi apa? Layanan kesehatan di New Zealand itu gimana?
Terkait kesehatan ini, saya cuma bisa cerita beberapa hal yang umum. Soal di rumah sakitnya seperti apa, saya ga bisa cerita karena selama di New Zealand kami sekeluarga alhamdulillah ga pernah ke rumah sakit. Paling banter ke klinik dokter umum alias general practitioner (GP) aja, hehe.
Daftar Isi Tulisan Ini
Pakai Asuransi Kesehatan Apa di New Zealand?
Di Indonesia, kita ada BPJS dan asuransi dari perusahaan swasta. Dulu pas saya di Jepang, ada National Health Insurance yang wajib diikuti, tapi preminya masih terjangkau untuk mahasiswa. Jadi ketika awal-awal pindah ke New Zealand, tentu juga mikir, pake asuransi apa ya di sana? Dan yang terpenting, preminya berapa? Kan pusing juga kalau mahal, hehe.
Awal-awal pak suami di kampus, ada info dari kampus soal asuransi. Preminya itu sekitar NZ$600 per tahun. Tapi itu baru untuk suami seorang aja. Untuk bertiga sekeluarga ga tahu deh jadi berapa.
Lalu suami juga sempat dengar info kalau biaya berobat ke klinik itu ada yang sekitar NZ$20 per kunjungan, tapi belum paham juga detailnya gimana.
Kami pun mencoba menghitung, kalau sekali berobat biayanya “cuma” NZ$20, berarti NZ$600 itu bisa dipake untuk 30x ya (belum termasuk obat tapi ya). Dengan record kesehatan kami selama ini, rasanya dalam setahun ga bakal sesering itu deh berobat. Apalagi tinggal di negara yang udaranya bersih dan banyak jalan kaki, biasanya lebih sehat, heuheu. Jadi ketimbang bayar premi, mending kami bayar sendiri aja deh.
Baca: Nyamannya Menjadi Pejalan Kaki di Auckland
Yak, intinya kami ga pake asuransi apapun selama tinggal di sana, wkwk. Dan saya tanya ke teman, ternyata banyak yang ga pake juga. Begitulah. Jadi, saya ga punya info lebih lanjut ya soal asuransi di New Zealand, hehe.
Tentang Layanan Kesehatan yang Disubsidi oleh Pemerintah New Zealand
Setelah beberapa waktu, barulah saya paham soal biaya NZ$20 per kunjungan itu aslinya ga semurah itu. Dan NZ$20 itu merupakan biaya yang paling murah dari klinik yang direkomendasikan teman-teman sekitar.
Biaya tersebut jadi murah karena ada subsidi dari pemerintah New Zealand (publicly funded health services). Di sistem kesehatan New Zealand, dananya sebagian berasal dari pajak. Dana yang tersedia itu dialokasikan ke berbagai hal, salah satunya untuk public health services.
Dengan subsidi itu, seseorang yang sudah terdaftar di suatu klinik bisa membayar konsultasi dan berobat dengan biaya yang lebih murah. Bahkan untuk anak-anak di bawah 13 tahun bisa gratis. Kontrol kehamilan dan persalinan dengan bidan (midwife) juga bisa gratis.
Namun tidak semua orang bisa menerima subsidi tersebut. Yang bisa menikmati publicly funded health services itu hanyalah mereka yang eligible, yaitu:
- Warga negara atau permanent resident New Zealand.
- Warga negara atau permanent resident Australia yang tinggal di New Zealand selama minimal 2 tahun.
- Pemegang work visa yang tinggal di New Zealand selama minimal 2 tahun.
- Anak usia di bawah 18 tahun dari orang tua atau wali yang eligible.
- Pemegang interim visa jika di visa sebelumnya juga eligible.
- Mahasiswa penerima New Zealand Aid Scholarship (NZAS), termasuk partner dan anaknya.
- Mahasiswa penerima Commonwealth Scholarship and Fellowship Plan.
- Orang asing yang mengikuti Ministry of Education’s Foreign Language Teaching Assistantship Scheme.
- Pengungsi (refugee) dan orang-orang yang dilindungi oleh pemerintah New Zealand.
Karena suami saya penerima beasiswa NZAS, alhamdulillah kami sekeluarga jadi eligible untuk mendapatkan subsidi, walau visanya tidak sampai 2 tahun. Jadi selanjutnya kami tinggal cari klinik GP.
Jika tidak eligible, kita tetap bisa menggunakan layanan kesehatan yang ada, tapi kudu bayar atau pakai asuransi sendiri.
Memilih Klinik General Practitioner (GP) di New Zealand
Untuk bisa berobat dengan biaya yang disubsidi, maka kita harus terdaftar (enrolled) di klinik GP. Mungkin klinik GP ini kayak Faskes Tingkat 1 di BPJS ya, hehe.
Klinik GP ini ada banyak dan setahu saya kita bisa pilih sendiri mau daftar di klinik yang mana. Jika sudah terdaftar di suatu klinik, kita hanya akan mendapat subsidi kalau berobat hanya di klinik itu. Di klinik GP ini setahu saya adanya dokter umum sama nurse aja, kalau butuh dokter spesialis mesti dirujuk ke rumah sakit.
Untuk memilih klinik GP sendiri, bagi mahasiswa dengan dana terbatas kayak kami, yang jadi pertimbangan adalah:
- Lokasi. Baiknya tentu pilih klinik yang lokasinya paling dekat dari tempat tinggal, biar kalau butuh ke dokter ga susah ke sananya.
- Biaya. Tiap klinik biayanya berbeda-beda, jadi ada baiknya survei dulu juga. Karena bedanya bisa lumayan. Tapi di semua klinik, biaya untuk anak yang eligible itu gratis.
Dulu kami tinggal di dekat City Campus UoA, dan akhirnya daftar di klinik yang berbeda-beda, wkwk. Suami udah terdaftar di klinik dari kampus. Akas saya daftarkan di Symonds Street Medical Center (SSMC), ini klinik yang paling dekat dari apartemen kami, lebih dekat malah dari sekolah Akas.
Baca: Sekilas Tentang UoA Early Childhood Centre, Sekolah Pertama Akas di Auckland
Sementara saya sendiri daftar di The Doctors QuayMed Britomart (QuayMed), lokasinya agak jauh dari apartemen. Masih bisa jalan kaki sih ke sana tapi ya lumayan, hehe.
Kenapa pilih klinik berbeda? Untuk anak, karena di mana aja gratis, jadi ya kami pilih yang paling dekat aja. Sementara untuk dewasa, di SSMC itu biayanya lebih mahal dibanding QuayMed. QuayMed itu katanya yang paling murah dan tidak terlalu jauh dari area tempat tinggal kami. Sekali lagi, katanya ya, karena saya ga survei lagi ke klinik lain.
Sebagai gambaran, saat ini di SSMC biaya konsul GP untuk pasien dewasa itu NZ$49 (untuk yang enrolled dan eligible) atau NZ$59 (untuk yang tidak enrolled).
Sementara di QuayMed, biaya konsulnya NZ$19.5 (untuk yang enrolled dan eligible), NZ$95 (untuk warga New Zealand yang tidak enrolled), atau NZ$130 (untuk orang asing yang tidak enrolled). Lumayan banget kan bedanya untuk pasien yang eligible, hehe.
Cara Mendaftar ke Klinik General Practitioner (GP) di New Zealand
Untuk mendaftar ke klinik GP, yang saya lakukan dulu adalah langsung datang ke kliniknya dan bilang mau enrol. Setelah itu kita dikasih enrolment form untuk diisi. Sebagian klinik juga ada yang menyediakan form ini di website-nya jadi kita bisa download, print, lalu isi duluan di rumah.
Selanjutnya dicek dokumen yang diperlukan, yaitu:
- Paspor.
- Visa (dengan masa tinggal minimal 2 tahun).
- Surat referensi yang menyatakan bahwa suami saya adalah penerima beasiswa NZAS.
Surat referensi itu sebenarnya dibutuhkan karena visa kami waktu itu berlaku untuk 1.5 tahun saja, jadi butuh surat untuk menerangkan bahwa kami eligible untuk publicly funded health services. Jika visanya udah minimal 2 tahun, tanpa surat itu juga bisa.
Selanjutnya kita disuruh tunggu untuk dicek sama nurse. Nurse akan tanya lebih lanjut soal riwayat kesehatan kita. Abis itu beres dan kita tinggal tunggu diproses lebih lanjut. Katanya paling lambat baru bulan berikutnya kita berhak menerima subsidi itu.
Setelah terdaftar, kita akan mendapatkan nomor National Health Index (NHI). Nomor NHI ini akan jadi nomor “identitas” kesehatan kita. Riwayat kesehatan kita akan disimpan dengan nomor itu.
Selama 2 tahun tinggal di Auckland, selain untuk enrol, seingat saya kami cuma pernah 4x ke klinik GP:
- 2x untuk imunisasi MMR Akas, karena setelah history imunisasi Akas dicek dokter, Akas itu masih butuh booster MMR biar sesuai dengan standar New Zealand. Imunisasinya gratis.
- 1x ke GP karena ada masalah pada kulit Akas ketika musim semi. Waktu itu konsul dokternya gratis, obat-obatan awalnya bayar tapi bisa reimburse.
- 1x buat saya pap smear. Kebetulan saya dapat SMS himbauan untuk pap smear, cuma ga tahu apakah perlu bayar. Cuma karena saya juga udah lama banget ga pap smear, ga apa-apa lah kalo bayar juga. Tapi alhamdulillah dapat gratis juga waktu itu.
Informasi yang sangat membantu sekali bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ke NZ.
Dan itung-itungan serta kejelasan informasi membuat mahasiswa bisa menimbang-nimbang. Etapi, seandainya hidup di NZ tanpa asuransi kesehatan, bolehkah?
Ga masalah kok hidup tanpa asuransi. Saya dulu juga ga punya asuransi, soalnya udah eligible dapat subsidi. Paling kalau ga eligible dan ga punya asuransi, pas ke dokter ya bayar sendiri..
aku jadi inget alm. syfa deh…, syedih…